backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengganti Sendi Pinggul dengan Prosedur Operasi Hemiarthroplasty

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 09/09/2021

    Mengganti Sendi Pinggul dengan Prosedur Operasi Hemiarthroplasty

    Pembedahan merupakan prosedur yang umum untuk mengobati berbagai gangguan pada muskuloskeletal, baik itu tulang maupun sendi. Dari sekian banyak prosedur pembedahan untuk muskuloskeletal, hemiarthroplasty adalah salah satunya. Lantas, tahukah Anda apa itu hemiarthroplasty? Bagaimana dokter melakukan prosedur ini? Adakah risiko atau komplikasi yang akan muncul?

    Apa itu hemiarthroplasty?

    Berdasarkan namanya, hemi memiliki arti “setengah’, sedangkan arthroplasty  berarti “penggantian sendi’. Dengan kata lain, hemiarthroplasty berarti prosedur untuk mengganti setengah dari sendi. Untuk lebih jelasnya, hemiarthroplasty adalah prosedur pembedahan untuk mengganti setengah dari sendi panggul/pinggul dengan prostesis atau sendi buatan.

    Sebagaimana Anda ketahui, sendi merupakan tempat bertemunya dua tulang, yang memudahkan Anda untuk bergerak. Pada bagian panggul/pinggul, sendi terdiri dari acetabulum (area soket yang membentuk panggul) dan bagian atas dari tulang paha (femur) yang berbentuk seperti bola atau disebut femoral head.

    Pada hemiarthroplasty, prosedur pembedahan hanya mengganti bagian femoral head. Adapun prosedur yang mengganti seluruh bagian sendi panggul ini disebut dengan operasi penggantian pinggul total (total hip replacement).

    Siapa saja yang perlu mendapat prosedur pembedahan ini?

    radang panggul

    Umumnya, dokter merekomendasikan prosedur ini pada penderita fraktur atau patah tulang pinggul. Namun, tak semua penderita jenis fraktur tersebut akan mendapat pengobatan ini. Biasanya, dokter akan melihat berbagai faktor, seperti usia, kondisi kesehatan secara menyeluruh, serta tingkat mobilitas.

    Adapun prosedur penggantian pinggul ini biasanya akan dilakukan bila bagian tulang femoral head mengalami patah, tetapi acetabulum masih utuh. Selain itu, pengobatan ini juga kerap dokter berikan pada pasien yang sudah lanjut usia dan telah mengalami penurunan mobilitas sebelum fraktur terjadi.

    Namun, tak hanya pada pasien patah tulang, seseorang yang mengalami kerusakan pinggul akibat radang sendi (arthritis) pun terkadang perlu mendapatkan pengobatan ini. Adapun operasi ini bertujuan untuk menghilangkan rasa nyeri serta meningkatkan mobilitas atau kemampuan gerak Anda. Untuk informasi lebih lengkap, silakan hubungi dokter.

    Apa saja persiapan sebelum menjalani hemiarthroplasty?

    Umumnya, patah tulang merupakan kondisi yang darurat, sehingga memerlukan pengobatan segera. Oleh karena itu, waktu untuk persiapan sebelum operasi pun sangat sempit. Pasien pun umumnya sudah berada di rumah sakit sebelum prosedur pengobatan ini.

    Meski demikian, pada beberapa kasus, operasi hemiarthroplasty bisa saja tak langsung dokter lakukan. Bila Anda memiliki kondisi khusus yang mendasari patah tulang, dokter mungkin akan memberi bentuk pengobatan lain terlebih dahulu untuk mengatasinya.

    Namun, secara umum, Anda perlu berpuasa selama enam jam sebelum melakukan operasi ini. Jika Anda mengonsumsi obat tertentu, Anda mungkin masih boleh mengonsumsinya beberapa jam sebelum prosedur. Namun, sebaiknya tetap pastikan dan ikuti instruksi dokter mengenai hal ini.

    Bagaimana prosedur hemiarthroplasty?

    Prosedur ini umumnya menggunakan obat bius total. Artinya, Anda akan tertidur selama prosedur berjalan. Meski demikian, anestesi spinal atau regional mungkin saja dokter gunakan. Pada bentuk anestesi ini, area tubuh bagian bawah Anda akan mati rasa, tetapi Anda akan tetap sadar.

    Setelah Anda tertidur atau bagian tubuh mengalami mati rasa, ahli bedah akan membuat sayatan di bagian atas paha Anda. Kemudian, ahli bedah akan mengangkat bagian atas tulang paha (femoral head) yang telah rusak dan menggantinya dengan prostesis dari batang logam. Batang logam ini akan berfungsi sebagai sendi pinggul baru Anda.

    Kemudian, bagian ujung batang logam yang berbentuk bola akan dilapisi dengan bahan khusus, sehingga dapat menempel pada tulang. Namun, ahli bedah bisa saja tak melapisi bagian ujung tersebut. Hanya saja, prostesis tersebut harus terbuat dari bahan khusus yang bisa menjaga tulang berada di tempatnya.

    Jika sudah selesai, dokter akan menutup sayatan dengan jahitan dan perban.

    Apa yang terjadi setelah operasi ini?

    uretrotomi adalah prosedur operasi

    Pengobatan untuk patah tulang ini umumnya berlangsung selama dua jam. Setelah operasi, perawat akan memindahkan Anda ke ruang pemulihan selama beberapa jam kemudian.

    Jika kondisi Anda sudah cenderung stabil, perawat akan memindahkan Anda ke ruang rawat inap. Namun, di ruang rawat inap ini, perawat akan terus memantau kondisi Anda, termasuk tekanan darah, detak jantung, suhu, serta memeriksa jahitan pada bagian pinggul.

    Setelah menjalani operasi hemiarthroplasty, sangat wajar jika Anda merasakan nyeri pada bagian luka jahitan. Namun jangan khawatir, rasa nyeri ini umumnya hanya sementara dan dokter pun dapat memberikan obat pereda nyeri untuk mengatasinya.

    Setelah menjalani operasi ini, Anda pun umumnya perlu menjalani rehabilitasi atau terapi fisik. Terapis akan membantu Anda untuk meningkatkan kemampuan gerak serta mengajari Anda menggunakan alat bantu jalan, seperti kruk.

    Beberapa hari setelah menjalani rawat inap, dokter akan memperbolehkan Anda pulang ke rumah. Namun, Anda tetap perlu melanjutkan terapi fisik. Terapis akan mendiskusikan dengan Anda mengenai program rehabilitasi ini setelah Anda kembali ke rumah.

    Selain itu, Anda pun belum boleh kembali beraktivitas seperti biasa. Diskusikan dengan dokter aktivitas apa saja yang bisa Anda lakukan selama masa pemulihan ini serta kapan waktu yang tepat untuk kembali beraktivitas seperti biasa. Adapun masa pemulihan ini bisa berlangsung selama 6-12 minggu, tergantung kondisi masing-masing pasien.

    Apa saja risiko atau komplikasi yang bisa muncul dari hemiarthroplasty?

    Prosedur ini bisa menimbulkan berbagai risiko atau komplikasi seperti di bawah ini.

    • Dislokasi sendi pinggul (jarang terjadi).
    • Tulang bisa patah saat prosedur operasi penggantian pinggul ini berjalan.
    • Perbedaan panjang kaki.
    • Perdarahan.
    • Infeksi, dengan tanda-tanda berupa kemerahan, pembengkakan, demam, atau keluarnya cairan dari luka jahitan.
    • Kerusakan saraf yang bisa menimbulkan mati rasa atau kelemahan otot, seperti foot drop.

    Selain komplikasi tersebut, dilansir dari NHS, Anda pun berisiko terhadap beberapa kondisi yang berhubungan dengan penurunan mobilitas atau gerak setelah operasi. Berikut adalah komplikasi yang mungkin muncul:

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 09/09/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan