Meski banyak yang bilang kalau diet keto ampuh menurunkan berat badan, Anda juga perlu mengetahui adanya bahaya diet keto.
Pasalnya, diet keto sangat menekan asupan karbohidrat yang biasanya menjadi sumber energi. Apa saja bahayanya?
Berbagai risiko diet keto untuk kesehatan
Diet ketogenik atau diet keto adalah pola makan yang membatasi asupan karbohidrat, tetapi meningkatkan asupan protein dan lemak.
Beberapa orang juga mungkin sampai melakukan diet ketofastosis atau fasting on ketosis untuk memaksimalkan hasil diet dengan cepat.
Kondisi ini tidak selamanya baik untuk kesehatan Anda, terutama bila dilakukan tanpa berkonsultasi dengan ahli gizi.
Berikut ini sejumlah bahaya diet keto yang perlu Anda ketahui.
1. Berat badan naik setelah diet
Pada dasarnya, penurunan berat badan memang akan terjadi jika Anda mengurangi asupan karbohidrat secara drastis.
Namun, ini belum tentu menandakan penurunan berat badan yang sehat. Berat badan mungkin hanya turun sementara, lalu naik lagi.
Hal ini dikarenakan selama menu diet keto kebanyakan adalah sumber protein dan lemak.
Meskipun tidak atau mengurangi konsumsi karbohidrat, asupan lemak berlebih tetap bisa menumpuk di dalam tubuh.
Tidak menutup kemungkinan Anda justru dapat mengalami kenaikan berat badan lagi.
2. Keto flu
Dalam beberapa minggu pertama, orang yang menjalani diet keto biasanya akan mengalami gejala yang mirip flu.
Menurut Harvard School of Public Health, kondisi ini disebut dengan keto flu yang biasanya berlangsung sejak hari kedua hingga ketujuh saat Anda mulai diet ketogenik.
Anda mungkin akan merasakan beberapa gejala, seperti sakit kepala, kelelahan, pilek, susah tidur, dan mual.
Hal ini diakibatkan oleh proses adaptasi tubuh setelah kehilangan sumber energi utama dari karbohidrat.
Bagian otak juga mungkin tidak berfungsi dengan baik karena tidak mendapatkan pasokan gula.
Bahaya diet keto yang satu ini mungkin akan sulit dibedakan dari gejala flu biasa.
3. Masalah kognitif
Pada dasarnya, otak manusia membutuhkan glukosa dari karbohidrat untuk berfungsi secara optimal.
Diet rendah karbohidrat dapat mengurangi asupan glukosa sehingga mengganggu fungsi kognitif, seperti susah konsentrasi atau mengalami mood swing.
Tubuh memerlukan adaptasi di awal perubahan pola makan ketogenik ini hingga otak terbiasa menerima asupan selain glukosa dari karbohidrat.
Sayangnya, masalah kognitif ini bisa menjadi bahaya diet keto jangka panjang yang berkaitan dengan kesehatan mental.
4. Kadar gula darah turun
Membatasi asupan karbohidrat memang dapat membantu Anda menurunkan kadar gula darah.
Namun, tubuh yang beradaptasi dengan pola makan rendah karbohidrat bisa mengalami hipoglikemia.
Hipoglikemia dapat menyebabkan seseorang jadi sulit konsentrasi, cepat lelah, detak jantung tidak normal, gangguan tidur, hingga mengalami gangguan kecemasan.
Menurut Journal Of Diabetes And Its Complications (2020), diet keto berpotensi menyebabkan hipoglikemia pada hewan uji.
Meski penelitian yang dilakukan terbatas pada hewan, bukan berarti temuan ini bisa disepelekan.
5. Kram pada kaki
Bahaya diet keto lain yang juga perlu Anda waspadai adalah kram pada kaki.
Kondisi ini sering dihubungkan dengan dehidrasi dan kekurangan mineral dalam tubuh, salah satunya natrium.
Saat menjalani diet keto, kadar insulin cenderung rendah sehingga ginjal tidak mempertahankan kadar natrium dalam darah.
Selama diet keto, Anda mengonsumsi protein lebih banyak. Ini mengarah pada risiko asam urat, penyebab kram di kaki, nyeri sendi, dan kram otot.
Walaupun gejala ini tergolong ringan, kram terus-menerus bisa sangat mengganggu.
6. Gangguan pencernaan
Bahaya diet keto yang paling umum terjadi adalah gangguan pencernaan, seperti perut kembung, sering buang gas, atau sembelit.
Ini terjadi karena tubuh tidak mendapatkan cukup serat karena diet keto lebih berfokus pada asupan protein serta lemak.
Padahal, serat memiliki peran penting dalam kesehatan pencernaan untuk mengikat air, mengontrol gula darah, hingga membantu kerja bakteri baik pada usus.
Bila pencernaan Anda terganggu, proses penyerapan zat gizi pun tidak maksimal. Hasil diet pun jadi tidak optimal.
7. Ketoasidosis
Ketoasidosis nondiabetik adalah kondisi langka yang dapat disebabkan oleh kekurangan glukosa dari makanan.
Kekurangan glukosa dapat memaksa tubuh ke dalam ketogenesis. Pada kondisi ini, tubuh membakar lemak menjadi energi karena kekurangan asupan karbohidrat sebagai sumber energi utama.
Menurut Journal Of Medical Case Reports (2015), diet ketogenik atau diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak dapat menyebabkan ketoasidosis nondiabetik terjadi.
Bila dibiarkan, kondisi ini dapat mengarah pada efek samping diet keto yang cukup serius, yakni asidosis metabolik.
Asidosis metabolik terjadi ketika ginjal tidak mampu mengeluarkan asam berlebih dari tubuh melalui urine.
8. Bau mulut
Proses ketogenesis akan menghasilkan keton, zat hasil metabolisme lemak.
Maka dari itu, diet keto akan meningkatkan keton dalam darah. Pelepasan keton ini bisa memengaruhi bau napas Anda.
Bau mulut tentunya akan mengganggu orang di sekitar saat Anda berbicara.
Oleh karena itu, jika berniat untuk melakukan diet ketogenik, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter dan ahli gizi.
Hal ini untuk mencegah bahaya diet keto dan diet ketofastosis terjadi pada Anda.
[embed-health-tool-bmi]