Setiap orang membutuhkan kemampuan manajemen stres yang baik. Jika tidak, stres tentu dapat negatif pada kesehatan mental, fisik, hingga emosional. Oleh sebab itu, yuk, cari tahu cara mengelola stres dengan baik melalui pembahasan berikut ini.
Mengapa manajemen stres itu penting?
Tingkat stres yang begitu tinggi bisa menjadi malapetaka terhadap keseimbangan kesehatan fisik, mental, dan emosional setiap individu.
Stres bisa membuat Anda tidak mampu berpikir jernih dan bahkan tidak menikmati hidup.
Penyebab stres bisa datang dari mana saja, mulai dari pekerjaan yang berat, hubungan yang kurang baik dengan orang lain, atau sekadar terjebak di kemacetan lalu lintas.
Apabila tidak dikelola dengan baik, Anda bisa saja “lari” dari stres dengan melakukan hal-hal yang berdampak buruk, seperti:
- merokok,
- minum alkohol secara berlebihan,
- makan berlebihan atau sengaja tidak makan,
- mengisolasi diri dan menjauhi orang-orang tersayang,
- mengonsumsi obat-obatan terlarang,
- menghabiskan waktu hanya untuk tidur,
- menunda-nunda pekerjaan, hingga
- melampiaskan stres kepada orang yang tak bersalah dengan melakukan kekerasan, marah-marah, dan sejenisnya.
Oleh sebab itu, penting bagi setiap orang memiliki manajemen stres (stress management) yang baik. Ini akan berguna saat Anda menghadapi hal-hal yang menyebabkan stres.
Tujuan dari manajemen stres ialah menjaga keseimbangan hidup. Alhasil, Anda dapat tetap membangun hubungan yang sehat dengan pasangan, rekan kerja, dan keluarga.
Bahkan, hal ini juga dapat membantu Anda menikmati hidup meski sedang menghadapi berbagai tekanan dan tantangan dalam hidup.
Ringkasan
Manajemen stres adalah serangkaian metode menghadapi stres guna menjauhi “pelarian” yang berdampak buruk untuk kesehatan fisik, mental, dan emosional. Hal ini juga membantu Anda saat menghadapi berbagai tekanan dan tantangan dalam hidup.
Tips manajemen stres secara mandiri
Ada banyak contoh teknik manajemen stres, tetapi belum tentu semua metode sesuai dengan kondisi Anda. Untuk mengetahui mana yang paling tepat, Anda perlu melakukannya dan menjalaninya terlebih dahulu.
Berikut ini merupakan beberapa metode manajemen stres yang bisa Anda lakukan secara mandiri.
1. Mencari tahu penyebab stres
Langkah awal dari manajemen stres yang baik ialah mencari tahu apa yang menjadi penyebab stres itu sendiri. Coba perhatikan apa saja yang membuat Anda stres belakangan ini.
Selanjutnya, tulislah jurnal selama kurang-lebih satu hingga dua minggu untuk memastikan apa kondisi tersebutlah yang membuat Anda sering merasa tertekan.
Catat dan pahami pula bagaimana diri Anda meresepons situasi tersebut. Dengan begitu, Anda bisa memilih metode yang lebih tepat untuk mengelola stres di kemudian hari.
2. Hindari stres yang tidak perlu
Anda mungkin termasuk orang yang sangat mudah merasa stres. Memang, pada dasarnya ada beberapa pemicu stres yang harus Anda hadapi dan tidak bisa dihindari sama sekali.
Meski begitu, ada pula beberapa penyebab stres yang sebenarnya masih bisa Anda hindari.
Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghindari stres yang tidak perlu.
- Berani berkata tidak, baik dalam urusan pribadi ataupun profesional.
- Pahami kemampuan dan batasan Anda agar tidak membebani diri sendiri.
- Hindari orang-orang yang dapat menjadi penyebab munculnya stres.
- Hindari topik yang berpotensi membuat Anda stres, kepikiran terus, dan menimbulkan perasaan tidak nyaman.
- Atur jadwal harian sesuai dengan kemampuan Anda , lalu tinggalkan aktivitas yang sekiranya tidak harus dilakukan pada hari itu juga.
3. Ubah kondisi yang menyebabkan stres
Mengubah situasi yang bisa memicu stres adalah langkah manajemen stres lainnya yang bisa Anda lakukan. Ini bertujuan untuk mencegah stres muncul kembali pada lain waktu.
Contohnya, bila penyebab stres ialah perlakuan atau sikap orang lain, cobalah untuk mengungkapkan apa yang Anda rasakan. Sampaikan hal ini dengan cara yang baik dan sopan.
Memendam emosi atau perasaan tidak akan menyelesaikan masalah. Dengan membicarakan hal ini, Anda dan orang tersebut bisa berkompromi untuk menemukan solusi terbaik.
4. Adaptasi dengan penyebab stres
Jika Anda merasa tidak bisa menghindari penyebab stres, cobalah untuk mulai beradaptasi dengan menghadapi dan menerimanya. Ini bisa membantu Anda dalam mengelola stres.
Sebagai contoh, bila Anda stres karena terjebak macet, cobalah lihat hal ini dari sudut pandang positif. Anda bisa berhenti sejenak, mendengarkan lagu, sambil menikmati waktu sendiri.
Seseorang yang perfeksionis juga rentan mengalami stres. Oleh sebab itu, cobalah mengubah standar yang terlalu tinggi dan turunkan sedikit ekspektasi Anda.
5. Luangkan waktu untuk melakukan hal yang disukai
Dalam jadwal yang begitu padat, jangan lupa menyempatkan diri untuk beristirahat dan melakukan hobi atau hal-hal yang Anda sukai.
Ini merupakan salah satu contoh manajemen stres yang cukup efektif. Ada beberapa jenis kegiatan yang bisa Anda lakukan untuk terlepas dari stres, antara lain:
- berolahraga secara rutin,
- berbicara dengan teman atau orang terdekat,
- bermain dengan hewan peliharaan,
- mendengarkan musik yang anda sukai,
- minum teh atau kopi hangat,
- berkebun, dan
- pijat.
Meski begitu, jangan sampai hal ini mengganggu waktu istirahat Anda. Istirahat tetaplah kebutuhan yang harus Anda penuhi demi kesehatan fisik dan mental yang lebih baik.
6. Terapkan gaya hidup sehat
Contoh manajemen stres lainnya adalah menerapkan gaya hidup sehat. Kebiasaan ini tak hanya baik untuk kesehatan fisik semata, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan mental Anda.
Mulailah dengan menerapkan diet sehat dan bergizi seimbang. Mengurangi konsumsi gula dan kafein juga dapat menjadikan suasana hati Anda lebih stabil.
Jangan lupa untuk tidur cukup, yakni 7–8 jam setiap malam. Kurang tidur bisa membuat tubuh mudah lelah dan stres sehingga Anda sulit berpikir jernih.
Konsultasi psikologi untuk membantu mengelola stres
Bantuan khusus dari profesional, misalnya melalui konsultasi psikologi, tentu Anda butuhkan bila stres sudah cukup parah dan manajemen stres secara mandiri tidak membuahkan hasil.
Salah satu jenis terapi yang umum dilakukan ialah cognitive behavioral therapy (CBT). Terapi ini dapat membantu Anda mengontrol pikiran negatif yang sering kali memicu stres.
Selain itu, ada jenis-jenis terapi psikologi (psikoterapi) lainnya yang berfokus untuk mengubah pola pikir dan sudut pandang Anda agar menjadi lebih positif.
Beberapa contohnya seperti mindfullness-based cognitive therapy (MBCT), dialectial behavior therapy (DBT), dan acceptance and commitment therapy (ACT).
Coba diskusikan dengan psikolog mengenai berbagai penyebab dan gejala stres yang Anda alami.
Dengan begitu, psikolog akan lebih mudah menentukan strategi terapi yang paling sesuai dengan kondisi Anda.