Saat mendengar lelucon lucu, wajar jika Anda tertawa. Anda juga normal jika merasa sedih dan menangis ketika mendapatkan berita buruk. Keduanya merupakan cara Anda mengekspresikan emosi yang dirasakan. Namun pernakah Anda tertawa sambil menangis? Simak 3 kemungkinan penyebabnya di bawah ini.
Penyebab sering tertawa sambil menangis
Naik gaji, mendapatkan hadiah, atau sekadar bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu bisa membuat Anda merasa senang. Sebaliknya, mengalami kegagalan atau baru saja putus hubungan dengan pasangan, bisa membuat Anda menangis tersedu-sedu.
Ini adalah hal yang wajar, karena emosi memberi tahu Anda tentang kondisi diri dan situasi yang dialami. Hal yang normal jika Anda mengekspresikan diri sesuai dengan emosi yang dirasakan. Namun, pernahkah Anda merasakan sendiri atau melihat orang lain tertawa sambil berlinang air mata?
Jika tidak pernah merasakannya, Anda mungkin pernah melihatnya pada adegan film atau series. Si tokoh menyingkirkan barang-barang yang ada hadapannya sambil menangis namun tak lama kemudian tertawa kencang. Anda mungkin merasa aneh, karena sepemahaman Anda menangis dan tertawa adalah hal yang bertolak belakang.
Akan tetapi perlu Anda ketahui, bahwa kondisi tersebut bisa saja terjadi akibat beberapa alasan seperti berikut ini.
1. Depresi
Penyakit mental seperti depresi bisa membuat seseorang yang awalnya menangis tiba-tiba tertawa. Hal ini bisa terjadi karena penyakit mental tersebut membuat seseorang mengalami gangguan suasana hati.
Depresi sendiri merupakan gangguan mental yang membuat seseorang terus-menerus merasa sedih. Orang dengan kondisi ini bisa saja tiba-tiba mengucurkan air mata, ketika sedang tertawa atau tersenyum.
Berikut ini gejala depresi lainnya:
- susah tidur dan tubuh kelelahan,
- cemas dan kehilangan minat dengan hal-hal yang biasanya dilakukan, serta
- menyalahkan diri sendiri, merasa tidak berharga, bahkan melakukan tindakan yang menyakiti diri sendiri dan terpikir bunuh diri.
Jika dokter mendiagnosis penyakit ini, Anda mungkin akan diberi resep untuk mengonsumsi obat antidepresi, menjalani psikoterapi, atau keduanya. Pilihan pengobatan depresi akan disesuaikan dengan keparahan kondisi yang dialami.
2. Gangguan bipolar
Tertawa sambil menangis selanjutnya juga bisa disebabkan oleh penyakit mental, lebih tepatnya gangguan bipolar (bipolar disorder). Kondisi ini membuat seseorang mengalami perubahan suasana hati yang sangat drastis. Perubahan suasana hati ini dikenal dengan episode hipomania, mania, dan depresi.
Mania dan hipomania merupakan episode ketika pengidapnya melakukan sesuatu secara bersemangat dan bertenaga, kadang perbuatannya cenderung impulsif. Pengidapnya mungkin di suatu waktu merasa sangat sedih dan tidak bersemangat, namun tiba-tiba merasa sangat bersemangat hingga melakukan sesuatu secara berlebihan tanpa pikir akibatnya.
Tidak berbeda dengan depresi, gangguan bipolar juga diobati dengan psikoterapi dan beberapa obat resep, salah satunya obat antidepresan.