4. Tidak mau mengakui kesalahan atau minta maaf
Selain menyebalkan dan merugikan Anda, orang toksik enggan minta maaf. Meski mereka sudah jelas-jelas salah, mereka akan menganggap kesalahan mereka itu disebabkan oleh orang lain.
Dalam banyak kasus, mereka mencoba untuk menjalin hubungan baik dengan orang lain tetapi sebenarnya untuk mencapai tujuan mereka sendiri. Mereka ingin memperoleh simpati dan perhatian dengan cara berpura-pura sebagai korban alias play victim.
5. Sering merendahkan atau meremehkan Anda
Apapun kesuksesan atau keberhasilan yang Anda punya, orang dengan kepribadian toksik akan selalu menyangkal dan membuat Anda kesal.
Ketika ia tahu Anda berhasil dan mendapat suatu pencapaian, ia secara tidak langsung akan membanding-bandingkan secara negatif dengan orang lain atau dirinya sendiri, atau bahkan menjatuhkan Anda.
Intinya, ia tidak senang atas keberhasilan yang Anda miliki dan mencoba untuk merendahkan Anda.
Apa yang harus dilakukan bila menghadapi orang toksik?
Ketika menghadapi toksisitas orang lain, pahami terlebih dahulu permasalahan yang Anda hadapi dan ketahui bahwa Anda bukanlah pihak yang melakukan kesalahan. Tetapkan batasan sampai mana Anda mau bertindak.
Terkadang, orang tersebut bisa saja menunjukkan ledakan kemarahan atau melakukan hal lain untuk memanipulasi keadaan. Coba tawarkan solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah tersebut tanpa harus meletakkan seluruh kesalahan pada diri Anda sendiri.
Kurangi juga keterlibatan Anda dalam kehidupannya, terutama ketika mereka sendiri yang sedang dilanda masalah. Mungkin ada dorongan untuk membantu dan memberikan nasihat, tapi ini bisa jadi hal yang sia-sia mengingat kepribadian mereka.
Dengan mengurangi keterlibatan Anda, kurangi juga habiskan waktu dengan orang-orang tersebut untuk menghindari perasaan sakit hati atau lelah. Bila perlu putuskan hubungan Anda dan mereka bila sudah menghabiskan energi secara mental.
Selanjutnya, terkadang seseorang yang menunjukkan perilaku toksik mungkin tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan membuat Anda tidak nyaman. Maka dari itu, pertimbangkan untuk mengajaknya berbicara dari hati ke hati tentang apa yang Anda rasakan.
Ada pula beberapa orang yang tindakannya didasari oleh gangguan kepribadian atau masalah mental yang tak tertangani, sehingga membuat komunikasi menjadi sulit. Dalam hal ini, carilah pertolongan pada pihak profesional seperti psikolog atau psikiater.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar