backup og meta

Panduan Tepat Merawat Pasien Skizofrenia

Panduan Tepat Merawat Pasien Skizofrenia

Skizofrenia merupakan salah satu jenis gangguan mental yang ditandai dengan kesulitan mengelola emosi, komunikasi, hingga delusi. Skizofrenia pada akhirnya kerap membuat seseorang sulit hidup dengan normal dan memerlukan perawatan khusus.

Perawatan untuk skizofrenia tidak bisa dilakukan seorang diri. Mereka yang mengidap kondisi ini membutuhkan bantuan orang lain untuk menjalani hidupnya.

Lantas, bagaimana cara hidup dengan penderita skizofrenia?

Perawatan yang tepat untuk penderita skizofrenia

cara menghadapi penderita skizofrenia

Keluarga, teman, dan orang-orang di lingkungan sekitar memiliki peran penting untuk membantu pengidap gangguan mental sembuh dan mengurangi kemungkinan untuk kambuh.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk merawat pasien skizofrenia di rumah.

1. Cari tahu informasi tentang skizofrenia

Satu hal yang perlu Anda lakukan saat orang terdekat diketahui mengidap skizofrenia adalah mencari tahu sebanyak mungkin mengenai penyakit tersebut.

Pastikan untuk mencari informasi mengenai skizofrenia dari sumber tepercaya.

Dengan mengetahui informasi mengenai skizofrenia, Anda akan mengetahui tindakan tepat yang harus diambil untuk mencegah kekambuhan skizofrenia.

Selain itu, jangan percaya dengan stigma tentang skizofrenia seperti pemasungan yang dilakukan untuk menenangkan mereka saat sedang kambuh.

2. Bergabung dengan komunitas skizofrenia atau lembaga bantuan lokal

Bertemu dan berdiskusi dengan orang yang sama-sama merawat pengidap skizofrenia akan memudahkan Anda dalam memahami penyakit ini.

Selain itu, Anda juga akan mendapatkan support system. Ini penting, mengingat hidup dengan penderita skizofrenia memang tidaklah mudah.

Semakin banyak dukungan yang didapat akan membuat kemampuan Anda menghadapi pengidap skizofrenia makin baik. Meski begitu, tetaplah realistis tentang seberapa jauh Anda dapat membantu pasien.

Jika Anda hidup dengan penderita skizofrenia, Anda memiliki kewenangan untuk mempertimbangkan apakah mereka sebaiknya dirawat inap atau cukup diberi perawatan di rumah.

3. Menemani pengidap skizofrenia mendapat perawatan medis

Salah satu tantangan saat merawat pengidap skizofrenia di rumah yaitu meyakinkan mereka untuk menemui dokter. Pasalnya, pasien skizofrenia terkadang menyangkal bahwa dirinya mengalami delusi dan halusinasi.

Oleh karena itu, berilah pemahaman secara perlahan dan berulang. Sebagai opsi, Anda juga bisa mengajak mereka ke dokter saat kondisinya lebih baik.

Beberapa pasien skizofrenia kerap tidak menyadari kondisinya sampai akhirnya mendapatkan perawatan.

Dilansir dari laman National Health Service, selain pemberian obat, perawatan medis yang kerap diberikan yaitu terapi perilaku kognitif, terapi seni, dan terapi keluarga.

4. Mendampingi pengidap skizofrenia

cara merawat pasien skizofrenia

Meski sudah dalam masa pemulihan, Anda sebaiknya tetap mendampingi pengidap skizofrenia.

Pastikan bahwa pasien skizofrenia selalu minum obat yang diresepkan dan tidak melewatkan jadwal konsultasi dengan dokter.

Selain itu, Anda juga bisa merawat pasien skizofrenia dengan cara mengajarkan strategi self-help. Strategi ini terdiri dari:

  • mengelola stres,
  • mengatur pola makan,
  • rutin olahraga,
  • berhenti merokok, dan
  • bergabung dengan kelompok dukungan untuk pasien skizofrenia.

Semakin mandiri seseorang dengan skizofrenia dalam melakukan pengobatan dan kontrol atas diri sendiri, perasaan putus asa dan nelangsa yang kerap menyelimutinya akan semakin terkikis.

5. Memahami imajinasinya

Jangan pernah menyalahkan penderita skizofrenia dengan pikiran-pikiran yang dimilikinya. Sekeras apapun Anda mencobanya, mereka akan tetap menganggapnya nyata.

Penting bagi seseorang yang hidup dengan penderita skizofrenia untuk tetap bersikap positif dan suportif.

Alih-alih menyalahkan, cukup jawab bahwa Anda tidak mendengar apa yang mereka maksudkan. Setelah itu, cobalah untuk mengubah pembicaraan dengan hal-hal yang mereka sukai.

6. Bantu untuk hidup mandiri

Meski perlu mendapatkan perawatan dari orang sekitar, bukan berarti pengidap skizofrenia harus benar-benar bergantung dengan mereka.

Oleh karena itu, Anda sebagai pendamping sebaiknya juga membantu mereka melakukan hal produktif seperti mempelajari hobi yang sempat ditinggalkan atau mengajari cara mengambil keputusan. 

Mengajari mereka hidup mandiri bukanlah hal yang mudah. Namun, usahakan untuk tidak banyak mengkritiknya.

Pasien skizofrenia yang mengalami tekanan berisiko mengalami stres berat dan ini dapat memperburuk gejala skizofrenia yang ada.

7. Buat catatan perkembangan

hidup dengan penderita skizofrenia

Cara menghadapi penderita skizofrenia yang selanjutnya adalah dengan mencatat setiap perubahan yang ada.

Catatan ini akan membantu Anda melihat gejala yang muncul, obat apa yang telah digunakan, dan manfaat setiap perawatan.

Dengan mengetahui gejala apa yang muncul sebelumnya dan bagaimana penanganan yang tepat, anggota keluarga mungkin akan lebih siap jika suatu waktu kondisi tersebut kambuh.

Dari catatan tersebut, Anda juga bisa melihat tanda-tanda kekambuhan, misalnya insomnia, rasa lelah yang berlebih, dan halusinasi.

8. Perawatan skizofrenia dengan obat

Pemberian obat untuk pengidap skizofrenia harus dilakukan sesuai resep dan petunjuk dari dokter.

Perlu diingat bahwa obat ini bukanlah untuk menyembuhkan kondisi skizofrenia secara keseluruhan, melainkan mengurangi gejala yang ada.

Antipsikotik merupakan obat yang paling sering diresepkan untuk penyandang skizofrenia.

Obat-obatan ini bekerja dengan menghalangi kinerja dopamin dalam otak, sebab salah satu penyebab skizofrenia yaitu ketidakseimbangan serotonin dan dopamin di dalam otak.

Perlu diingat juga bahwa konsumsi obat antipsikotik tidak boleh dihentikan tanpa memberi tahu dokter. Dokter harus menyesuaikan dosis obat dengan kondisi dan kebutuhan pasien untuk menurunkan risiko efek sampingnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Helping someone with schizophrenia. (2022, December 5). HelpGuide.org. Retrieved 21 December 2022 from https://www.helpguide.org/articles/schizophrenia/helping-a-person-with-schizophrenia.htm.

Hsiao, C., Hsieh, M., Tseng, C., Chien, S., & Chang, C. (2012). Quality of life of individuals with schizophrenia living in the community: Relationship to socio-demographic, clinical and psychosocial characteristics. Journal of Clinical Nursing21(15-16), 2367-2376. Retrieved 21 December 2022 from https://doi.org/10.1111/j.1365-2702.2012.04067.x.

Program inovasi DIGAJI HEBAT (Penderita Gangguan Jiwa harus Minum Obat) : Menemukan & Mengobati ODGJ Di Wilayah Puskesmas Karangmojo 2 Gunungkidul. (n.d.). Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Retrieved 21 December 2022 from https://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/program-inovasi-digaji-hebat-penderita-gangguan-jiwa-harus-minum-obat-menemukan-mengobati-odg-di-wilayah-puskesmas-karangmojo-2-gunungkidul.

Treatment – Schizophrenia. (2021, February 12). nhs.uk. Retrieved 21 December 2022 from https://www.nhs.uk/mental-health/conditions/schizophrenia/treatment/.

Living with – Schizophrenia. (2021, February 12). nhs.uk. Retrieved 21 December 2022 from https://www.nhs.uk/mental-health/conditions/schizophrenia/living-with/.

Melinda. (2018, November 2). Schizophrenia treatment and self-help. HelpGuide.org. Retrieved 21 December 2022 from https://www.helpguide.org/articles/mental-disorders/schizophrenia-treatment-and-self-help.htm.

Schizophrenia. (n.d.). National Institute of Mental Health (NIMH). Retrieved 21 December 2022 from https://www.nimh.nih.gov/health/topics/schizophrenia#part_2277.

Helping someone with schizophrenia. (n.d.). RANZCP. Retrieved 21 December 2022 from https://www.yourhealthinmind.org/mental-illnesses-disorders/schizophrenia/helping-someone.

Versi Terbaru

18/01/2023

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Mobbing, Kekerasan di Tempat Kerja yang Jarang Disadari

Pengalaman Mengidap Skizofrenia dan Bergelut dengan Narkoba


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 18/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan