Apatis adalah sikap tak peduli atas apa yang terjadi di sekitar. Anda mungkin pernah bertemu dengan orang yang memiliki karakteristik seperti ini. Bahkan, bisa jadi, Anda adalah seorang apatis. Nah, apakah apatis adalah gangguan mental? Untuk mengetahui lebih jelas, simak penjelasan mengenai sikap apatis berikut ini.
Apa itu apatis?
Sikap apatis adalah sikap tidak acuh atau tidak peduli, tidak tertarik, dan tidak memiliki entusiasme terhadap apapun. Bahkan, orang yang apatis tidak tertarik terhadap berbagai hal yang pada umumnya dapat menarik perhatian banyak orang.
Anda mungkin saja memiliki sikap ini, tapi apatis lebih ‘akrab’ dengan remaja dan orang lanjut usia. Artinya, sikap apatis cukup banyak dimiliki oleh orang-orang pada kelompok usia tersebut. Meski begitu, dalam dunia psikologi, apatis terbagi ke dalam dua tipe berbeda.
Jika melihat tindak atau perilaku kejahatan tapi tidak melakukan apapun untuk membantu korban, Anda disebut sebagai bystander apathy. Namun, apabila tidak memiliki ketertarikan untuk melakukan aktivitas sosial, seperti berinteraksi dengan orang lain, Anda disebut sebagai social apathy.
Meski begitu, apatis tidak sama dengan depresi. Akan tetapi, sikap ini sering kali dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan, termasuk demensia, skizofrenia, hingga penyakit Parkinson. Di samping itu, sikap apatis dapat menurunkan kualitas hidup seseorang secara signifikan.
Oleh sebab itu, jika Anda atau orang di sekitar mengalami kondisi ini, lebih baik segera periksakan diri ke ahli profesional untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Ciri-ciri orang yang memiliki sikap apatis
Sebenarnya sikap apatis sendiri sering kali dianggap sebagai suatu sindrom atau suatu kumpulan gejala. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan beberapa ciri-ciri atau gejala, seperti berikut:
- Tidak produktif dalam berkegiatan sehari-hari.
- Berkurangnya motivasi untuk meraih sesuatu yang diinginkan.
- Tampak tidak peduli dengan tujuan yang sebelumnya ingin dicapai.
- Hilangnya keinginan untuk merawat diri.
- Semakin menurun keinginan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
- Tidak memiliki respons emosional terhadap berita baik maupun berita buruk.
- Sulit menunjukkan perasaan apapun, baik senang, sedih, maupun marah.
Penyebab munculnya sikap apatis
Pada dasarnya, hampir sebagian besar orang memiliki sikap apatis. Akan tetapi, apatis yang dimaksud adalah tidak tertarik atau tidak peduli terhadap topik-topik tertentu. Sebagai contoh, mahasiswa jurusan Kedokteran mungkin tidak tertarik dengan mata kuliah untuk mahasiswa jurusan Teknik.
Ini berarti selama apatis tidak mengurangi kualitas hidupnya, sebenarnya sangat wajar memiliki sikap ini. Meski begitu, sikap apatis sering kali dikaitkan dengan beberapa kondisi kesehatan tertentu, seperti berikut:
1. Depresi
Apatis adalah salah satu gejala depresi, yaitu orang yang mengalami kondisi tersebut mendadak tidak memiliki ketertarikan terhadap berbagai hal, termasuk aktivitas yang sebelumnya disukai.
2. Obsessive-compulsive disorder (OCD)
Orang yang mengalami OCD juga memiliki kecenderungan untuk memiliki sikap yang satu ini. Biasanya, penderita OCD tidak tertarik dengan kegiatan yang disukai saat sedang kambuh-kambuhnya.
4 Gejala yang Dialami Penderita OCD