backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Diet Omni, Diet Ketat yang Turunkan Berat Badan Secepat Kilat

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    Mengenal Diet Omni, Diet Ketat yang Turunkan Berat Badan Secepat Kilat

    Jika Anda ingin menurunkan berat badan dengan cepat, diet omni mungkin adalah pilihan yang tepat. Diet ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 2013 oleh ahli kesehatan dan kebugaran Tana Amen. Menurutnya, pola makan pada diet omni dapat menurunkan berat badan dengan cepat sekaligus memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan.

    Mengulik prinsip diet omni

    diet vegetarian menurunkan risiko stroke

    Dari sekian banyak jenis diet baru yang bermunculan, diet omni mungkin belum banyak dikenal. Sebagai gambaran, diet omni mirip dengan diet fleksitarian karena Anda boleh mengonsumsi daging merah, ikan, telur, dan produk hewani lainnya kecuali susu.

    Diet ini juga mempunyai kemiripan dengan diet paleo karena Anda tidak mengonsumsi gandum, kentang, serta susu dan produknya. Mengingat prinsipnya yang mirip, ketiga diet ini juga memberikan manfaat serupa.

    Menurut penelitian dalam jurnal Frontiers in Nutrition, diet dengan kombinasi makanan nabati dan hewani terbukti menurunkan berat badan dan meningkatkan metabolisme. Diet seperti ini juga bisa menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko diabetes.

    Bedanya, diet omni memiliki pembagian porsi antara bahan pangan nabati dan hewani. Anda perlu menerapkan aturan 70/30 untuk 90/10. Artinya, Anda boleh mengonsumsi 70% makanan nabati dan 30% makanan hewani selama sekitar 21 jam. Jangka waktu ini kira-kira setara 90% waktu dalam sehari.

    Tiga jam sisanya adalah waktu untuk bebas makan apa pun kecuali makanan yang dihindari dalam diet omni. Tiga jam ini kira-kira setara dengan 10% waktu dalam sehari. Menurut Tana, keseimbangan inilah yang akan membuat tubuh lebih sehat.

    Jenis makanan yang dikonsumsi dan yang dihindari

    resep diet peskatarian

    Makanan yang dikonsumsi dan dihindari dalam diet omni pada dasarnya mirip dengan diet fleksitarian. Berikut daftar makanan yang boleh dikonsumsi saat menjalani diet ini:

    • Sayuran rendah karbohidrat termasuk semua sayuran berdaun hijau, bok choy, paprika, kol, brussel sprout, dan mentimun.
    • Sayuran lainnya seperti wortel, seledri, terung, labu, dan tomat.
    • Daging merah, daging unggas tanpa kulit, dan segala jenis seafood.
    • Semua jenis telur.
    • Minyak nabati seperti minyak almon, minyak kelapa, dan minyak zaitun.
    • Kacang-kacangan dan biji-bijian yang tidak diasinkan.
    • Tepung selain yang terbuat dari gandum.
    • Semua jenis bumbu, rempah, dan bawang.
    • Satu-satunya pemanis yang dibolehkan hanya stevia.

    Ada pula batasan dalam minuman yang boleh dikonsumsi agar Anda bisa memperoleh manfaat diet omni. Minuman dalam diet omni adalah yang bebas dari gula maupun pemanis buatan, misalnya air putih, teh hijau, susu almon, dan susu beras.

    Sementara itu, jenis makanan dan minuman yang perlu dihindari antara lain:

    • Semua karbohidrat sederhana, termasuk nasi putih, pasta, roti tawar, dan sereal.
    • Daging olahan seperti nugget, sosis, bakso, dan sejenisnya.
    • Kedelai dan produknya, termasuk tahu dan tempe.
    • Susu, keju, yogurt, dan eskrim.
    • Produk yang terbuat dari jagung.
    • Kue, donat, permen, dan makanan manis sejenisnya.
    • Semua jenis pemanis kecuali stevia.
    • Semua jenis saus yang terbuat dari bahan-bahan yang dilarang dalam diet.
    • Semua jenis minuman tinggi gula, termasuk jus dengan gula, minuman berenergi, dan soda.

    Cara melakukan diet omni

    diet asam urat

    Diet omni terbagi menjadi tiga fase, dan jangka waktu dari masing-masing fase adalah dua minggu. Fase 1 dan 2 adalah yang paling ketat. Pada fase 3, barulah Anda boleh kembali mengonsumsi makanan lain sedikit demi sedikit.

    Berikut adalah gambaran dari tiap fase diet omni.

    Fase 1

    Fase pertama berfokus untuk mengubah pola makan yang tadinya tidak sehat. Anda juga belajar menghindari makanan olahan yang tinggi lemak dan gula. Berikut aturan fase pertama diet omni:

    • Hanya mengonsumsi makanan yang dibolehkan dalam diet.
    • Mengonsumsi protein setiap 3-4 jam.
    • Menghindari segala jenis makanan penutup.
    • Mengonsumsi satu mangkuk kecil (90 gram) buah setiap hari.
    • Minum smoothie dari sayuran untuk menggantikan makanan.
    • Hanya minum air putih tanpa minuman lainnya.

    Anda perlu menerapkan aturan tersebut selama dua minggu pertama. Anda juga harus memenuhi kebutuhan cairan dengan minum 2 liter air per hari. Jangan lupa berolahraga untuk menjaga kebugaran dan membangun massa otot.

    Fase 2

    Fase kedua diet omni adalah masa pengenalan untuk makanan lain. Anda tetap perlu menerapkan aturan pada fase pertama. Namun, Anda boleh makan makanan penutup yang tidak mengandung gula tambahan atau tepung terigu, misalnya cokelat hitam.

    Anda juga disarankan untuk berolahraga setiap hari. Jenis olahraga yang dianjurkan adalah berjalan kaki selama 30 menit, lalu ditingkatkan sedikit demi sedikit hingga Anda sanggup berolahraga full-body selama 30 menit.

    Fase 3

    Pada fase ketiga, Anda hanya perlu mengikuti aturan 70/30 selama 90/10 seperti yang sudah dipahami saat awal diet. Selama Anda menerapkan aturan tersebut, Anda boleh menghabiskan 10% waktu yang tersisa untuk makan jenis makanan apa pun (meskipun ini tidak disarankan).

    Jika Anda sangat ingin makan makanan yang dilarang dalam diet, Tana menyarankan untuk membatasi jumlahnya. Anda tetap bisa menikmati makanan pada pesta ulang tahun atau pernikahan, tapi tentukan satu jenis makanan saja yang akan dikonsumsi.

    Diet omni adalah diet yang cukup efektif menurunkan berat badan, tapi diet ini juga sangat ketat. Bagi beberapa orang, diet omni juga tergolong mahal karena ada banyak bahan makanan dasar yang harus dihindari.

    Oleh sebab itu, lakukan diet ini bila Anda betul-betul siap. Jika Anda masih perlu waktu membiasakan diri, ada baiknya Anda berlatih dengan diet fleksitarian atau diet paleo terlebih dahulu.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan