backup og meta

10 Makanan Penghangat Tubuh agar Tetap Kuat Saat Dingin

10 Makanan Penghangat Tubuh agar Tetap Kuat Saat Dingin

Musim hujan membuat suhu udara menjadi dingin. Agar tetap semangat beraktivitas, Anda perlu menjaga suhu tubuh agar tetap hangat. Salah satu yang bisa Anda lakukan yaitu mengonsumsi minuman dan makanan penghangat tubuh.

Daftar minuman dan makanan penghangat tubuh

Cobalah asupan berikut agar tubuh tetap hangat saat musim hujan.

1. Jahe

jahe sebagai makanan penghangat tubuh

Jahe mengandung senyawa khas tanaman atau fitokimia bernama gingerol dan shogaol. Keduanya memberikan rasa pedas di mulut sekaligus menghangatkan tubuh.

Studi terbitan Evidence-based Complementary and Alternative Medicine (2018) menemukan bahwa makanan yang mengandung ekstrak jahe bisa menaikkan suhu tubuh pada bagian tangan dan kaki pada wanita yang sensitif terhadap dingin.

Selain sebagai makanan penghangat tubuh, jahe bisa menjadi obat alami untuk sakit kepala dan mual.

2. Bawang putih

Bawang putih juga dikenal sebagai makanan penghangat tubuh. 

Jenis bawang ini mengandung senyawa bernama allicin yang bisa meningkatan produksi panas di tubuh. Panas ini didapat dengan cara membakar lemak cokelat (brown fat) di dalam tubuh.

Selain menghangatkan tubuh, kemampuan allicin membakar lemak berpotensi membantu menurunkan berat badan.

3. Cabai

Mengonsumsi makanan pedas saat udara sedang dingin juga membantu menghangatkan tubuh.

Cabai mengandung senyawa bernama capsaicin yang memberikan sensasi panas di mulut sekaligus memicu termogenesis, yaitu kenaikan suhu tubuh.

Termogenesis akan meningkatkan metabolisme sehingga menimbulkan panas di tubuh. Karena efek hangatnya, beberapa orang yang makan pedas bahkan bisa berkeringat.

Peningkatan metabolisme juga bisa membantu membakar lemak. Tidak heran, cabai juga digunakan untuk membantu menjaga berat badan Anda. 

4. Oatmeal

Saat makan, tubuh membakar kalori untuk memecah makanan, menyerap zat gizi, dan mengubah makanan menjadi energi. Hal ini disebut dengan efek termal makanan. 

Efek ini bisa meningkatkan suhu tubuh. Semakin lama dicerna, semakin besar efek termal makanan sehingga suhu tubuh pun meningkat

Oatmeal kaya akan serat dan sumber protein nabati. Kedua zat gizi diketahui ini memerlukan waktu yang lebih lama saat diproses di dalam usus dan lambung. 

Untuk itu, semangkuk oatmeal hangat bisa menjadi makanan yang bisa menghangatkan tubuh.

5. Nasi merah

Nasi merah berasal dari beras yang setengah digiling. Pembuatan beras merah hanya menghilangkan kulit luar padinya saja dan tidak melalui proses pemolesan berulang menjadi beras putih. 

Itulah mengapa nasi merah memiliki serat yang lebih tinggi daripada nasi putih.

Tubuh memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengolah serat sehingga energi yang dikeluarkan pun lebih banyak. Hal ini meningkatkan suhu tubuh, maka nasi ini cocok sebagai makanan penghangat tubuh,

6. Teh hijau

Selain mengonsumsi makanan, Anda bisa mencoba minuman penghangat tubuh seperti teh hijau.

Teh hijau mengandung dua zat aktif, yaitu katekin dan kafein. Katekin bisa meningkatkan pengeluaran energi. Artinya, tubuh aktif membakar kalori sehingga menghasilkan efek panas. 

Sementara kafein meningkatkan proses pembakaran lemak di dalam tubuh atau lipolisis. Hal ini juga dapat meningkatkan suhu tubuh.

7. Kopi

kopi sebagai minuman penghangat tubuh

Kopi merupakan minuman penghangat tubuh yang bisa dikonsumsi saat cuaca dingin. 

Minuman ini mengandung kadar kafein yang sangat tinggi dan membantu proses pembakaran lemak. Selain itu, kafein meningkatkan efek termogenesis pada tubuh.

Kopi juga membuat Anda lebih berenergi sehingga Anda bisa aktif bergerak saat udara dingin. Beraktivitas diketahui membantu meningkatkan suhu tubuh.

Tidak heran bila minum kopi dianjurkan sebagai minuman penambah energi dan penghangat bubuh.

8. Daging tanpa lemak

Daging-dagingan tanpa lemak merupakan asupan kaya protein. 

Protein adalah zat gizi yang memberikan efek termogenesis paling besar bila dibandingkan dengan karbohidrat dan lemak.

Selain itu, daging merah juga kaya akan zat besi. Hal ini diperlukan untuk anemia defisiensi besi. Pasalnya, orang dengan anemia biasanya mengalami tangan dan kaki yang dingin.

9. Apel

Apel juga bisa dikonsumsi sebagai makanan penghangat tubuh. Buah ini memiliki kedua jenis serat, yaitu serat larut air dan serat tak larut air.

Diketahui sebelumnya, serat perlu diproses tubuh dalam jumlah waktu yang lebih lama. Hal ini membuat tubuh membakar kalori lebih besar dan membuat tubuh terasa lebih hangat.

Agar efeknya lebih terasa, Anda bisa mencampurkan apel ke dalam oatmeal.

10. Pisang

Pisang kaya akan magnesium yang menjaga fungsi tiroid. Gangguan tiroid berupa hipotiroidisme bisa mengganggu metabolisme.

Hal ini membuat tubuh sulit membakar energi dan suhu tubuh akan lebih dingin. Salah satu gejala hipotiroidisme yang paling umum dijumpai, yaitu sensitif terhadap dingin.

Pisang mentah juga mengandung pati resisten. Mirip serat, zat gizi ini juga memiliki efek termal makanan yang tinggi sehingga tubuh tetap hangat.

Anda bisa mengonsumsi pisang langsung atau mencoba resep pisang yang sehat.

Rangkuman

Makanan penghangat tubuh umumnya tinggi protein, serat, dan pati resisten. Zat gizi ini diproses dalam waktu yang lama sehingga tubuh membakar kalori lebih banyak. Efeknya, tubuh pun lebih hangat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Mansour, M. S., Ni, M., Roberts, A. L., Kelleman, M., RoyChoudhury, A., & St-Onge, P. (2012). Ginger consumption enhances the thermic effect of food and promotes feelings of satiety without affecting metabolic and hormonal parameters in overweight men: A pilot study. Metabolism: Clinical and experimental, 61(10), 1347. https://doi.org/10.1016/j.metabol.2012.03.016

Sugimoto, K., Takeuchi, H., Nakagawa, K., & Matsuoka, Y. (2018). Hyperthermic Effect of Ginger (Zingiber officinale) Extract-Containing Beverage on Peripheral Skin Surface Temperature in Women. Evidence-based Complementary and Alternative Medicine : ECAM, 2018. https://doi.org/10.1155/2018/3207623

Andrade C. Ginger for Migraine. J Clin Psychiatry. 2021 Nov 30;82(6):21f14325. doi: 10.4088/JCP.21f14325. PMID: 34851560. https://doi.org/10.4088/jcp.21f14325

Zhou, X., Chu, X., Wang, J., Xie, B., Ge, J., Guo, Y., Li, X., & Yang, G. (2019). Allicin Improves Metabolism in High-Fat Diet-Induced Obese Mice by Modulating the Gut Microbiota. Nutrients, 11(12). https://doi.org/10.3390/nu11122909

Brown Fat, Brown Adipose Tissue: What It Is & What It Means. (2023). Retrieved 6 March 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/body/24015-brown-fat

Szolcsányi, J. (2015). Effect of capsaicin on thermoregulation: An update with new aspects. Temperature: Multidisciplinary Biomedical Journal, 2(2), 277-296. https://doi.org/10.1080/23328940.2015.1048928

4 Ways Protein Can Help You Shed Pounds. (2022). Retrieved 6 March 2023, from https://health.clevelandclinic.org/how-much-protein-to-eat-to-lose-weight/

Comino, I., Moreno, L., & Sousa, C. (2015). Role of oats in celiac disease. World Journal of Gastroenterology, 21(41), 11825-11831. https://doi.org/10.3748/wjg.v21.i41.11825

Ravichanthiran, K., Ma, Z. F., Zhang, H., Cao, Y., Wang, C. W., Muhammad, S., Aglago, E. K., Zhang, Y., Jin, Y., & Pan, B. (2018). Phytochemical Profile of Brown Rice and Its Nutrigenomic Implications. Antioxidants, 7(6). https://doi.org/10.3390/antiox7060071

Katada, S., Yanagimoto, A., Matsui, Y., Hibi, M., Osaki, N., Kobayashi, S., & Katsuragi, Y. (2019). Effect of tea catechins with caffeine on energy expenditure in middle-aged men and women: a randomized, double-blind, placebo-controlled, crossover trial. European Journal of Nutrition, 59(3), 1163–1170. https://doi.org/10.1007/s00394-019-01976-9

Van Schaik, L., Kettle, C., Green, R., Irving, H. R., & Rathner, J. A. (2021). Effects of Caffeine on Brown Adipose Tissue Thermogenesis and Metabolic Homeostasis: A Review. Frontiers in Neuroscience, 15. https://doi.org/10.3389/fnins.2021.621356

Where Does Body Fat Go When You Lose Weight?. (2019). Retrieved 6 March 2023, from https://health.clevelandclinic.org/where-does-body-fat-go-when-you-lose-weight/

Krishnamurthy, H. K., Reddy, S., Jayaraman, V., Krishna, K., Song, Q., Rajasekaran, K. E., Wang, T., Bei, K., & Rajasekaran, J. J. (2021). Effect of Micronutrients on Thyroid Parameters. Journal of Thyroid Research, 2021. https://doi.org/10.1155/2021/1865483

Hypothyroidism: Symptoms, Causes, Treatment & Medication. (2023). Retrieved 6 March 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12120-hypothyroidism

Higgins, J. A. (2014). Resistant starch and energy balance: Impact on weight loss and maintenance. Critical reviews in food science and nutrition, 54(9), 1158. https://doi.org/10.1080/10408398.2011.629352

Clark, K. S., Coleman, C., Shelton, R., Heemstra, L. A., & Novak, C. M. (2019). Caffeine enhances activity thermogenesis and energy expenditure in rats. Clinical and experimental pharmacology & physiology, 46(5), 475. https://doi.org/10.1111/1440-1681.13065

Versi Terbaru

24/03/2023

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Apakah Cabai Bisa Menurunkan Berat Badan?

Makanan Pedas yang Sehat Apa Saja? Kenali Manfaatnya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 24/03/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan