backup og meta

Tendinitis

Tendinitis

Definisi tendinitis

Apa itu tendinitis?

Pengertian tendinitis adalah peradangan yang terjadi pada tendon, yaitu jaringan serabut yang menghubungkan jaringan otot dengan tulang. Kondisi ini bisa menyerang tendon di bagian tubuh yang mana saja.

Saat mengalami tendinitis, biasanya area yang terdampak akan mengalami iritasi, pembengkakan, rasa sakit, hingga rasa tak nyaman. Umumnya, tendinitis terjadi di sekitar bahu, siku, pergelangan tangan, lutut, hingga tumit.

Berikut adalah beberapa nama tendinitis yang perlu Anda ketahui:

  • Tennis elbow
  • Golfer’s elbow
  • Pitcher’s shoulder
  • Swimmer’s shoulder
  • Jumper’s knee

Biasanya, tendinitis adalah kondisi yang bisa diatasi hanya dengan istirahat yang cukup, menjalani terapi fisik, dan penggunaan obat-obatan yang berfungsi untuk meredakan rasa sakit.

Namun, jika tendinitis yang dialami sudah tergolong parah dan bisa menyebabkan tendon robek hingga pecah, pasien mungkin akan disarankan untuk menjalani prosedur operasi.

Seberapa umumkah tendinitis?

Tendinitis merupakan suatu kondisi yang bisa dialami oleh siapa saja. Namun, penyakit ini biasanya terjadi pada orang dewasa, terlebih yang berusia di atas 40 tahun. Anda dapat lebih tahan terhadap penyakit ini dengan mengurangi faktor risiko. Konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala tendinitis

Sama seperti gangguan muskuloskeletal lainnya, tendinitis juga memiliki beberapa gejala yang perlu diperhatikan. Gejala dari kondisi ini meliputi rasa nyeri seperti nyeri otot dan rasa tak nyaman.

Biasanya, sendi yang mengalami tendinitis akan lebih sensitif dan menjadi sulit digerakkan. Area tubuh yang mengalami peradangan mungkin akan memerah, membengkak, dan terasa panas.

Selain itu, Anda mungkin mengalami kekakuan otot di pagi hari untuk beberapa saat. Bahkan, pada kasus yang lebih parah, pergerakan sendi pun mulai terbatas.

Berikut ini adalah gejala dari tendinitis berdasarkan lokasinya:

  • Rotator cuff tendonitis: ditandai dengan rasa sakit di area bahu yang menjalar ke lengan bagian atas menuju dada dan semakin terasa sakit di malam hari.
  • Tennis elbow: rasa sakit berawal di sisi luar siku, biasanya menjalar hingga ke lengan bagian bawah hingga pergelangan tangan.
  • Golfer’s elbow: rasa sakit yang terasa di sisi bagian dalam siku.
  • Jumper’s knee: rasa sakit biasanya terasa di bagian bawah atau bagian atas lutut.
  • Achilles tendonitis: rasa sakit di bagian belakang tumit atau 2-4 inchi di atas tumit.

Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa cemas tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Sebagian besar kasus tendonitis dapat dirawat di rumah. Jika tanda dan gejala mempengaruhi keseharian Anda, atau tidak kunjung sembuh, segera pergi ke dokter.

Penyebab tendinitis

Penyebab dari tendinitis biasanya adalah gerakan berulang yang dilakukan saat menjalani aktivitas sehari-hari. Sebagian besar orang mengalami gangguan sistem gerak manusia ini, karena menjalani hobi yang melibatkan gerakan berulang, sehingga tendon mengalami stres.

Oleh sebab itu, Anda perlu selalu melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, khususnya yang mengharuskan untuk melakukan gerakan berulang, dengan teknik yang benar dan tepat.

Hal ini tentu penting agar bisa meminimalisasi peradangan tendon. Pasalnya, teknik gerakan yang salah dapat membuat tendon mudah lelah. Kebiasaan-kebiasaan tersebut tentu akan meningkatkan potensi mengalami tendinitis.

Penyebab lain dari tendinitis adalah aus karena usia, cedera, dan penyakit radang sendi seperti arthritis. Tendinitis paling sering menyerang bahu, tapi juga bisa menyerang tendon atau sendi di bagian tubuh lainnya.

Faktor-faktor risiko tendinitis

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami tendinitis, di antaranya adalah:

1. Usia

Semakin bertambahnya usia, tendon di dalam tubuh tidak memiliki fleksibilitas seperti sebelumnya. Oleh karena itu, tendon menjadi lebih rentan mengalami cedera.

2. Aktivitas tertentu

Tendinitis juga cenderung dialami oleh orang yang melakukan aktivitas tertentu setiap hari, misalnya:

  • Berkebun.
  • Melukis.
  • Menggosok sesuatu.
  • Melakukan gerakan berulang.
  • Menjalani aktivitas dengan posisi tubuh yang tidak nyaman.
  • Terus-menerus berusaha untuk meraih sesuatu.

3. Olahraga

Selain itu, aktivitas olahraga tertentu juga berpotensi untuk meningkatkan risiko mengalami tendinitis, misalnya:

  • Bermain basket.
  • Bermain bowling.
  • Bermain golf.
  • Berlari.
  • Berenang.
  • Bermain tennis.

Meski begitu, bukan berarti jika tidak memiliki faktor risiko yang telah disebutkan, Anda tidak bisa mengalami tendinitis. Segera konsultasikan ke dokter untuk detail lebih lanjut.

Diagnosis & pengobatan tendinitis

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Menurut Harvard Health Publishing milik Harvard Medical School, untuk mendiagnosis tendinitis, dokter biasanya akan memberikan pertanyaan seputar rasa sakit yang dirasakan.

Selain itu, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan tes fisik. Saat menjalani tes tersebut, dokter akan memeriksa pembengkakan, kemerahan, kelemahan otot, dan pergerakan yang terbatas di sekitar tendon yang terasa sakit atau nyeri.

Anda mungkin juga akan diminta untuk melakukan beberapa gerakan, misalnya mengangkat kedua tangan di atas kepala, menekan pergelangan tangan Anda, dan lain sebagainya.

Saat melakukan pergerakan ini, Anda mungkin masih merasakan nyeri atau sakit, tetapi hal ini sangat membantu untuk mengetahui tendon manakah yang terasa sakit. Meski, biasanya, kondisi ini bisa terjawab saat dokter memberikan berbagai pertanyaan untuk Anda.

Sementara, beberapa orang bahkan membutuhkan tes darah untuk mencari tahu adanya peradangan di sekitar persendian, seperti asam urat atau rheumatoid arthritis. X-ray mungkin dilakukan untuk mengkonfirmasi tidak adanya patah tulang, pergeseran, atau penyakit tulang lainnya.

Apa saja pilihan pengobatan tendinitis?

Biasanya, pengobatan untuk tendonitis ditentukan berdasarkan beberapa hal, di antaranya adalah:

  • Usia, riwayat kesehatan, dan kesehatan Anda secara menyeluruh.
  • Toleransi Anda terhadap penggunaan obat-obatan, prosedur medis, dan terapi kesehatan tertentu.
  • Organ tertentu yang terdampak.
  • Pilihan Anda sebagai pasien.

Ada beberapa jenis pengobatan yang bisa dipilih, termasuk:

1. Penggunaan obat-obatan

Untuk mengatasi tendinitis, jenis obat yang sering digunakan adalah obat pereda rasa sakit, seperti aspirin, naproksen, atau ibuprofen yang dapat membantu mengurangi rasa kurang nyaman.

Ada juga obat oles berupa krim antiperadangan yang bisa digunakan untuk mengatasi tendinitis. Bahkan, obat ini memiliki efek samping lebih ringan dibanding obat pereda nyeri oral.

Kemudian, ada pula kortikosteroid yang biasanya diberikan dokter dengan cara disuntikkan di sekitar tendon untuk mengatasi tendinitis. Obat ini dapat mengurangi peradangan sekaligus meredakan rasa sakit.

Akan tetapi, kortikosteroid tidak disarankan untuk mengatasi tendinitis yang tak kunjung sembuh dan sudah menyerang tendon lebih dari tiga bulan lamanya.

2. Terapi fisik

Selain penggunaan obat, Anda juga bisa mengikuti terapi fisik yang disarankan oleh dokter. Kegiatan ini bisa dilakukan berdasarkan kebutuhan tubuh, sehingga latihan fisik yang diberikan umumnya diprogram khusus untuk Anda.

Anda mungkin diminta untuk melakukan peregangan untuk mengatasi otot dan tendon yang terasa sakit. Peregangan terbukti menjadi salah satu alternatif pengobatan yang secara efektif mengatasi masalah tendon kronis. Bahkan, peregangan sering menjadi pilihan pertama pengobatan untuk tendinitis.

3. Prosedur operasi

Pada situasi tertentu, terapi fisik dan penggunaan obat ternyata tidak cukup untuk mengatasi tendinitis. Bahkan, pengobatan tersebut mungkin tidak meredakan gejalanya sama sekali.

Oleh sebab itu, ada kalanya Anda harus menjalani operasi untuk mengatasi kondisi yang sedang Anda alami. Jenis operasi yang dilakukan juga ditentukan berdasarkan tingkat keparahan tendinitis.

Pengobatan di rumah untuk tendinitis

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi tendinitis?

Gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini mungkin dapat membantu mengatasi tendonitis:

  • Hentikan kegiatan yang menyebabkan tendon meradang.
  • Istirahatkan daerah yang terpengaruh.
  • Gunakan obat sesuai petunjuk.
  • Berolahraga.
  • Hubungi dokter jika mengalami efek samping obat.
  • Beri tahu dokter jika pengobatan tidak mengurangi rasa sakit.

Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan ke dokter Anda untuk dapat lebih mengerti solusi terbaik untuk Anda.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Pencegahan tendinitis

Ada beberapa kondisi yang bisa dilakukan untuk mencegah tendinitis:

  • Hindari untuk tidur, duduk, atau berdiri, di posisi yang sama terus-menerus. Usahakan untuk berganti posisi setidaknya selama 30 menit sekali.
  • Biasakan tubuh untuk melakukan peregangan. Hal ini tentu lebih baik jika bisa dilaksanakan secara rutin.
  • Cari tahu cara mempraktekkan postur tubuh yang baik selama beraktivitas, dan hindari berbagai postur tubuh yang buruk.
  • Posisikan tubuh Anda tepat di hadapan benda atau objek yang ingin diangkat. Ambil benda tersebut dengan meregangkan lengan dan tangan langsung kepada benda tersebut. Hindari mengambil benda berat menggunakan lengan dari posisi menyamping.
  • Hindari mengangkat benda berat hanya dengan satu tangan. Selain itu, hindari pula mengangkat benda berat di salah satu sisi tubuh Anda saja.
  • Cengkeramlah dengan kuat saat hendak mengambil barang, jangan meremasnya terlalu kencang.
  • Hindari duduk bersila dalam kondisi kaki saling menindih.
  • Hentikan aktivitas apapun jika Anda sudah mulai merasakan sakit.
  • Jika Anda sudah mengetahui bahwa hendak melakukan pekerjaan berat, latih otot agar lebih kuat dan siap untuk menjalani aktivitas berat.

Selain itu, saat hendak berolahraga, jangan lupa untuk selalu lakukan pemanasan. Tak lupa pula untuk selalu menggunakan pakaian, sepatu, dan alat olahraga yang mumpuni. Anda juga tak disarankan untuk melakukan olahraga yang terlalu ekstrem. Lebih baik mulai dari olahraga ringan terlebih dahulu.

Komplikasi tendinitis

Jika Anda mengalami tendinitis dan tidak segera mengobatinya, komplikasi mungkin saja terjadi. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kerusakan tendon yang akan memperparah tendinitis. Hal ini biasanya membuat Anda harus menjalani operasi tendon.

Selain itu, jika iritasi tendon tidak membaik setelah beberapa minggu atau beberapa bulan, Anda mungkin mengalami tendinosis. Kondisi ini adalah masalah degeneratif pada tendon yang disertai dengan pertumbuhan pembuluh darah yang abnormal.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Tendinitis. Retrieved 19 October 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tendinitis/symptoms-causes/syc-20378243

Tendonitis. Retrieved 19 October 2020, from https://www.nhs.uk/conditions/tendonitis/

Tendonitis. Retrieved 19 October 2020, from https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/tendonitis

Tendinitis: Prevention. Retrieved 19 October 2020, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10919-tendinitis/prevention

Tendonitis. Retrieved 19 October 2020, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/tendonitis

Treatment for Tendonitis. Retrieved 19 October 2020, from https://stanfordhealthcare.org/medical-conditions/bones-joints-and-muscles/tendonitis/treatments.html

 

Versi Terbaru

27/05/2022

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Sistem Kerangka dan Anatomi Tulang Manusia, Mulai dari Kepala hingga Ujung Kaki

Ketahui Gejala, Penyebab Nyeri Sendi Hingga Cara Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 27/05/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan