backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Sosiopat, Karakteristik, dan Cara Menghadapinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

Mengenal Sosiopat, Karakteristik, dan Cara Menghadapinya

Kata “ansos” atau singkatan dari antisosial sering digunakan untuk menyebut orang-orang yang tidak mau bergaul atau bersosialisasi. Padahal, antisosial adalah nama lain dari sosiopati. Sementara itu, orang yang memiliki kondisi ini disebut sosiopat.

Simak penjelasan lengkap mengenai sosiopat dalam ulasan berikut ini.

Apa itu sosiopat?

perbedaan psikopat dan sosiopat

Sosiopat adalah istilah untuk orang yang mengalami sosiopati atau yang dalam dunia psikologi disebut antisocial personality disorder (ASPD).

Kondisi ini meliputi gangguan kepribadian yang mengacu pada perilaku dan pola pikir antisosial.

Seorang sosiopat memiliki pola perilaku eksploitatif, penuh tipu muslihat, mengabaikan hukum, melanggar hak orang lain, serta punya kecenderungan melakukan tindakan kriminal.

Orang dengan gangguan mental ini dianggap tidak memiliki empati atau hati nurani. Kondisinya membuat orang ini tidak mampu membedakan mana yang benar dan salah.

Akibatnya, mereka suka berbohong, melakukan kekerasan tanpa berpikir panjang, atau bahkan sering kali menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan terlarang.

Ciri-ciri dari seorang sosiopat

Dalam berbagai film dan acara televisi, sosiopat umumnya digambarkan sebagai penjahat yang senang menyiksa dan membunuh korbannya. 

Meskipun stereotipe ini tidak sepenuhnya salah, perlu diketahui bahwa tidak semua ciri-ciri atau karakteristik tersebut pasti ada pada tiap orang dengan sosiopati.

Namun, Anda perlu mewaspadai beberapa ciri umum dari sosiopat seperti berikut ini.

  • Menunjukkan sikap yang sangat cerdas serta karismatik sehingga orang lain sangat mudah tertipu daya olehnya.
  • Senang berbohong, baik untuk mencapai hal-hal yang diinginkan atau untuk sekadar bersenang-senang dalam mempermainkan orang lain.
  • Tidak punya empati sehingga dengan mudah mengabaikan kebutuhan dan perasaan orang lain.
  • Tidak memiliki rasa malu serta hampir tidak pernah merasa menyesal dengan segala sikap dan perbuatannya terhadap orang lain.
  • Hanya memiliki sedikit teman atau tidak sama sekali karena tidak punya kemampuan untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain.
  • Sering melanggar norma sosial dan hukum hingga kerap kali terlibat perkelahian fisik atau melakukan serangan hingga membahayakan orang lain.
  • Tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap berbagai aspek kehidupan, misalnya sering bolos sekolah atau bekerja maupun tidak membayar tagihan tepat waktu.
  • Terus-menerus melakukan kesalahan yang sama sebab tidak mau belajar dari hal-hal yang dilakukan sebelumnya.

Penyebab sosiopat

mitos kekerasan seksual

Sebenarnya, tidak ada kondisi tertentu yang menjadi penyebab pasti dari sosiopati.

Kepribadian terbentuk dari interaksi seseorang dengan orang lain dalam lingkungannya. Hal ini bahkan bisa melibatkan faktor genetik yang diturunkan dari orangtua.

1. Lingkungan

Para ahli beranggapan bahwa faktor lingkungan, termasuk trauma pelecehan atau kekerasan pada masa kanak-kanak, berkontribusi kuat terhadap munculnya gangguan ini. 

Interaksi sosial negatif, seperti orangtua tidak harmonis atau anak menjadi korban kekerasan, dapat memunculkan perilaku sosiopati sebagai mekanisme koping.

2. Genetik

Studi dalam jurnal Translational Psychiatry (2016) menunjukkan bahwa gen mungkin berperan penting dalam menimbulkan gangguan kepribadian antisosial.

Perubahan gen dapat memengaruhi volume materi abu-abu pada korteks frontal otak. Perubahan fungsi otak ini diduga membuat seorang sosiopat kesulitan dalam mengontrol emosinya.

Akan tetapi, hubungan antara gen, kondisi otak, dan sosiopati ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Faktor risiko sosiopat

Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi membentuk kepribadian sosiopat adalah sebagai berikut.

  • Faktor genetik, misalnya mempunyai orangtua atau anggota keluarga dengan gangguan kepribadian antisosial atau gangguan mental lainnya.
  • Terjadi perubahan dalam fungsi otak akibat cedera atau kecelakaan.
  • Pernah mengalami kekerasan atau pengabaian pada masa kanak-kanak.
  • Kekerasan atau ketidakstabilan dalam keluarga saat masih berusia sangat muda.

Perbedaan sosiopat dan psikopat

Salah satu perbedaan sosiopat dan psikopat terlihat dari asal-muasalnya. Sosiopat cenderung dipengaruhi oleh lingkungan, sedangkan psikopat memiliki faktor genetik yang lebih dominan.

Konsekuensi sosiopat

Karakteristik sosiopat sering menimbulkan masalah. Pasalnya, emosi yang sangat labil berisiko membuat mereka sembrono dan minim persiapan dalam melakukan segala hal.

Berikut adalah beberapa konsekuensi dari kondisi ini.

  • Tidak bertanggungjawab kepada keluarga, termasuk pada pasangan dan anak.
  • Cenderung melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
  • Memiliki pemikiran atau pernah melakukan percobaan bunuh diri.
  • Terlibat dalam tindak kriminal sehingga berpeluang dihukum dan masuk penjara.
  • Mengalami gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau gangguan kecemasan.
  • Tidak mampu secara finansial karena tidak bertanggung jawab terhadap diri sendiri.

Penanganan sosiopat

konselor psikologi

Antisocial personality disorder yang menyebabkan seseorang menjadi sosiopat termasuk dalam gangguan kepribadian yang cukup sulit untuk disembuhkan. 

Namun, dengan keinginan kuat untuk sembuh dan kemauan menjalani pengobatan, orang-orang dengan karakteristik sosiopat tetap bisa menjalani hidup dengan baik.

Berikut ini adalah metode-metode yang umum dilakukan untuk mengatasi kepribadian sosiopati.

1. Psikoterapi

Psikoterapi atau terapi psikologi merupakan salah satu cara efektif untuk menangani sosiopati. 

Dikutip dari Mayo Clinic, terapi ini dilakukan dengan melatih sosiopat untuk mengelola amarah dan keinginan untuk melakukan kekerasan.

Tidak hanya itu, terapi ini juga dapat dilakukan untuk mengatasi penyalahgunaan alkohol serta obat-obatan terlarang, hingga mengatasi gangguan mental lain yang dimilikinya.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa psikoterapi tidak selalu efektif. Efektivitas dari terapi ini juga tergantung pada tingkat keparahan sosiopati yang dialami.

2. Obat-obatan

Tidak ada obat-obatan yang secara spesifik digunakan untuk mengatasi kepribadian sosiopati. 

Namun, dokter atau psikiater biasanya akan meresepkan obat-obatan untuk mengatasi gejala yang berkaitan dengan kondisi kesehatan mental lainnya.

Contohnya adalah obat antiansietas untuk gangguan kecemasan dan obat antidepresan untuk gejala depresi.

Namun, obat resep dari dokter ini harus digunakan di bawah pengawasan keluarga atau orang terdekat. Pasalnya, sosiopati bisa meningkatkan kecenderungan seseorang untuk menyalahgunakan obat.

Kesimpulan

  • Sosiopat adalah istilah untuk seseorang dengan sosiopati, yakni bagian dari gangguan kepribadian antisosial atau antisocial personality disorders (ASPD).
  • Ciri-ciri umum dari sosiopat yakni kecerdasan dan karisma yang tinggi, kecenderungan berbohong, kurangnya empati, serta ketidakmampuan belajar dari kesalahan.
  • Meskipun tidak diketahui penyebabnya, gangguan kepribadian ini dianggap melibatkan faktor lingkungan dan genetik.
  • Penanganan dilakukan melalui psikoterapi dan obat-obatan dengan pengawasan ketat untuk mengelola gejala.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan