Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

4 Sehat 5 Sempurna, Panduan Gizi yang Sudah Ketinggalan Zaman

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    4 Sehat 5 Sempurna, Panduan Gizi yang Sudah Ketinggalan Zaman

    Apa arti makanan sehat untuk Anda? Apakah yang memenuhi syarat 4 sehat 5 sempurna? Ya, slogan tersebut mungkin masih terngiang-ngiang dalam ingatan Anda. Dan Anda mungkin juga bisa menyebutkan dengan jelas apa arti 4 sehat 5 sempurna itu. Tapi, tahukah Anda jika slogan tersebut sudah usang dan tidak digunakan lagi saat ini? Mengapa? Jadi makanan sehat harus seperti apa?

    Kenapa slogan 4 sehat 5 sempurna sudah tidak bisa jadi acuan?

    Slogan ini awalnya muncul pada tahun 1952 dan sejak periode tersebut, 4 sehat 5 sempurna selalu menjadi prinsip utama bila ingin hidup sehat. Sebenarnya, prinsip tersebut terinspirasi dari prinsip Basic Four yang popular di Amerika pada era 1940-an. Namun seiring berjalannya waktu, slogan ini tidak lagi sesuai dengan kehidupan di zaman sekarang.

    Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan penggantinya, yaitu prinsip gizi seimbang. Prinsip ini memang baru dikeluarkan dan disahkan pada tahun 2014 lalu, sehingga tidak banyak orang yang tahu bahwa 4 sehat 5 sempurna tidak berlaku lagi. Berikut adalah alasan mengapa slogan 4 sehat 5 sempurna sudah usang dan digantikan dengan pedoman gizi seimbang:

    1. Pesan kesehatan yang tak beragam

    Dari dulu, Anda mungkin berpikir jika ingin hidup sehat maka harus memenuhi prinsip 4 sehat 5 sempurna, yang di dalam piring makannya terdapat makanan pokok, lauk yang terdiri dari protein hewani dan protein nabati, sayur, buah, dan susu sebagai penyempurnanya. Sementara, makanan bukan satu-satunya penentu status kesehatan Anda.

    Dalam slogan gizi seimbang yang baru ini, disebutkan beberapa anjuran lain bila Anda ingin hidup sehat, seperti berolahraga rutin, mengatur porsi, memantau berat badan secara teratur, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.

    2. Susu tidak wajib jadi pelengkap

    Bila Anda beranggapan bahwa makanan Anda baru sempurna jika ada kehadiran susu, maka anggapan itu salah. Susu tidak lagi harus ada di dalam menu Anda, sebab susu memiliki kandungan yang sama seperti lauk protein hewani. Sedangkan kandungan lain yang ada di susu seperti kalsium, fosfor, dan zat besi, juga bisa Anda temukan dalam berbagai protein hewani lainnya. Jadi jangan khawatir Anda menjadi tidak sehat karena selama ini tidak minum susu.

    3. Tidak ada ketentuan porsi

    Di dalam slogan kesehatan yang lama, tidak ada ketentuan dan aturan seberapa banyak porsi makan dalam sehari. Padahal, ketentuan porsi makan sangatlah penting untuk mencegah Anda mengalami kegemukan dan terserang berbagai penyakit kronis. Pada pedoman gizi seimbang Anda juga bisa mendapatkan pembagian porsi makanan di dalam piring makan Anda.

    4. Fokus pada variasi bahan makanan

    Semakin banyak bahan makanan yang Anda makan, semakin baik kandungan gizinya. Dalam prinsip gizi seimbang, ditekankan juga untuk mengonsumsi beragam jenis bahan makanan. Tidak hanya bergantung dengan satu jenis makanan saja, seperti makanan pokok yang bisa diganti dengan jagung, mie, ubi, atau kentang – tak melulu harus nasi. Sedangkan di dalam slogan yang terdahulu tidak ada pesan tersebut.

    5. Konsumsi air mineral yang terlewatkan

    Dalam 4 sehat 5 sempurna tidak disebutkan bahwa Anda harus mengonsumsi air mineral. Padahal pemenuhan cairan sangat penting untuk menjaga status hidrasi. Cairan yang paling baik untuk memenuhi kebutuhan Anda hanyalah air mineral. Oleh karena itu, pada pedoman gizi seimbang, Anda dianjurkan untuk minum air putih setidaknya 8 gelas per hari atau sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan