Buah dan sayur adalah makanan sehat yang penting untuk dikonsumsi setiap hari. Anda mungkin dapat membedakannya dengan mudah jika melihat bentuknya.
Namun, tahukah Anda bahwa buah tak bisa menggantikan sayur maupun sebaliknya. Keduanya memiliki kandungan gizi dan manfaat berbeda untuk kesehatan.
Perbedaan buah dan sayur
Banyak orang yang menganggap buah dan sayur adalah bahan makanan yang sama.
Padahal, keduanya memiliki banyak perbedaan dari segi kandungan gizi sampai manfaatnya, sehingga tidak bisa saling menggantikan fungsinya bagi kesehatan.
Bahkan, situs Harvard School of Public Health menyebutkan bahwa tidak ada satu pun buah atau sayuran yang menyediakan semua zat gizi yang Anda butuhkan.
Oleh karena itu, Anda disarankan untuk mengonsumsi keduanya setiap hari.
Lantas, apa saja perbedaan buah dan sayur yang perlu Anda ketahui?
1. Beda asal bagian tanamannya
Perbedaan buah dan sayur yang pertama berasal dari struktur tanaman yang meliputi batang, daun, buah, hingga proses pertumbuhannya.
Buah
Buah berasal dari tanaman berbiji yang berkembang setelah penyerbukan. Proses penyerbukan terjadi ketika serbuk sari jatuh dan menempel pada kepala putik.
Setelah itu, terbentuk benih buah di dalam ovarium tumbuhan yang seiring waktu akan membesar dan matang menjadi bakal buah.
Buah-buahan biasanya memiliki daging buah yang terasa manis dan berwarna mencolok sehingga tak hanya manusia yang menyukainya, tapi juga serangga.
Selain itu, buah adalah hasil tanaman yang mengandung benih dari tanaman itu sendiri.
Sayur
Sementara itu, sayur adalah bagian yang tidak berbunga atau berbiji. Umumnya, sayuran bisa dikonsumsi dari berbagai bagian strukturnya.
Anda bisa saja makan daunnya seperti bayam dan kangkung atau makan bagian tangkainya seperti seledri.
Beberapa jenis sayur juga dikonsumsi bagian akarnya seperti wortel atau dimakan umbinya seperti kentang.
Tak seperti buah-buahan, sayuran tidak melalui proses penyerbukan. Benih sayuran akan ditanam pada media tanah dan umumnya lebih cepat tumbuh daripada buah.
2. Beda kandungan gizinya
Sayur dan buah memiliki banyak kesamaan dalam kandungan zat gizi, seperti serat, vitamin, dan fitonutrien.
Buah dan sayuran juga memiliki lemak dan kadar natrium yang rendah.
Namun, perlu diperhatikan bahwa jumlah masing-masing kandungan gizi dalam buah dan sayur berbeda-beda.
Buah
Menurut American Journal Of Lifestyle Medicine (2018), buah memiliki kandungan serat, kalium, dan vitamin C yang lebih tinggi daripada sayur.
Buah-buahan cenderung memiliki jumlah gula dan kalori alami yang lebih tinggi dibandingkan sayuran. Tak heran jika buah-buahan cenderung memiliki rasa yang manis.
Menurut dari situs Food Data Central, setiap 100 gram apel yang sudah dipotong-potong memiliki mengandung 52 kalori dan 10 gram gula.
Sementara pada setiap 100 gram brokoli mengandung sekitar 34 kalori dan 1,7 gram gula.
Namun, beberapa jenis buah mungkin tak hanya memiliki rasa manis, tapi juga asam dan kecut.
Sayur
Berbeda dari buah, sayuran mengandung lebih banyak folat, zat besi, magnesium, kalsium, dan kalium daripada buah.
Selain itu, beberapa sayuran menawarkan kandungan protein nabati yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah-buahan.
Mengutip dari situs Food Data Central, terdapat sekitar 5,62 gram protein pada 100 gram kacang polong dan 1,43 gram protein pada 100 gram buah raspberry.
Rasa sayuran pun cenderung tidak manis karena rendah gula. Namun, ada beberapa jenis sayuran yang terasa manis karena kandungan gulanya lebih tinggi, seperti timun, wortel, dan labu.