Spondylosis adalah gangguan muskuloskeletal yang terjadi akibat penurunan kesehatan tulang seiring menuanya usia. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa nyeri, kelemahan, dan kesemutan pada tulang yang bermasalah yang bisa mengganggu aktivitas harian. Nah, untuk itu pasien yang mengidap spondylosis perlu menjalani pengobatan berikut ini agar kualitas hidupnya jadi lebih baik.
Pengobatan spondylosis untuk meringankan gejala
Seiring bertambahnya usia, tulang, cakram, tulang rawan, dan ligamen dapat menurun kesehatannya. Tulang dapat tumbuh secara tidak normal, cakram dapat mengering dan retak, tulang rawan dapat aus, dan ligamen dapat menebal. Semua perubahan tersebut adalah bentuk dari spondylosis.
Penyakit degeneratif ini dapat memengaruhi tulang leher, punggung bagian atas, tengah, dan bawah. Jika menyerang tulang sekitar leher maka disebut dengan spondylosis cervicalis.
Sementara jika menyerang tulang punggung bawah disebut dengan spondylosis lumbar. Kemudian, bila menyerang tulang belakang bagian atas dan tengah dikenal dengan sebutan spondylosis toraks.
Selain rasa nyeri, kesemutan, dan kelemahan pada tulang yang terkena, spondylosis juga bisa menyebabkan gejala tambahan, seperti masalah keseimbangan dan kesulitan untuk mengontrol kandung kemih.
Munculnya gejala tentu sangat mengganggu penderitanya. Namun, jangan khawatir karena ada berbagai pengobatan spondylosis yang bisa dipilih, seperti dikutip dari University of Utah Health.
1. Minum obat
Obat-obatan dapat digunakan untuk meredakan nyeri yang muncul. Pada beberapa kasus, rasa nyeri bisa diredakan dengan obat penghilang nyeri tanpa resep yang dapat dibeli di apotek.
Namun, beberapa orang mungkin tidak mempan dengan obat-obatan ini sehingga membutuhkan obat penghilang nyeri yang diresepkan dokter. Berikut ini beberapa obat yang digunakan untuk mengelola gejala spondylosis.
- Obat NSAID, seperti ibuprofen atau naproxen dapat meredakan rasa nyeri ringan pada tulang yang terkena.
- Kortikosteroid, seperi prednison dapat digunakan dalam jangka waktu singkat untuk mengurangi rasa sakit.
- Relaksan otot, seperti cyclobenzaprine, dapat membantu meredakan kejang otot di leher.
- Obat anti kejang, seperti gabapentin dan pregabalin, dapat mengurangi rasa sakit pada saraf yang rusak.
Apakah Anda berisiko osteoporosis? Cek risiko terkena osteoporosis di sini!
2. Mendapatkan suntikan
Pengobatan spondylosis dengan obat oral kadang tidak cukup efektif mengatasi gejala yang parah. Jika sudah seperti ini, dokter biasanya akan merekomendasikan obat kortikosteroid dalam bentuk injeksi.
Obat akan disuntikkan di sekitar tulang yang mengalami masalah. Beda dengan obat yang bisa diminum setiap hari ketika rasa nyeri muncul, pengobatan ini diberikan secara berkala dalam jangka waktu tertentu.
3. Terapi
Pilihan pengobatan spondylosis lainnya adalah terapi aktif dan terapi pasif. Tujuannya untuk membantu meregangkan dan memperkuat otot-otot di leher dan bahu.
Terapi pasif meliputi pengedukasian mengenai penyakit spondylosis dan pemberian pijatan oleh terapis pada area yang sering menimbulkan gejala. Terapi ini juga bisa berupa terapi panas untuk meningkatkan aliran darah ke area yang terkena atau terapi dingin untuk mengurangi peradangan.
Sementara terapi aktif berbentuk latihan-latihan yang harus dijalani pasien di bawah pengawasan terapis.