backup og meta

Ragam Cara Berpikir Positif dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Ragam Cara Berpikir Positif dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Berpikir positif dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk membuat Anda jarang mengalami sakit dan depresi. Lantas, apa cara yang bisa Anda lakukan untuk tetap berpikir positif? Simak langkah-langkahnya di bawah ini.

Apa itu berpikir positif?

Berpikir positif (positive thinking) berarti Anda mampu menghadapi tantangan dengan pandangan yang positif.

Ini bukan berarti mengabaikan situasi yang kurang menyenangkan, melainkan Anda mampu menghadapi perubahan dalam hidup secara lebih positif dan produktif. 

Anda senantiasa berpikir bahwa hal-hal baik akan terjadi, bukan yang terburuk. 

Berpikir positif sering dimulai dengan berbicara pada diri sendiri (self-talk). Apabila kebanyakan pikiran di dalam kepala bersifat negatif, Anda bisa lebih pesimistis selama menjalani hidup. 

Sebaliknya, bila sebagian besar pikiran Anda sifatnya positif, Anda mungkin merupakan orang yang optimistis.

Cara menjadi orang yang berpikir positif

menulis bahagia

Melakukan langkah-langkah sederhana bisa menimbulkan dampak yang mendalam pada hidup. Ini dapat membantu Anda menjadi pribadi yang lebih positif dan sukses dalam kehidupan.

Berikut ini merupakan beberapa cara berpikir positif yang bisa Anda terapkan dalam hidup sehari-hari.

1. Sering tersenyum

Tersenyum jadi metode sederhana agar Anda lebih positive thinking. Bahkan bila saat Anda tidak mengalami apa pun, tindakan sederhana ini bisa mengubah perasaan jadi lebih baik.

Ketika tersenyum kepada orang lain yang baru Anda jumpai, mereka biasanya akan membalas senyuman meskipun mereka tidak tahu siapa Anda.

Menurut para ahli daru University of Kansas, sekadar senyuman palsu pun mampu membantu mengurangi detak jantung dan tekanan darah selama berada dalam situasi stres.

2. Jangan takut tertawa

Saat menghadapi masa sulit, buka diri dan jangan takut untuk tertawa. Memperbanyak tertawa dalam hidup bisa mendorong diri Anda untuk lebih berpikir positif.

Banyak penelitian telah menunjukkan manfaat tertawa untuk menurunkan tingkat stres, depresi, dan kecemasan yang seseorang alami.

Anda bisa memperbanyak tertawa dengan cara memikirkan hal-hal lucu yang pernah dialami, menonton film komedi, atau bersenda gurau dengan teman.

3. Evaluasi diri sendiri

Selalu perhatikan atau catat hal apa saja yang bisa membuat Anda bahagia dan berpikir positif. Jangan lupa, evaluasi juga hal-hal yang bisa menimbulkan rasa kesal.

Berbagai hal tersebut mungkin saja sesuatu yang Anda sering lihat, apa yang Anda makan, apa yang Anda tonton, atau bahkan apa yang sering Anda katakan kepada diri sendiri. 

Apabila memiliki memiliki pikiran negatif ketika menghadapi masalah, Anda harus mengenalinya dan mencoba untuk menemukan sisi positif sebagai gantinya.

4. Rutin menulis jurnal

Pikiran positif dapat Anda bangun dengan membiasakan diri untuk bersyukur. Berhentilah untuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain yang malah bikin Anda tambah cemas.

Mulailah untuk menulis jurnal yang berisikan hal-hal yang Anda syukuri secara rutin setiap hari. Selain itu, tulis juga segala kesulitan yang dihadapi pada hari itu.

Menuliskan hal-hal yang Anda syukuri dipercaya bisa meningkatkan optimisme dalam diri guna menjadi individu yang lebih baik ke depannya.

5. Habiskan waktu dengan orang-orang positif

Anda bisa lebih mudah positive thinking dengan membangun kebiasaan yang bisa memperkuat perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari.

Habiskan waktu dengan teman, pasangan, maupun keluarga yang bisa meningkatkan perasaan positif. Mereka juga mampu menerima segala keluh kesah yang Anda ceritakan.

Sebaliknya, bila Anda berada pada lingkungan yang dipenuhi orang toxic dan berpikiran negatif, hal ini malah akan membuat diri Anda makin stres.

6. Beralih dari self-talk yang negatif

Berbicara pada diri sendiri tidak selamanya membantu Anda untuk berpikir positif. Self-talk yang negatif juga bisa memberikan pengaruh yang buruk pada kehidupan Anda.

Memberikan kritik negatif pada diri sendiri lama-kelamaan dapat menimbulkan stres, perasaan bersalah dan tertekan, serta menghambat Anda untuk jadi pribadi yang lebih baik.

Cobalah perlahan beralih ke self-talk yang lebih positif. Para ahli menemukan bahwa hal ini akan berdampak positif pada emosi dan cara Anda merespons stres.

7. Coba lebih realistis

hormon yang membuat sistem pencernaan bahagia

Pada umumnya, Anda tidak mungkin untuk selalu merasa baik atau positif sepanjang waktu.

Menjadi orang yang positif tidak berarti bahwa Anda tidak pernah memiliki emosi negatif, tetapi sikap Anda dalam menghadapinya yang membedakan. 

Setiap orang pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya. Akan tetapi, jangan sampai Anda dikalahkan oleh kegagalan atau rasa kecewa saat harapan tidak tercapai.

8. Terapkan gaya hidup sehat

Ada hubungan yang tidak terbantahkan antara pikiran dan tubuh Anda. Maka dari itu, menjalani gaya hidup sehat bisa dilakukan agar Anda tetap positive thinking.

Dikutip dari Mayo Clinic, mulailah dengan melakukan pola makan yang sehat, mencukupi waktu tidur, dan pelajari teknik untuk mengelola stres dengan baik.

Selanjutnya, Anda juga bisa berolahraga rutin selama 30 menit setiap hari. Olahraga membantu mengurangi stres dan memengaruhi suasana hati agar lebih positif. 

9. Mulai hari dengan optimisme tinggi

Di samping menerapkan gaya hidup sehat, Anda juga bisa membentuk kebiasaan yang mampu meningkatkan semangat dan optimisme saat memulai hari.

Sebelum berangkat sekolah atau kerja, cobalah untuk mengatakan pada diri sendiri bahwa hari ini akan jadi hari yang menyenangkan untuk diri Anda.

Anda juga dapat mendengarkan lagu ataupun membaca buku yang membantu meningkatkan pemikiran positif sebelum mulai beraktivitas.

Manfaat berpikir positif untuk kesehatan

berimajinasi mengatasi stres

Beberapa penelitian menyatakan bahwa kepribadian pesimistis dan optimistis dapat memengaruhi kesehatan tubuh Anda dalam berbagai aspek.

Berikut ini merupakan beberapa manfaat dari berpikir positif dan optimistis yang perlu Anda ketahui. 

1. Meningkatkan kemungkinan umur panjang

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Aging Research (2018) menemukan lansia yang memiliki sikap mental positif memiliki kemungkinan untuk berumur lebih panjang.

Orang yang selalu berpikir positif punya risiko lebih rendah terkena diabetes dan hipertensi bila dibandingkan dengan orang yang memiliki sifat pesimis.

Selain itu, orang yang optimis juga lebih mungkin untuk berolahraga secara teratur, tidak merokok, makan makanan sehat, dan memperoleh tidur yang berkualitas.

2. Memerangi stres dan depresi

Pemikiran negatif merupakan salah satu faktor yang menyebabkan stres dan depresi. Dengan mengubah cara berpikir menjadi positif, ini bisa membantu Anda memeranginya. 

Terapi kognitif dan perilaku yang mengubah pola pikir dapat meningkatkan perasaan positif dalam diri Anda. Terapi ini juga menjadi bagian dari pengobatan stres dan depresi.

3. Memperkuat sistem imun

Positive thinking diyakini membantu orang terhindar dari batuk-pilek (common cold). Sebaiknya, berpikir negatif malah akan melemahkan respons kekebalan tubuh terhadap infeksi virus.

Hal ini disebabkan karena adanya aktivitas listrik yang besar pada otak saat berpikir negatif. Aktivitas listrik tersebut dapat melemahkan respons kekebalan tubuh terhadap virus yang diukur dengan jumlah antibodi.

4. Mencegah kelemahan akibat penyakit

Sebuah studi pada 1.558 orang dewasa yang lebih tua dalam Annals of Behavioral Medicine (2017) menemukan bahwa berpikir positif dapat mengurangi kelemahan saat lanjut usia.

Orang dengan pikiran positif bisa pulih lebih cepat dari operasi. Berpikir positif juga membantu pasien dalam menghadapi kanker, penyakit jantung, HIV/AIDS, dan penyakit lainnya dengan lebih baik.

5. Membuat Anda lebih tangguh

Berpikir positif memiliki peran terhadap ketangguhan. Saat menghadapi tantangan, orang yang positive thinking cenderung memilih untuk melanjutkan penyelesaian masalah.

Penelitian juga menemukan bahwa saat menghadapi krisis, seperti bencana alam atau pandemi COVID-19, pikiran dan emosi positif seakan menjadi “tameng” terhadap depresi. 

Inilah mengapa orang tangguh dinilai mampu menghadapi krisis, masalah, dan situasi sulit dengan kekuatannya.

Dengan memelihara emosi positif, Anda dapat menuai manfaat bagi kesehatan mental, termasuk mengelola stres, mengurangi depresi, dan memulihkan diri dari trauma.

Kesimpulan

  • Berpikir positif atau positive thinking berarti Anda mampu menghadapi tantangan dengan pandangan yang positif.
  • Menurut beragam studi, perilaku ini memiliki manfaat bagi kesehatan fisik dan mental.
  • Langkah-langkah sederhana bisa membantu Anda memiliki pikiran positif, misalnya dengan sering tersenyum, menerapkan pola hidup sehat, dan rutin mengevaluasi diri.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How to stop negative self-talk. (2022). Mayo Clinic. Retrieved December 6, 2022, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/stress-management/in-depth/positive-thinking/art-20043950

The power of positive thinking. (2021). Johns Hopkins Medicine. Retrieved December 6, 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/the-power-of-positive-thinking

Paganini-Hill, A., Kawas, C. H., & Corrada, M. M. (2018). Positive Mental Attitude Associated with Lower 35-Year Mortality: The Leisure World Cohort Study. Journal of Aging Research, 2018, 1-10. https://doi.org/10.1155/2018/2126368

Gale, C. R., Mõttus, R., Deary, I. J., Cooper, C., & Sayer, A. A. (2016). Personality and risk of frailty: The English Longitudinal Study of Ageing. Annals of Behavioral Medicine, 51(1), 128-136. https://doi.org/10.1007/s12160-016-9833-5

Kross, E., Bruehlman-Senecal, E., Park, J., Burson, A., Dougherty, A., Shablack, H., Bremner, R., Moser, J., & Ayduk, O. (2014). Self-talk as a regulatory mechanism: How you do it matters. Journal of Personality and Social Psychology, 106(2), 304-324. https://doi.org/10.1037/a0035173

Kraft, T. L., & Pressman, S. D. (2012). Grin and bear it: the influence of manipulated facial expression on the stress response. Psychological science, 23(11), 1372–1378. https://doi.org/10.1177/0956797612445312

Segerstrom, S. C., & Miller, G. E. (2004). Psychological Stress and the Human Immune System: A Meta-Analytic Study of 30 Years of Inquiry. Psychological Bulletin, 130(4), 601-630. https://doi.org/10.1037/0033-2909.130.4.601

Fredrickson, B. L., Tugade, M. M., Waugh, C. E., & Larkin, G. R. (2003). What good are positive emotions in crises? A prospective study of resilience and emotions following the terrorist attacks on the United States on September 11th, 2001. Journal of personality and social psychology, 84(2), 365–376. https://doi.org/10.1037//0022-3514.84.2.365

Versi Terbaru

19/01/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Mengenal Emosi Negatif dan Cara Sehat Menghadapinya

11 Cara Menghilangkan Stres agar Hidup Lebih Bahagia


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 19/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan