backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Serba-serbi Ngidam Saat Hamil yang Perlu Ibu Ketahui

Ditinjau secara medis oleh dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · RSIA Brawijaya


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 26/06/2023

    Serba-serbi Ngidam Saat Hamil yang Perlu Ibu Ketahui

    Hampir semua ibu merasakan ngidam saat hamil. Ngidam bisa dimulai dari keinginan makan buah masam sampai makanan yang bahkan sebelumnya kurang begitu disukai.

    Sebenarnya, apa itu ngidam? Kapan ngidam terjadi selama kehamilan? Apakah ngidam selalu harus dituruti? Cari semua jawabannya pada ulasan berikut ini, yuk!

    Apa itu ngidam?

    Kata “ngidam” banyak dipakai untuk menggambarkan keinginan seseorang mengenai sesuatu hal, entah makanan, benda, kegiatan, dan lainnya.

    Namun, ngidam biasanya lebih diperuntukkan bagi para ibu yang sedang hamil. Ini karena pada masa kehamilan, keinginan para ibu hamil seakan harus dituruti.

    Ibu yang sedang hamil sering dilanda keinginan yang besar untuk makan makanan tertentu atau biasa disebut dengan food craving.

    Jadi, ngidam adalah istilah untuk menggambarkan kondisi ibu hamil yang menginginkan makanan atau minuman tertentu.

    Kadang kala, ibu hamil bisa ingin sekali makan makanan manis seperti kue, cokelat, dan buah-buahan yang rasanya manis.

    Akan tetapi, di lain waktu juga bisa muncul keinginan untuk makan makanan asam, seperti mangga muda.

    Bahkan, Anda juga mungkin merasa ingin sekali makan kombinasi makanan yang tidak biasa maupun makanan yang sebenarnya kurang begitu Anda sukai.

    Jika keinginan ibu hamil tidak dituruti, katanya ini bisa membuat bayi sering ngeces setelah lahir. Padahal, mitos ngidam tersebut tidak terbukti kebenarannya.

    Apa penyebab ngidam pada ibu hamil?

    sarapan ibu hamil

    Alasan kenapa ibu hamil suka ngidam tidak diketahui secara pasti. Meski begitu, berikut beberapa hal yang diduga menjadi penyebabnya.

    1. Perubahan hormon

    Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan diyakini sebagai salah satu faktor penyebab ngidam pada ibu hamil.

    Perubahan hormon memengaruhi reseptor lidah sehingga memicu timbulnya keinginan ibu hamil untuk makan makanan tertentu.

    Kadar hormon yang berubah ini juga menjadi alasan mengapa ibu hamil tiba-tiba bisa menginginkan makanan tertentu, padahal sebelumnya tidak begitu suka.

    Sebaliknya, ibu hamil juga bisa tidak ingin makan, mencium aroma, bahkan melihat makanan tertentu meski sebelumnya tidak ada masalah dengan makanan tersebut.

    2. Indra perasa lebih peka

    Selain perubahan hormonal, tubuh ibu hamil juga bekerja ekstra untuk memproduksi lebih banyak darah. Ini ternyata bisa memengaruhi indra perasa ibu, lho!

    Indra perasa yang lebih peka lantas membuat ibu hamil berpikir ada jenis makanan tertentu yang lebih enak disantap ketimbang makanan lainnya.

    3. Kekurangan zat gizi tertentu

    Menariknya, munculnya keinginan untuk makan jenis makanan yang tidak biasa dapat menandakan bahwa tubuh Anda kekurangan zat gizi tertentu saat hamil.

    Ya, keinginan ibu hamil untuk makan sesuatu yang rasanya asam, manis, asin, dan pahit kemungkinan menandakan tubuh membutuhkan tambahan kalori, vitamin, natrium, atau zat gizi lainnya dari makanan.

    Fenomena ini mungkin pernah Anda lihat atau bahkan rasakan sendiri, misalnya saat ibu hamil sangat ingin makan buah-buahan yang rasanya asam.

    Dalam kondisi lainnya, keinginan yang tidak biasa ini diduga ada kaitannya dengan kekurangan zat besi, vitamin C, kalsium untuk ibu hamil, dan lainnya.

    Jadi, ngidam sebenarnya adalah upaya tubuh ibu hamil untuk mendapatkan asupan vitamin maupun mineral yang hilang melalui makanan atau minuman tertentu.

    Kapan ngidam saat hamil ini terjadi?

    Mengutip dari laman Intermountain Healthcare, rata-rata ibu hamil mulai ingin mengonsumsi makanan dan minuman tidak biasa sejak awal trimester pertama.

    Fantasi terhadap makanan tertentu ini dapat memuncak ketika usia kehamilan memasuki trimester kedua. Lalu, kondisi ini mulai membaik setelah kehamilan memasuki trimester ketiga.

    Secara umum, ngidam mulai muncul saat ibu hamil muda. Akan tetapi, pada intinya, ngidam bisa terjadi kapan saja selama masa kehamilan.

    Jadi, ibu hamil tidak perlu khawatir karena kondisi ini akan terjadi selama awal masa kehamilan saja.

    Apakah ngidam harus selalu dituruti?

    Meski hamil membuat kebutuhan gizi meningkat, bukan berarti ibu hamil dapat makan apa saja tanpa aturan.

    Sebaliknya, ibu hamil justru harus ekstra hati-hati untuk mengelola nafsu makan yang tinggi dan membatasi porsi makanan tertentu.

    Pasalnya, mengonsumsi makanan dan minuman secara berlebihan tentu tidak baik bagi kesehatan ibu dan janin di dalam kandungan.

    Berat badan dan tekanan darah bisa naik jika ibu hamil menuruti keinginan untuk makan makanan manis atau asin tanpa aturan.

    Lama-kelamaan, kedua kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional dan hipertensi dalam kehamilan.

    Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa ngidam boleh saja dituruti selama ibu tetap makan makanan sehat untuk ibu hamil.

    Bahkan, lebih baik lagi bila ibu menuruti keinginan makan buah, sayur, dan makanan sehat lainnya karena dapat membantu memenuhi kebutuhan gizinya.

    Ibu juga bisa makan makanan penghilang muat saat hamil, makanan ibu hamil agar bayi cerdas, hingga makanan pengganti nasi untuk ibu hamil.

    Khusus untuk produk susu, ibu hamil bisa memilih susu yang dipasteurisasi untuk mencegah terjadinya keracunan.

    Ibu hamil juga perlu menghindari makan makanan yang dilarang untuk ibu hamil, seperti sushi, ikan mentah, daging setengah matang, telur setengah matang, dan lainnya.

    Sementara untuk makanan mengandung lemak trans seperti cokelat, es krim, atau kentang goreng boleh saja dikonsumsi tetapi porsinya harus dibatasi.

    Adakah ngidam yang tidak boleh dituruti saat hamil?

    Bila keinginan ngidam ibu yang sedang hamil muda ataupun tua masih masuk akal, sebenarnya tidak masalah untuk menurutinya.

    Hanya saja, yang perlu diwaspadai adalah saat ibu hamil ngidam sesuatu yang bukan makanan ataupun minuman.

    Kondisi ini disebut juga dengan pica craving, yakni keinginan untuk makan hal-hal yang tidak wajar seperti sabun, pasta gigi, alkohol, atau obat-obatan tertentu.

    Ini tentu dilarang karena selain tidak mengandung zat gizi, hal-hal tersebut berpotensi menyebabkan keracunan dan menimbulkan bahaya lain bagi ibu hamil maupun bayinya.

    Bila kondisi ini terjadi pada Anda maupun orang terdekat, sebaiknya segera periksakan lebih lanjut ke dokter.

    Tips untuk mengendalikan ngidam yang tidak sehat

    Keinginan untuk makan makanan dan minuman tertentu saat hamil memang tidak bisa diprediksi dan direncanakan.

    Meski begitu, Anda tetap dapat mengendalikan ngidam yang muncul dengan berbagai cara berikut ini.

  • Makan makanan yang diperbolehkan untuk ibu hamil pada waktu dan porsi yang tepat guna mencegah timbulnya rasa lapar tiba-tiba.
  • Hindari belanja atau membeli makanan saat lapar.
  • Simpan persediaan camilan sehat atau camilan yang diperbolehkan untuk ibu hamil.
  • Ibu hamil bisa memilih makanan dengan indeks glikemik rendah agar merasa kenyang lebih lama, contohnya roti gandum, kacang panggang, dan buah untuk ibu hamil.
  • Ibu hamil memang perlu memenuhi kebutuhan gizi hariannya dengan mengonsumsi aneka makanan dan minuman.

    Namun, tetap pastikan apa yang Anda makan memberikan manfaat untuk diri sendiri maupun janin yang sedang bertumbuh di dalam kandungan.

    Segala tentang ngidam

    • Ngidam adalah istilah untuk menggambarkan kondisi ibu hamil yang menginginkan makanan atau minuman tertentu.
    • Kondisi ini bisa disebabkan oleh perubahan hormon, bertambah pekanya indra perasa, atau kekurangan zat gizi tertentu selama kehamilan.
    • Ngidam boleh saja dituruti selama ibu tetap makan makanan sehat untuk ibu hamil.
    • Untuk mengatasinya, ibu hamil perlu makan pada waktu dan porsi yang tepat, menyimpan persediaan camilan sehat, dan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG

    Kebidanan dan Kandungan · RSIA Brawijaya


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 26/06/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan