backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

4 Penyebab Berat Badan Naik Saat Puasa yang Tidak Anda Duga

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 05/04/2022

    4 Penyebab Berat Badan Naik Saat Puasa yang Tidak Anda Duga

    Selama bulan puasa, Anda tidak diperkenankan makan dan minum di waktu tertentu. Itu sebabnya banyak orang berharap berat badannya akan turun karena puasa. Namun, banyak yang malah mengalami kenaikan berat badan selama berpuasa. Memangnya, apa penyebab berat badan naik saat puasa?

    Penyebab berat badan naik saat puasa yang tidak Anda sadari

    Selama berpuasa, kebanyakan orang menginginkan berat badannya turun. Selain ingin lebih sehat, memiliki berat badan yang ideal juga menunjang penampilan mereka di saat lebaran.

    Sayangnya, beberapa kebiasaan selama berpuasa yang kurang sehat tanpa disadari bisa membuat berat badan naik.

    Lebih jelasnya, mari bahas kebiasaan apa saja yang jadi penyebab naiknya berat badan selama bulan Ramadan.

    1. Tidur setelah makan sahur

    bahaya tidur setelah sahur

    Setelah sahur, apa yang biasanya Anda lakukan untuk mengisi waktu luang sebelum memulai aktivitas pagi? Kebanyakan dari Anda mungkin akan tidur lagi.

    Memang, ada jeda waktu sehabis sahur hingga memulai aktivitas sehingga bisa dimanfaatkan untuk tidur kembali agar tidak mengantuk selama puasa.

    Alih-alih mengatasi kurang tidur, kebiasaan ini malah bisa jadi penyebab berat badan naik saat puasa.

    Alasannya, kalori dari makanan sahur bukan digunakan sebagai energi untuk melakukan aktivitas, melainkan dibakar selama tidur.

    Ingat, saat tidur tubuh membakar lebih sedikit energi dibandingkan Anda berjalan, melakukan pekerjaan rumah, atau aktivitas lainnya.

    Dalam jangka panjang, kalori yang tidak digunakan bisa menyebabkan penumpukan lemak. Pada akhirnya, penumpukan lemak ini bisa menaikkan berat badan selama Anda berpuasa.

    2. Kurang tidur

    Keluhan umum yang terjadi selama bulan puasa adalah kurang tidur. Hal ini terjadi karena selama berpuasa beberapa orang perlu bangun lebih awal untuk menyiapkan makanan dan menyantap sahur.

    Tidak cuma menyebabkan Anda mengantuk, kurang tidur juga bisa jadi penyebab berat badan naik saat puasa.

    Mekanismenya seperti ini, ketika Anda kurang tidur, pengaturan senyawa kimi grelin, yang meningkatkan rasa lapar, akan mengalami gangguan.

    Itulah sebabnya, ketika Anda kurang tidur, perut akan terasa lapar dan memicu Anda untuk makan lebih banyak daripada seharusnya.

    Berdasarkan situs Sleep Foundation, kurang tidur juga menyebabkan seseorang lebih memilih makanan yang tinggi kalori.

    Jadi, jika pola tidur Anda selama berpuasa itu buruk, bisa jadi berat badan juga akan bertambah.

    3. Konsumsi makanan tinggi gula dan lemak berlebihan

    puasa menurunkan berat badan

    Kelebihan kalori adalah indikator utama kenaikan berat badan. Kalori adalah jumlah energi yang didapat dari makanan dan minuman.

    Dari berbagai jenis makanan, kalori paling banyak terdapat pada makanan tinggi gula dan makanan tinggi lemak.

    Selama puasa, jenis makanan tersebut sangat dominan dikonsumsi, sebut saja es buah dengan campuran susu kental manis, teh manis, kue-kue manis, dan gorengan.

    Belum lagi, beberapa orang juga tetap makan sepiring nasi yang disertai lauk setelah menyantap makanan ringan di atas.

    Jumlah asupan kalori tentu jadi jauh lebih banyak. Kebanyakan mengonsumsi makanan manis saat berbuka atau makanan tinggi lemak saat sahur membuat asupan kalori yang didapat jauh lebih banyak daripada yang dibutuhkan.

    Jika ekstra kalori ini tidak dibakar menjadi energi, tubuh akan menyimpannya sebagai lemak. Seiring waktu, kondisi tersebut bisa menyebabkan berat badan naik saat puasa.

    4. Malas bergerak

    Puasa yang tidak memperbolehkan Anda makan dan minum dari pagi hari hingga menjelang maghrib. Jadi, sangatlah wajar jika membuat tubuh terasa lemas.

    Oleh karena itu, Anda perlu membatasi diri untuk tidak banyak beraktivitas agar dapat menunaikan puasa dengan lancar.

    Sayangnya, hal tersebut sering kali jadi penyebab seseorang jadi malas bergerak, salah satunya tidak olahraga. Padahal, puasa tidak menjadi kendala untuk berolahraga.

    Anda masih bisa mengakalinya dengan memilih olahraga intensitas ringan dan melakukannya di sore hari.

    Tidak olahraga dan malas bergerak, terutama setelah makan sahur atau berbuka bisa jadi penyebab berat badan naik saat puasa.

    Kalori dari makanan yang seharusnya digunakan sebagai energi untuk beraktivitas, malah mengendap menjadi lemak. Lemak yang menumpuk ini nantinya bisa membuat berat badan naik.

    Semua penyebab yang telah disebutkan di atas saling berkaitan satu sama lain dalam menyebabkan kenaikan berat badan saat berpuasa.

    Cara jitu mencegah berat badan naik saat puasa

    pusing saat puasa

    Jika Anda tidak ingin mengalami kenaikan berat badan selama berpuasa, Anda bisa menjalani diet selagi puasa.

    Tidak hanya mengandalkan hal ini saja. Anda juga perlu menghindari kebiasaan-kebiasaan di atas.

    Anda harus memperhatikan porsi makan saat sahur dan berbuka. Batasi makanan yang tinggi gula dan lemak saat berbuka. Sesekali mengonsumsinya tidak apa-apa, asal jangan makan berlebihan.

    Hilangkan juga kebiasaan malas bergerak, caranya dengan tetap olahraga secara rutin saat puasa.

    Terakhir, perhatikan kecukupan waktu tidur Anda. Jika memang Anda perlu bangun lebih pagi untuk sahur, pastikan untuk tidur lebih cepat di malam harinya.

    Jangan pula langsung tidur setelah makan sahur. Cobalah untuk berjalan-jalan di sekitar rumah atau melakukan pekerjaan rumah, seperti mencuci piring bekas makan sahur atau membereskan kamar.

    Bila Anda punya keinginan untuk menurunkan berat badan saat puasa, tapi kesulitan mewujudkannya, jangan sungkan untuk konsultasi dengan dokter, ahli gizi, atau ahli diet.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 05/04/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan