Tak sedikit orang yang memanfaatkan jahe sebagai solusi alami untuk berbagai keluhan kesehatan. Namun, tahukah Anda bahwa konsumsi jahe juga bisa membawa dampak negatif jika dikonsumsi berlebihan. Lantas, apa efek negatif dari mengonsumsi jahe?
Berbagai efek samping jahe bagi kesehatan
Jahe telah lama dikenal sebagai rempah yang kaya manfaat, mulai dari meredakan mual, melancarkan pencernaan, serta mengurangi peradangan.
Meski bermanfaat, konsumsi jahe, baik jahe merah maupun putih ternyata bisa menimbulkan efek samping yang perlu diwaspadai.
Konsumsi jahe yang berlebihan diketahui dapat memicu efek samping berupa gangguan pencernaan dan sakit tenggorokan.
Dalam beberapa kasus, rempah ini juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan seperti warfarin dan memicu perdarahan.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini beberapa efek samping jahe bagi kesehatan.
1. Gangguan pencernaan

Salah satu efek samping yang umum terjadi akibat minum air jahe berlebihan adalah gangguan pencernaan, seperti sakit perut.
Hal ini terjadi karena jahe memiliki efek yang menghangatkan tubuh. Jika dikonsumsi berlebihan, perut mungkin akan terasa panas dan tidak nyaman seperti setelah makan cabai.
Rempah herbal ini dikenal bermanfaat untuk mempercepat gerakan usus. Namun, jika dikonsumsi setiap hari dalam dosis yang berlebihan, jahe justru dapat berisiko memicu diare.
Selain itu, mengutip NIH, konsumsi jahe berlebihan, yakni lebih dari 6 gram per hari dapat memicu kenaikan asam lambung (acid reflux) atau heartburn.
2. Sakit tenggorokan
Selain menyebabkan gangguan pencernaan, bahaya konsumsi jahe setiap hari lainnya adalah risiko sakit tenggorokan.
Secara alami, jahe memang dikenal memiliki sifat anti-inflamasi yang bermanfaat untuk meredakan peradangan pada tenggorokan.
Hal ini membuat jahe sering digunakan sebagai obat herbal sakit tenggorokan. Namun, manfaat ini hanya akan terasa jika jahe dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Pasalnya, efek hangat dan pedas dari senyawa gingerol dan shogaol pada jahe bisa memicu iritasi dan rasa terbakar di tenggorokan.
3. Perdarahan
Konsumsi jahe diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan, terutama pada pasien yang sedang mengonsumsi obat warfarin, yakni obat yang berfungsi sebagai pengencer darah untuk mencegah pembekuan darah berlebih.
Studi kasus dalam jurnal Case Reports Medicine melaporkan bahwa seorang pasien yang mengonsumsi warfarin bersamaan dengan suplemen jahe sebanyak 48 mg per hari memiliki kadar INR (International Normalized Ratio) yang tinggi.
Kadar INR menunjukkan seberapa cepat darah membeku. Jika kadarnya tinggi, berarti pembekuan darah terlalu lambat dan meningkatkan risiko perdarahan.
Efek samping dari jahe ini diduga terjadi karena interaksi senyawa aktif dalam jahe dengan senyawa warfarin yang dapat memperkuat efek pengenceran darah.
4. Hipotensi

Efek samping minum jahe setiap hari, terutama dalam jumlah berlebihan, dapat meningkatkan risiko hipotensi atau tekanan darah rendah.
Hal ini terjadi karena jahe dapat membantu melebarkan pembuluh darah. Ketika pembuluh darah melebar, aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah menjadi turun.
Bagi sebagian orang, terutama penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi, efek ini mungkin bermanfaat.
Namun, pada orang dengan tekanan darah normal atau rendah, rempah ini bisa menyebabkan penurunan tekanan darah berlebihan.
Gejala yang bisa muncul akibat hipotensi meliputi pusing, lemas, penglihatan kabur, hingga pingsan. Risiko ini akan lebih tinggi pada pasien yang sedang menjalani terapi dengan obat antihipertensi (obat penurun tekanan darah).
5. Reasi alergi
Pada sebagian orang, konsumsi jahe dapat memicu reaksi alergi. Namun, efek samping jahe ini tergolong cukup jarang terjadi.
Reaksi alergi yang muncul bisa bervariasi, mulai dari gejala ringan hingga berat, seperti gatal pada kulit, ruam, iritasi di area mulut dan tenggorokan, atau sulit bernapas.
Gejala alergi biasanya muncul karena sistem imun tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap senyawa tertentu dalam jahe, yang dianggap sebagai zat asing atau berbahaya.
Jika Anda mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi jahe, disarankan untuk menghentikan penggunaannya dan segera berkonsultasi ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Meskipun dikenal bermanfaat, penting untuk diingat bahwa penggunaan jahe secara berlebihan atau dikombinasikan dengan obat tertentu bisa menimbulkan efek samping.
Oleh sebab itu, pastikan konsumsi jahe dalam batas yang aman, yakni 4 gram per hari.
Jika Anda sedang menjalani pengobatan tertentu atau memiliki kondisi medis khusus, disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat herbal.
Kesimpulan
Berikut efek samping yang mungkin muncul akibat konsumsi jahe berlebihan. - Gangguan pencernaan.
- Sakit tenggorokan.
- Perdarahan.
- Hipotensi.
- Reaksi alergi.
[embed-health-tool-bmi]