Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Spondylosis adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan proses penuaan (degenerasi) tulang belakang. Tulang belakang Anda yang disebut juga dengan vertebra.
Pada sistem rangka dan anatomi tulang manusia, di setiap pasang vertebra terdapat tiga sendi, yakni cakram intervertebralis yang berada di bagian depan tulang belakang.
Dua sendi lainnya adalah sendi facet yang berada di bagian belakang vertebra. Sendi ini terbuat dari tulang rawan yang berfungsi untuk melindungi tulang. Kemudian, ada juga ligamen di sekitar vertebra yang membantu menopang sendi dan tulang.
Seiring bertambahnya usia, maka tulang, cakram, tulang rawan, dan ligamen akan mengalami penurunan. Taji tulang (pertumbuhan tulang yang tidak normal) bisa terbentuk, cakram akan mengering dan retak, tulang rawan menjadi aus, dan ligamen bisa menebal.
Semua perubahan pada tulang dan bagian di sekitarnya inilah yang Anda kenal sebagai spondylosis. Spondylosis terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
Spondylosis degenerasi yang menyerang cakram tulang belakang bagian bawah.
spondylosis degenerasi yang menyerang cakram tulang belakang di sekitar leher. Cakram mengalami kekurangan air sehingga menyusut dan osteoarthritis akan terbentuk, ditandai dengan adanya taji tulang.
Spondylosis degeneratif yang menyerang sendi pada tulang belakang di sekitar dada, seperti cakram intervertebralis dan sendi facet (sendi zygapophyseal).
Spondylosis adalah kelainan tulang belakang yang umum terjadi dan bisa menyerang siapa saja. Akan tetapi, kondisi penurunan pada tulang belakang ini lebih sering menyerang lansia, tepatnya orang yang berusia di atas 60 tahun.
Pada tahap awal, kelainan tulang belakang umumnya tidak menimbulkan gejala. Gejala biasanya muncul ketika kondisinya bertambah buruk. Setiap jenis spondylosis sangat mungkin menunjukkan gejala yang berbeda-beda.
Lebih jelasnya, berbagai tanda dan gejala yang umumnya terjadi pada orang yang terkena spondylosis adalah:
Penurunan kondisi tulang ini dapat menyebabkan stenosis tulang belakang, yaitu kondisi penyempitan saluran pada tulang belakang. Akibatnya, sumsum tulang belakang dan atau akar saraf tulang belakang bisa tertekan.
Dilansir dari The Spine Hospital, jika kondisi ini terjadi, biasanya orang dengan spondylosis juga akan mengalami gejala seperti:
Jika Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas dan tidak kunjung sembuh setelah diobati dengan perawatan rumahan, segera ke dokter. Lebih cepat ditangani, tentu kondisinya akan lebih baik.
Penyebab utama dari spondylosis adalah aus dan memipihnya tulang, mengeringnya cakram, dan menebalnya ligamen di sekitar tulang belakang.
Perlu diketahui bahwa tulang belakang memberi struktur dan menopang tubuh. Selain itu, tulang ini juga melindungi hampir semua cabang saraf utama yang berjalan dari otak.
Tulang belakang membantu memberi struktur tubuh dan menopang sebagian besar beratnya. Ia juga membawa dan melindungi hampir semua cabang saraf utama yang berjalan dari otak.
Seiring bertambahnya usia, beratnya aktivitas tertentu, atau masalah kesehatan tertentu bisa menyebabkan cakram menjadi kering, tipis dan kehilangan kemampuannya. Sendi facet antar tulang belakang juga bisa akan mengalami aus sehingga menyebabkan fungsinya jadi kurang optimal.
Tulang rawan juga menjadi terkikis sehingga mengakibatkan pertumbuhan taji tulang. Semua hal ini akhirnya bisa menyebabkan spondylosis.
Setiap orang memiliki risiko terhadap kelainan tulang yang berbeda-beda. Berikut ini adalah berbagai faktor yang bisa meningkatkan risiko spondylosis:
Kelainan tulang belakang ini dapat menyebabkan komplikasi. Berikut ini komplikasi spondylosis yang mungkin terjadi adalah:
Kondisi penyempitan saluran saraf pada tulang belakang yang menyebabkan gejala mati rasa, kesemutan, atau kelemahan pada kaki.
Perubahan pada cakram atau tulang di punggung yang menyebabkan saraf terjepit, sehingga menimbulkan nyeri, mati rasa, dan hipersensitivitas pada punggung.
Sumsum tulang belakang yang terkompresi atau terjepit sehingga menimbulkan nyeri dan mati rasa pada tungkai kaki.
Ada hubungan antara kelainan tulang belakang ini dengan skoliosis, yaitu melengkungnya tulang belakang ke arah samping sehingga tulang belakang membentuk huruf S atau C.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Selain pemeriksaan fisik, dokter dapat melakukan tes tertentu untuk membantu diagnosis spondylosis. Tes ini meliputi X-ray dan MRI atau tes darah untuk mengeliminasi penyakit lainnya.
Prosedur ini merupakan salah satu cara terbaik untuk mengonfirmasi diagnosis pada spondylosis karena dapat melihat kerusakan pada tulang, taji tulang dan terkikisnya tulang rawan atau piringan. Namun, X-ray tidak dapat menunjukkan kerusakan awal pada tulang rawan.
Untuk menunjukkan kemungkinan kerusakan pada piringan atau penyempitan area dimana saraf tulang belakang berakhir.
Dilakukan untuk mengukur aktivitas listrik di saraf, ketika mengirimkan pesan ke otot untuk berkontraksi atau beristirahat.
Prosedur ini dilakukan dengan pemasangan elektroda ke kulit di atas saraf. Guncangan kecil akan dikirimkan dan melewati saraf tersebut. Kemudian, dokter akan mengukur kekuatan dan kecepatan sinyal saraf.
Dilakukan untuk mengeliminasi penyakit lain.
Setelah tes kesehatan dan diagnosis ditegakkan, dokter akan menentukan pengobatan spondylosis yang tepat untuk Anda.
Berikut pengobatan spondylosis lumbar, toraks, maupun cervicalis adalah:
Rasa nyeri yang menjadi gejala umum dari kelainan tulang belakang ini, biasanya bisa diredakan dengan minum obat-obatan berikut ini:
Beberapa obat-obatan di atas bisa Anda dapatkan baik tanpa atau dengan resep dari dokter. Jika obat yang sedang Anda gunakan tidak cukup ampuh, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk mempertimbangkan peningkatan dosis atau penggantian jenis obat.
Selain minum obat, pengobatan spondylosis lumbalis, cervicalis, atau toraks bisa juga dilakukan dengan cara mengikuti terapi. Tujuannya adalah untuk membantu meregangkan dan memperkuat otot di sekitar leher, bahu, dan tulang belakang.
Contoh peregangan yang aman dilakukan pasien spondylosis di bawah pengawasan terapis adalah:
Jika pengobatan di atas tidak menunjukkan hasil yang efektif dalam mengobati spondylosis, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi pembedahan. Terutama jika sudah terjadi adanya tekanan besar pada sumsum tulang belakang atau akar saraf tulang belakang.
Jenis operasi yang biasanya dilakukan sebagai pengobatan spondylosis adalah:
Selain pengobatan dokter, ada beberapa pengobatan rumahan yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengurangi gejala spondylosis, yakni:
Tidak cara yang dapat sepenuhnya mencegah spondylosis karena umumnya kerusakan ini normal berkaitan dengan penuaan yang menyebabkan keausan pada sendi dan tulang belakang.
Namun, bila Anda memiliki pekerjaan yang mengharuskan melihat ke atas, ke bawah, atau posisi tubuh membuat postur tidak biasa, cobalah untuk beristirahat lebih sering. Lakukan gerakan peregangan dan penguatan yang dapat menjaga tulang belakang tetap sehat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar