backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan

Memahami Inner Child yang Kerap Menetap Hingga Dewasa

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Memahami Inner Child yang Kerap Menetap Hingga Dewasa

    Banyak orang sering mengatakan bahwa tindak-tanduk seseorang terbentuk karena inner child di dalam dirinya. Namun, apa sih arti dari inner child yang sesungguhnya? Mengapa inner child yang terluka dapat memengaruhi seseorang dan bagaimana cara mengatasinya?

    Apa itu Inner child?

    Inner child adalah konsep yang menggambarkan sifat dan sikap kekanak-kanakan yang mungkin dimiliki setiap orang. Meski begitu, kondisi yang terdapat di dalam setiap individu ini tidaklah sama. Pasalnya, hal tersebut terbentuk dari pengalaman saat masih anak-anak.

    Inner child bisa digambarkan sebagai bagian dari diri Anda yang tidak ikut tumbuh dewasa dan tetap menjadi anak-anak. Artinya, bagian ini terus menetap dan bersembunyi di dalam diri Anda. Bagian ini menggenggam erat setiap ingatan dan emosi yang pernah Anda alami saat masih kecil, baik yang indah maupun yang buruk.

    Sayangnya, hal ini kemudian juga menyerap setiap energi negatif, baik berupa perilaku maupun ucapan dari orang yang Anda anggap seharusnya dapat memberikan rasa aman.

    Maka itu, saat inner child terluka, ia akan memengaruhi Anda sebagai orang dewasa dalam mengambil keputusan dan menjalani hubungan dengan orang lain.

    Inner child merupakan salah satu komponen pembentuk karakter dari diri Anda. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui, menerima, dan terkoneksi dengan sisi dalam anak-anak yang ada di dalam diri.

    Apa yang menyebabkan inner child terluka?

    Sebenarnya, ada banyak hal yang dapat mengganggu inner child di dalam diri yang terluka. Mungkin sebagian dari penyebab ini tampak wajar pada anak-anak. Namun, jika saat itu harus menghadapinya sendiri, perkembangan diri Anda mungkin menjadi terpengaruh karenanya.

    Berikut beberapa hal yang mungkin dapat menjadi penyebab inner child di dalam diri terluka.

    Jika pernah mengalami salah satu kondisi di atas dan harus menghadapinya sendiri, maka kemungkinan inner child yang terdapat di dalam diri Anda mungkin sedang terluka.

    Apa tanda bahwa inner child di dalam diri sedang terluka?

    Salah satu ciri sisi anak-anak dalam diri sedang terluka yakni cara pandang terhadap dunia. Jika Anda merasa bahwa dunia bukan tempat yang aman, mungkin ada trauma masa kecil mendalam yang pernah Anda rasakan dan melukai inner child tersebut.

    Berikut tanda inner child yang perlu Anda perhatikan.

    • Merasa ada yang salah dengan diri Anda.
    • Selalu berusaha menyenangkan semua orang.
    • Terkadang merasa senang jika bermasalah dengan orang lain.
    • Susah move on dari orang lain.
    • Sering kali merasa cemas jika dihadapkan dengan sesuatu yang baru.
    • Rasa bersalah jika memberikan batasan atas diri Anda kepada orang lain.
    • Selalu berusaha untuk menjadi yang terdepan.
    • Perfeksionis.
    • Sering kesulitan memulai dan menyelesaikan tugas.
    • Selalu mengkritik diri sendiri.
    • Sering merasa malu saat harus menunjukkan perasaan.
    • Malu dengan bentuk tubuh sendiri.
    • Sering menaruh curiga kepada orang lain.
    • Berusaha menghindari konflik bagaimanapun caranya.
    • Takut ditinggalkan.

    Lalu, bagaimana mengatasi inner child yang terluka?

    Pada dasarnya, yang bisa mengatasi sisi anak-anak yang hidup di dalam diri, hanyalah Anda sendiri. Oleh sebab itu, cobalah untuk melakukan beberapa hal berikut ini.

    1. Memahami apa yang terjadi pada sisi anak-anak dalam diri Anda

    Bagi sebagian orang, penyebab luka masa kecil sangat mudah dipahami. Sebagai contoh, mengalami kekerasan fisik saat kecil mungkin menjadi penyebab berbagai masalah emosi yang Anda rasakan saat beranjak dewasa.

    Namun, bagi sebagian lainnya, penyebab luka masa kecil tidak mudah diidentifikasi. Artinya, Anda sendiri mungkin tidak tahu apa tepatnya pengalaman di masa lalu yang membentuk amarah atau perasaan-perasaan negatif tertentu yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan kata.

    Untuk berhasil menyembuhkan lukanya, Anda perlu benar-benar mengetahui apa penyebab dari luka tersebut. Jika Anda tidak bisa menemukannya sendiri, cobalah cari bantuan ahli profesional untuk membantu mengatasi masalah ini.

    2. Menyayangi sisi anak-anak di dalam diri Anda

    Saat masih kecil, Anda mungkin mengalami suatu kejadian traumatis yang menimbulkan perasaan ragu terhadap kasih sayang orangtua dan anggota keluarga lainnya terhadap diri sendiri. Bahkan, sekalipun orangtua dan saudara Anda lainnya kerap menunjukkan rasa sayang mereka.

    Oleh sebab itu, Anda harus mengungkapkan rasa kasih sayang yang murni dan tulus kepada sisi anak-anak dalam diri. Dengan begitu, Anda bisa lebih merasakan rasa kasih sayang sesungguhnya yang mungkin saat masih kecil tidak didapatkan.

    3. Mencoba mendengarkan sisi anak-anak di dalam diri Anda

    Tidak hanya mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian, Anda juga perlu mendengarkan sisi anak-anak yang ada di dalam diri sendiri. Jika benar-benar memerhatikan dan merasakan, bisa jadi ada sebagian dari diri Anda yang berusaha keras untuk dipahami dan dimengerti.

    Nah, bagian dari diri itu bisa jadi sisi anak-anak yang terluka dari Anda kecil, dan membutuhkan perhatian. Cobalah berkomunikasi dengan inner child yang terdapat di dalam diri Anda. Berikanlah ia pengertian dan kasih sayang, sehingga Anda bisa perlahan mengatasi luka mendalam yang selama ini terpendam.

    Meski begitu, menurut penelitian yang dimuat International Journal of Qualitative Studies in Health and Well-being, pengalaman masa lalu dapat memberikan pembelajaran yang bermanfaat untuk jangka panjang, hingga Anda tua nanti. Oleh sebab itu, cobalah untuk berdamai dan bersatu dengan inner child untuk hidup yang lebih baik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan