Orang yang gampang kepikiran akan memikirkan hal-hal negatif yang sebenarnya tak perlu dipikirkan. Terlalu, kepikiran terus suatu masalah bisa meningkatkan risiko stres dan depresi. Lantas, bagaimana cara menghentikan pikiran negatif yang terus menghantui ini?
Kepikiran terus bisa jadi tanda depresi
Disadari atau tidak, Anda mungkin pernah memikirkan satu hal terus-menerus sehingga pada akhirnya mengalami galau dan cemas berlebihan.
Beberapa orang mungkin gampang kepikiran urusan kantor yang tidak kunjung selesai, misalnya apakah proyek kantor bakal “gol” atau tidak meski rencananya belum matang.
Sementara yang lain mungkin sering kepikiran soal pendidikannya, seperti cemas terus-terusan karena tidak yakin akan lulus skripsi.
Orang lain mungkin tidak mengetahui apa yang menjadi sumber kekhawatiran mereka. Umumnya, yang mereka rasakan ialah rasa tak berdaya dan tak enak hati karena dihantui oleh pikiran negatif yang tidak jelas asal-usulnya.
Fenomena kepikiran terus memang biasa terjadi. Dalam dunia psikologis, kondisi ini disebut ruminasi (rumination).
Susan Noeh Hoeksema, PhD., profesor psikologi dari Yale University, AS, mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengalami depresi, gangguan kecemasan, PTSD, atau pemakai narkoba sering mengalami ruminasi.
Hal ini membuat mereka sering dihantui pikiran-pikiran negatif yang tak kunjung hilang. Kondisi ini sama-sama memengaruhi fungsi otak dalam mengatur, mengolah, dan merasakan emosi.
Selain itu, American Psychological Association (APA) menyebutkan terdapat beberapa alasan mengapa orang bisa terus-menerus memikirkan hal yang sama, meliputi:
- yakin bahwa memikirkan suatu hal meningkatkan pengalaman mereka tentang suatu masalah,
- pernah mengalami trauma emosional maupun fisik,
- menghadapi stres yang tidak dapat dikendalikan, atau
- memiliki kepribadian yang perfeksionis atau neurotisisme.
Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental. Menghabiskan sebagian besar waktu tenggelam dalam pikiran negatif mengganggu kemampuan otak untuk berpikir jernih dan mengolah emosi.
Hal ini juga bisa memperparah gangguan mental, seperti gangguan obsesif kompulsif (OCD) hingga gangguan makan.
Buruknya, semakin kondisi ini bertambah parah, semakin Anda menjadi terisolasi.
Kepikiran terus memengaruhi memori otak
Sebuah studi dalam jurnal Cognition dan Emotion (2014) menjelaskan dampak pikiran negatif pada otak. Penelitian ini menemukan orang yang sering merenungkan pikiran negatif mengalami pengurangan kapasitas memori otak hingga 12 persen.
Tips jitu menghilangkan galau akibat kepikiran hal yang sama terus-menerus
Begitu terjebak dalam pemikiran negatif, Anda akan cenderung sulit untuk keluar dari kondisi tersebut. Jadi, Anda harus segera mencari cara mencegahnya agar tidak berdampak pada kesehatan mental.
Berikut ini sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu menghilangkan pikiran yang mengganggu dan selalu muncul berulang kali.
1. Alihkan perhatian
Cobalah cari suatu hal yang bisa mengalihkan Anda dari perhatian dan pikiran negatif. Caranya, cukup lihat sekeliling Anda.
Jangan terlalu lama memutuskan pilihan apa yang dapat mengalihkan perhatian Anda dan jangan biarkan pikiran kosong.
Anda bisa mencolek teman sebelah untuk ngobrol, main game, menonton film, menggambar untuk meredakan stres, membaca buku, maupun memilih berjalan ke luar ruangan.
Sebuah studi dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (2015) menemukan berjalan di alam terbuka secara positif mengurangi ruminasi dan depresi yang dialami.
2. Buatlah rencana dan segera ambil tindakan
Daripada mengulangi pemikiran yang sama berulang kali, buatlah rencana untuk mengatasinya. Pikirkan setiap langkah yang akan diambil untuk mengatasinya atau ambil secarik kertas dan tuliskan rencana Anda.
Melakukan hal ini bisa mengacaukan “niat” otak untuk menyetel hal-hal negatif dalam pikiran Anda dan membantu Anda untuk keluar dari jebakan tersebut.
3. Jadikan kesalahan sebagai pengalaman dan pelajaran
Orang yang kepikiran terus akan suatu masalah sering kali takut melakukan kesalahan. Jika telanjur melakukan sebuah kesalahan, segeralah perbaiki dan jangan terlalu memikirkannya.
Pasalnya, hal inilah yang justru bisa memicu pikiran negatif timbul terus-terusan.
Ingatlah bahwa setiap manusia di dunia ini pasti membuat kesalahan dalam hidupnya. Hal yang bisa Anda lakukan ialah move on, lalu jadikan hal tersebut sebagai pengalaman dan pelajaran.
Dengan begitu, Anda bisa menjadi lebih tenang dan memikirkan solusinya sehingga pikiran tersebut kemungkinan besar tidak akan muncul lagi.
4. Pahami pemicunya dan coba tenangkan diri
Setiap kali pikiran negatif muncul, segera buat catatan tentang situasi yang Anda hadapi. Ini bisa mencakup Anda sedang berada di mana dan pukul berapa pikiran negatif tersebut muncul.
Selain itu, catat juga siapa yang berada di sekitar Anda atau apa yang sedang Anda lakukan hari itu.
Cara ini bisa membantu Anda mengetahui pemicu pikiran negatif yang selalu muncul dan bagaimana menghilangkannya. Dengan begitu, Anda bisa menghindarinya di lain waktu.
Menenangkan diri dengan mencari ruangan yang lebih sunyi, mengatur pernapasan dalam dan perlahan, dan mulai pikirkan sesuatu yang sifatnya lucu atau menyenangkan bisa mengurangi keparahan ruminasi.
5. Ubah pemikiran jadi lebih tenang dan positif
Perubahan sederhana, terutama pada pemikiran dan cara menyikapi sebuah masalah, dapat menghilangkan kebiasaan Anda yang sering kepikiran terus.
Selalu bersikap dan memiliki pemikiran positif membantu menjauhkan Anda dari kecemasan, sikap pesimis, dan pikiran negatif yang bisa memicu ruminasi.
Luangkan waktu Anda untuk menenangkan pikiran. Salah satunya dengan melakukan hobi, seperti membaca buku, merawat tanaman, atau menyelami hal-hal yang Anda kuasai dan sukai.
Jika Anda masih kepikiran terus hingga sangat mengganggu aktivitas, mintalah bantuan orang terdekat untuk mendukung dan memberikan masukan-masukan yang positif.
Sementara itu, mungkin Anda bisa melakukan konsultasi dengan psikolog untuk mencari cara mengendalikan pikiran negatif tersebut.