Saat mendengar lelucon lucu, wajar bila Anda tertawa. Anda juga normal bila merasa sedih dan menangis saat mendapatkan berita buruk. Namun, pernahkah Anda tertawa sambil menangis? Simak kemungkinan penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini.
Apakah tertawa sambil menangis itu normal?
Tertawa sambil menangis adalah respons yang cukup normal terjadi saat seseorang mengalami emosi yang sangat intens.
Situasi yang biasanya bisa membuat seseorang tertawa dan menangis bersamaan yakni ketika mendengar atau melihat suatu hal yang sangat lucu.
Pada akhirnya, Anda dapat tertawa terbahak-bahak sampai berlinang air mata. Kondisi ini yang bisa membuat seseorang dianggap sedang tertawa sambil menangis.
Tertawa yang sangat kuat dapat membuat otot wajah berkontraksi. Kondisi ini bisa merangsang kelenjar lakrimal di mata untuk mengeluarkan air mata meski tidak ada perasaan sedih.
Namun, bila kondisi ini terjadi terlalu sering, susah dikendalikan, atau timbul tanpa pemicu yang jelas, mungkin saja ada gangguan lain yang mendasarinya.
Penyebab sering tertawa sambil menangis
![efek tertawa berlebihan](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2017/03/54c53ce0-shutterstock_1747290020.jpg)
Tertawa atau senyum tapi menangis dapat menjadi tidak normal saat berlangsung dalam waktu lama, muncul tanpa pemicu yang jelas, atau menjadi sulit untuk dikendalikan.
Berikut ini adalah beberapa kondisi medis dan psikologis yang mungkin menjadi penyebabnya.
1. Depresi
Depresi dapat membuat seseorang yang awalnya menangis tiba-tiba tertawa. Hal ini bisa terjadi karena penyakit mental tersebut membuat seseorang mengalami gangguan suasana hati.
Depresi adalah masalah mental yang memicu perasaan sedih terus-menerus. Pengidap kondisi ini bisa saja tiba-tiba mengucurkan air mata saat sedang tertawa atau tersenyum.
Selain itu, pengidap depresi juga bisa menunjukkan tanda dan gejala lain, seperti:
- susah tidur,
- tubuh kelelahan,
- mudah marah dan tersinggung,
- menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak berharga,
- kehilangan minat dengan hal-hal yang biasa dilakukan, serta
- melakukan tindakan menyakiti diri sendiri dan terpikir untuk bunuh diri.
2. Gangguan bipolar
Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh gangguan bipolar, yaitu gangguan mental yang membuat seseorang mengalami perubahan mood yang sangat drastis.
Perubahan mood ini bisa dari yang sangat bahagia (mania dan hipomania), kemudian berubah menjadi sangat sedih (depresi).
Mania dan hipomania merupakan episode ketika pengidap gangguan bipolar melakukan suatu hal secara bersemangat dan bertenaga, bahkan cenderung impulsif.
Namun, pada suatu waktu orang tersebut dapat merasa sangat sedih serta tidak bersemangat sama sekali. Kondisi ini disebut sebagai episode depresi.
3. Pseudobulbar affect
Tertawa sambil berlinang air mata juga bisa disebabkan oleh pseudobulbar affect (PBA), yakni gangguan saraf yang menyebabkan ledakan tertawa atau menangis tidak terkendali.
Orang yang mengalami PBA secara tidak sadar bisa menangis atau tertawa pada situasi yang tidak tepat sehingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Dilansir dari Mayo Clinic, pseudobulbar affect biasanya terjadi pada orang dengan kondisi atau cedera saraf tertentu yang memengaruhi bagian otak yang mengontrol emosi.
Beberapa kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan PBA, seperti penyakit Alzheimer, stroke, multiple sclerosis (MS), penyakit Parkinson, dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS).
Cara mengatasi sering tertawa sambil menangis
![manfaat meditasi untuk kesehatan yoga](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/09/manfaat-meditasi-untuk-kesehatan-yoga.jpg)
Apabila hanya terjadi sesekali, kondisi ini masih tergolong normal. Namun, bila sering menangis dan tertawa terjadi berulang kali, Anda mungkin harus mulai mewaspadainya.
Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini.
- Melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi dan latihan pernapasan, guna membantu mengendalikan respons emosional yang berlebihan.
- Menjaga pola hidup sehat, seperti menerapkan diet sehat, berolahraga rutin, dan tidur cukup, untuk meningkatkan keseimbangan emosional.
- Menghindari pemicu stres dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan.
- Melatih kesadaran emosional dengan cara menulis jurnal guna memahami pola emosi yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti dijelaskan di atas, tertawa sambil menangis yang berlangsung terlalu sering serta susah untuk dikendalikan mungkin terkait dengan gangguan fisik dan psikologis.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog supaya Anda menerima diagnosis dan penanganan yang sesuai untuk mengontrol gejala yang muncul.
Kesimpulan
- Tertawa sambil menangis adalah respons emosional yang normal dalam situasi tertentu.
- Kondisi ini dapat menjadi gejala masalah kesehatan, meliputi depresi, gangguan bipolar, dan pseudobulbar affect, bila terjadi berlebihan atau tanpa pemicu yang jelas.
- Pola hidup sehat dan teknik relaksasi dapat membantu mengelola kondisi ini. Jika gejala tidak kunjung membaik, konsultasi dengan dokter atau psikolog sebaiknya dilakukan.