backup og meta

Sering Tertawa Sambil Menangis, Apakah Normal?

Sering Tertawa Sambil Menangis, Apakah Normal?

Saat mendengar lelucon yang lucu, wajar bila reaksi pertama Anda adalah tertawa. Begitu pula bila Anda merasa sedih dan menangis saat mendapatkan berita buruk. Namun, pernahkah Anda tertawa sambil menangis? Simak kemungkinan penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini.

Apakah tertawa sambil menangis itu normal?

Tertawa sambil menangis adalah respons emosional normal bagi seseorang yang sedang mengalami emosi yang sangat intens.

Situasi yang biasanya bisa membuat seseorang tertawa dan menangis bersamaan yakni ketika mendengar atau melihat suatu hal yang sangat lucu.

Anda pun bisa tertawa terbahak-bahak sampai berlinang air mata. Kondisi inilah yang bisa membuat seseorang dianggap sedang tertawa sambil menangis.

Tawa yang sangat kuat dapat membuat otot wajah berkontraksi. Kondisi ini bisa merangsang kelenjar lakrimal pada mata untuk mengeluarkan air mata meski Anda tidak sedang merasa sedih.

Kendati normal, kondisi ini juga bisa menandakan gangguan tertentu jika frekuensinya terlalu sering, susah dikendalikan, atau muncul tanpa pemicu yang jelas.

Penyebab sering tertawa sambil menangis

efek tertawa berlebihan

Tertawa atau senyum tapi menangis bisa menjadi sesuatu yang tidak normal jika durasinya sangat lama, muncul tanpa pemicu yang jelas, atau sulit untuk dikendalikan.

Berikut ini adalah beberapa kondisi medis dan psikologis yang mungkin menjadi penyebabnya.

1. Depresi

Depresi dapat membuat seseorang yang awalnya menangis tiba-tiba tertawa. Hal ini bisa terjadi karena penyakit mental tersebut membuat seseorang mengalami gangguan suasana hati.

Depresi adalah masalah mental yang menimbulkan perasaan sedih terus-menerus. Pengidap kondisi ini bisa saja tiba-tiba mengucurkan air mata saat tertawa atau tersenyum.

Selain itu, pengidap depresi juga bisa menunjukkan tanda dan gejala lain, seperti:

  • susah tidur, 
  • tubuh kelelahan,
  • mudah marah dan tersinggung,
  • menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak berharga,
  • kehilangan minat dengan hal-hal yang biasa dilakukan, serta
  • melakukan tindakan menyakiti diri sendiri dan berpikiran untuk bunuh diri.

2. Gangguan bipolar

Perilaku menangis dan tertawa bersamaan juga bisa disebabkan oleh gangguan bipolar, yaitu gangguan mental yang membuat seseorang mengalami perubahan mood yang sangat drastis.

Orang-orang yang mengalami gangguan mental ini bisa mengalami satu episode ketika mereka sangat bahagia (mania dan hipomania), kemudian berubah menjadi sangat sedih (depresi).

Mania dan hipomania merupakan episode ketika pengidap gangguan bipolar melakukan suatu hal secara bersemangat dan bertenaga, bahkan cenderung impulsif.

Namun, pada suatu waktu orang tersebut dapat merasa sangat sedih serta tidak bersemangat sama sekali. Kondisi ini disebut sebagai episode depresi.

3. Pseudobulbar affect

Tertawa sambil berlinang air mata juga bisa disebabkan oleh pseudobulbar affect (PBA), yakni gangguan saraf yang menyebabkan ledakan tawa atau tangisan yang tidak terkendali.

Orang yang mengalami PBA bisa secara tidak sadar menangis atau tertawa pada situasi yang tidak tepat. Dalam jangka panjang, ini dapat mengganggu kehidupannya sehari-hari.

Dilansir dari situs Mayo Clinic, pseudobulbar affect biasanya terjadi pada orang dengan kondisi atau cedera saraf tertentu yang memengaruhi bagian otak yang mengontrol emosi.

Beberapa kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan PBA yakni penyakit Alzheimer, stroke, multiple sclerosis (MS), penyakit Parkinson, dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

Cara mengatasi perilaku tertawa sambil menangis

manfaat meditasi untuk kesehatan yoga

Kondisi ini masih tergolong normal jika hanya terjadi sesekali. Namun, jika Anda sangat sering menangis dan tertawa, Anda mungkin harus mulai mewaspadainya.

Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kondisi ini.

  • Melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi dan latihan pernapasan, untuk mengendalikan respons emosional yang berlebihan.
  • Menerapkan pola hidup sehat, seperti dengan melakukan diet sehat, berolahraga rutin, dan tidur yang cukup, untuk menyeimbangkan kondisi emosional Anda.
  • Menghindari pemicu stres dan melakukan aktivitas yang membuat Anda merasa bahhagia.
  • Melatih kesadaran emosional dengan cara menulis jurnal untuk memahami pola emosi yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti dijelaskan di atas, perilaku tertawa sambil menangis yang berlangsung terlalu sering serta susah untuk dikendalikan mungkin berkaitan dengan suatu gangguan fisik dan psikologis.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog supaya Anda menerima diagnosis dan penanganan yang sesuai untuk mengontrol gejala yang muncul.

Kesimpulan

  • Tertawa sambil menangis adalah respons emosional yang normal dalam situasi tertentu.
  • Namun, kondisi ini juga dapat menandakan depresi, gangguan bipolar, dan pseudobulbar affect bila terjadi secara berlebihan atau tanpa pemicu yang jelas.
  • Pola hidup sehat dan teknik relaksasi dapat membantu Anda mengelola kondisi ini. Jika gejala tidak kunjung membaik, konsultasi dengan dokter atau psikolog sebaiknya dilakukan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Pseudobulbar affect. (2018). Mayo Clinic. Retrieved February 13, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pseudobulbar-affect/symptoms-causes/syc-20353737

Bipolar disorder. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved February 13, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9294-bipolar-disorder

Major depression. (2022). Harvard Health. Retrieved February 13, 2025, from https://www.health.harvard.edu/a_to_z/major-depression-a-to-z

Understanding your emotions. (n.d.). Nemours KidsHealth. Retrieved February 13, 2025, from https://kidshealth.org/en/teens/understand-emotions.html

Zorowitz, R. D., Alexander, D. N., Formella, A. E., Ledon, F., Davis, C., & Siffert, J. (2019). Dextromethorphan/Quinidine for Pseudobulbar affect following stroke: Safety and effectiveness in the PRISM II trial. PM&R, 11(1), 17-24. https://doi.org/10.1016/j.pmrj.2018.06.003

Versi Terbaru

23/02/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

11 Cara Jitu Mengusir Rasa Sedih dan Galau Dalam Hati

Sering Menangis Tanpa Sebab? Mungkin Ini 4 Alasannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan