backup og meta

6 Kondisi Umum yang Menyebabkan Tulang Dada Terasa Sakit

Kebanyakan orang yang merasakan nyeri dada menganggap bahwa hal tersebut sebagai serangan jantung. Padahal dalam banyak kasus, nyeri di bagian dada tidak selalu berhubungan dengan jantung. Penyebab dada sesak mungkin akibat cedera pada tulang dada atau masalah pencernaan, kemudian berimbas pada tulang dada. Ketahui lebih lanjut berbagai penyebab tulang dada sakit yang paling umum dalam artikel ini. 

Berbagai penyebab tulang dada sakit

Pada anatomi tulang, tulang dada (sternum) merupakan tulang pipih memanjang yang terletak di tengah dada.

Bagian tulang ini tersambung ke tulang rusuk yang melindungi organ-organ vital tubuh seperti jantung, paru-paru, lambung, dan hati.

Akibatnya, banyak kondisi medis yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan tulang dada namun menyebabkan rasa sakit pada bagian dada Anda.

1. Kostokondritis

Kostokondritis adalah salah satu penyebab tulang dada sakit yang paling umum. 

Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan yang ada di antara tulang dada dan tulang rusuk mengalami peradangan atau terititasi.

Kostokondritis bisa terjadi akibat osteoartritis, tetapi mungkin juga bisa terjadi tanpa penyebab yang jelas.

Gejala kostokondritis meliputi berikut ini.

  • Nyeri yang tajam tepat pada bagian tengah dada.
  • Tulang dada sakit saat ditekan ketika bersin, batuk, ataupun menarik napas dalam-dalam.
  • Merasakan ketidaknyamanan pada tulang rusuk.

Kostokondritis biasanya akan hilang setelah beberapa hari. Namun jika Anda mempunyai kekhawatiran tertentu mengenai kondisi ini, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.

2. Patah tulang dada

Seperti patah tulang di bagian tubuh lainnya, fraktur sternum bisa menimbulkan rasa sakit parah di area dada dan bagian tubuh atas.

Penyebab paling umum kondisi ini karena benturan keras pada bagian tengah dada, seperti kecelakaan berkendara, tertabrak saat sedang olahraga, terjatuh, atau melakukan aktivitas fisik yang berisiko lainnya.

Jika Anda mengalami patah tulang dada, Anda harus segera mendapatkan perawatan medis. Ini untuk mengantisipasi perkembangan risiko cedera lanjutan pada jantung dan paru-paru.

3. Cedera sendi sternoclavicular

Sendi sternoclavicular menghubungkan bagian atas tulang dada dengan tulang selangka (klavikula).

Cedera pada sendi ini bisa menyebabkan tulang dada sakit yang bisa menjalar hingga area bagian atas dada tempat persendian ini berada. 

Gejala cedera sendi steroclavicular meliputi berikut ini. 

  • Merasa nyeri, sakit, dan bengkak pada dada bagian atas atau daerah tulang selangka.
  • Kesulitan atau sakit saat menggerakkan bahu.
  • Terdengar suara “krek” pada sekitar sendi.

4. Cedera tulang selangka

Tulang selangka berhubungan langsung dengan tulang dada Anda.

Oleh karena itu, adanya luka, dislokasi, patah tulang, ataupun trauma pada tulang ini akan membuat tulang dada sakit.

Gejala umum cedera tulang selangka antara lain sebagai berikut. 

  • Muncul memar atau benjolan pada tempat terjadinya cedera.
  • Rasa sakit yang hebat saat Anda mencoba menggerakkan lengan ke atas.
  • Bengkak atau nyeri pada area sekitar tulang selangka.
  • Terdengar suara “krek” saat Anda menganggakt lengan Anda.
  • Posisi bahu yang abnormal seperti agak turun.

5. Otot tegang

Terdapat banyak otot yang melekat pada tulang dada dan tulang rusuk. Tanpa Anda sadari, batuk parah atau olahraga berlebihan dapat menyebabkan otot dada Anda menegang.

Jika Anda merasakan nyeri saat menekan dinding dada Anda, mungkin hal tersebut disebabkan oleh cedera atau gangguan muskuloskeletal, bukan disebabkan oleh jantung.

6. Masalah pencernaan

Sternum berada tepat pada bagian depan beberapa organ pencernaan utama. Itu sebabnya, segala kondisi yang berhubungan dengan kerongkongan, perut, dan usus Anda bisa menyebabkan nyeri di bagian dada.

Salah satu masalah pencernaan yang paling sering menyebabkan nyeri dada adalah heartburn, yang terjadi ketika asam lambung naik sampai ke kerongkongan.

Kondisi ini umumnya terjadi setelah Anda mengonsumsi makanan yang memicu asam lambung naik.

Cara mengatasi tulang dada sakit

Untuk mengatasi sakit pada tulang dada (sternum pain), pengobatan bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan.

1. Penggunaan obat-obatan

Beberapa jenis obat-obatan bisa digunakan untuk membantu meredakan penyebab rasa sakit pada tulang dada, di antaranya sebagai berikut.

  • Obat Anti-inflamasi Nonsteroid (NSAID): Seperti ibuprofen atau naproxen, digunakan untuk mengurangi peradangan dan meredakan rasa sakit.
  • Pereda nyeri: Seperti acetaminophen, dapat membantu mengelola nyeri ringan hingga sedang.
  • Relaksan otot: Dalam kasus ketegangan otot, relaksan otot mungkin diresepkan untuk mengurangi ketegangan dan nyeri otot.
  • Antasida dan pengurang asam: Untuk nyeri yang terkait dengan GERD, antasida dan pengurang asam dapat membantu mengurangi produksi asam lambung.

2. Terapi fisik

Terapi fisik bermanfaat dalam mengelola rasa sakit pada sternum, terutama yang terkait dengan ketegangan otot atau costochondritis.

Melansir dari Medicover Hospitals, seorang fisioterapis dapat memberikan latihan dan peregangan untuk meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan postur tubuh, membantu meredakan nyeri dan mencegah kekambuhan.

3. Perubahan gaya hidup

Selain obat-obatan, perubahan gaya hidup juga perlu dilakukan, yang meliputi berikut ini.

  • Menjaga postur tubuh yang baik: Pastikan postur tubuh yang baik untuk mengurangi tekanan pada otot dada dan mencegah rasa sakit.
  • Menghindari pengangkatan beban berat: Hindari aktivitas yang membebani otot dada untuk mencegah ketegangan otot dan nyeri.
  • Mengelola stres: Teknik manajemen stres seperti pernapasan dalam, meditasi, dan relaksasi dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan meredakan nyeri.

4. Terapi tambahan

Bila diperlukan, terapi juga bisa dilakukan untuk membantu mengatasi penyebab rasa sakit. Berikut beberap jenis terapi yang mungkin dianjurkan.

  • Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS): TENS dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk mengurangi nyeri pascaoperasi pada sternum. TENS bekerja dengan merangsang pelepasan endorfin dan meningkatkan aliran darah di area yang dirawat.
  • Blok saraf paravertebral: Dalam kasus fraktur sternum yang tidak merespons pengobatan lainnya, blok saraf paravertebral dengan panduan ultrasonografi dapat meredakan nyeri secara efektif. Prosedur ini telah menunjukkan hasil positif dalam mengurangi nyeri dan memungkinkan pasien beraktivitas normal lebih cepat.

5. Prosedur bedah

Dalam kasus yang jarang terjadi, intervensi bedah mungkin diperlukan untuk mengatasi penyebab mendasar rasa sakit pada sternum.

Misalnya, memperbaiki tulang rusuk yang retak atau mengoreksi kelainan struktural.

Kesimpulan

  • Tulang dada yang terasa sakit dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, tidak selalu berkaitan dengan masalah jantung.
  • Penyebab umum meliputi kostokondritis (peradangan tulang rawan antara tulang dada dan rusuk), patah tulang dada akibat benturan keras, cedera pada sendi sternoklavikular atau tulang selangka, ketegangan otot dada karena aktivitas berlebihan atau batuk parah, serta gangguan pencernaan seperti refluks asam lambung (heartburn) yang menimbulkan sensasi terbakar di belakang tulang dada.
  • Gejala-gejala ini bisa serupa dengan nyeri dada akibat masalah jantung, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis guna mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sternum Pain: Symptoms, Causes and Treatment. (2025). Medicoverhospitals.in. Retrieved 5 May 2025, from https://www.medicoverhospitals.in/diseases/sternum-pain/

Rajandekar, T., Kachhwaha, R., Simon, S., & Jain, D. (2021). Effect of TENS on Post-operative Sternal Pain (Post Cardiac Surgery): A Narrative Review. RGUHS Journal of Physiotherapy1(3). https://doi.org/10.26463/rjpt.1_3_3

Nikitas, J., Yanagawa, J., Sacks, S., Hui, E. K., Lee, A., Deng, J., Fereidoun Abtin, Suh, R., Lee, J. M., Toste, P., Burt, B. M., Revels, S. L., Cameron, R. B., & Moghanaki, D. (2024). Pathophysiology and Management of Chest Wall Pain after Surgical and Non-Surgical Local Therapies for Lung Cancer. JTO Clinical and Research Reports5(7), 100690–100690. https://doi.org/10.1016/j.jtocrr.2024.100690

‌Park, J.M., Kim, H.J. (2019). Treatment of Isolated Sternal Fracture with Ultrasound-Guided Paravertebral Nerve Block: a Case Report and Literature Review. Gosin Daehakgyo Uigwa Daehak Haksulji/Kosin Medical Journal34(2), 152–160. https://doi.org/10.7180/kmj.2019.34.2.152

‌Lovisari, F., Favarato, M., Giovannini, I., Giudici, R., & Fumagalli, R. (2020). Chest wall pain management after chest wall trauma. Journal of Visualized Surgery6, 18–18. https://doi.org/10.21037/jovs.2019.11.01

Toscano, A., et al. (2023). Which ultrasound-guided parasternal intercostal nerve block for post-sternotomy pain? Results from a prospective observational study. Journal of Anesthesia, Analgesia and Critical Care3(1). https://doi.org/10.1186/s44158-023-00134-2

Versi Terbaru

06/05/2025

Ditulis oleh Risky Candra Swari

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Reikha Pratiwi


Artikel Terkait

18 Penyebab Sakit Dada Sebelah Kiri yang Perlu Diwaspadai

Sakit Dada Saat Bangun Tidur, Apakah Selalu Pertanda Penyakit Jantung?


Ditinjau oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita · Ditulis oleh Risky Candra Swari · Diperbarui 06/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan