backup og meta

Memahami Inner Child dan Cara Mengatasi Luka Masa Kecil

DefinisiPenyebab luka inner childCiri luka inner childCara mengatasi

Banyak orang sering mengatakan bahwa tindak-tanduk seseorang terbentuk karena inner child di dalam dirinya. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan inner child? Mengapa hal tersebut dianggap bisa membentuk karakter seseorang? Cari tahu jawabannya melalui penjelasan berikut.

Apa itu inner child?

Inner child adalah istilah untuk menggambarkan sifat, respons, atau sikap seseorang yang terbentuk dari pengalaman masa kecil, baik secara positif maupun negatif.

Fisik dan mental Anda akan ikut berkembang seiring bertambahnya usia. Namun, beberapa aspek mungkin tidak berubah karena pengalaman masa kecil. Hal inilah yang dikenal sebagai inner child.

Masa kecil yang penuh pengalaman menyenangkan, seperti kasih sayang orang tua, akan memberikan energi positif dan sikap optimistis ketika Anda menjadi dewasa.

Di sisi lain, kenangan buruk pada masa kecil, seperti kekerasan, pengabaian, hingga kehilangan orang yang dicintai, bisa menimbulkan luka batin atau trauma.

Oleh karena itu, inner child menjadi komponen pembentuk karakter seseorang, tetapi bukan satu-satunya faktor yang menentukan.

Ini berartti orang-orang dengan pengalaman masa kecil yang serupa tetap bisa memiliki karakter yang berbeda saat dewasa.

Karena perannya yang begitu besar, penting bagi setiap orang untuk mengenali, menerima, dan terhubung dengan sisi anak-anak di dalam dirinya.

Penyebab inner child terluka

cara menghilangkan trauma

Dari sudut pandang orang lain, beberapa penyebab luka pada inner child seseorang mungkin terlihat wajar atau remeh.

Namun, perlu diingat bahwa kemampuan anak-anak dalam mengolah emosi belum sempurna sehingga hal-hal yang dianggap remeh tersebut mungkin menimbulkan luka yang membekas selama bertahun-tahun.

Berikut adalah beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab inner child terluka.

  • Kehilangan orangtua, wali, sosok pengasuh, atau keluarga dekat.
  • Kekerasan pada anak, baik secara fisik, emosional, atau seksual.
  • Pengabaian oleh orangtua atau sosok pengasuh.
  • Penyakit serius pada masa kanak-kanak.
  • Perundungan atau bullying.
  • Bencana alam, seperti gempa bumi dan banjir bandang.
  • Hidup di dalam lingkungan keluarga yang bermasalah.
  • Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang dalam keluarga.
  • Kekerasan dalam rumah tangga.
  • Adanya anggota keluarga yang memiliki gangguan mental.
  • Hidup di pengungsian.
  • Terpisahkan dari keluarga.

Jika Anda pernah mengalami salah satu kondisi di atas dan harus menghadapinya sendiri, ada kemungkinan bahwa inner child Anda pun terluka.

Apa ciri-ciri inner child yang terluka?

Luka pada inner child bisa memengaruhi cara pandang hingga perilaku seseorang dalam bentuk seperti berikut.

  • Merasa bersalah ketika menetapkan batasan pribadi dengan orang lain.
  • Menjadi people pleaser demi menyenangkan semua orang.
  • Terkadang merasa senang jika bermasalah dengan orang lain.
  • Susah move on.
  • Cemas berlebihan jika dihadapkan dengan sesuatu yang baru.
  • Memiliki sikap perfeksionis.
  • Sering kesulitan memulai dan menyelesaikan tugas.
  • Benci pada diri sendiri atau terlalu keras dalam mengkritik diri sendiri.
  • Sering malu saat harus menunjukkan perasaan.
  • Malu dengan bentuk tubuh sendiri.
  • Sering menaruh curiga pada orang lain.
  • Selalu berusaha menghindari konflik.
  • Terlalu terikat dengan orang tertentu karena takut ditinggalkan.

Cara mengatasi inner child yang terluka

Jika tidak diatasi, inner child yang terluka bisa menimbulkan dampak negatif, seperti kesulitan dalam berkomunikasi, mengambil keputusan, menjalin hubungan sosial, hingga kesalahan dalam pola asuh anak.

Untuk menyembuhkan trauma masa kecil atau luka inner child, Anda bisa coba melakukan beberapa cara berikut.

1. Menerima dan memahami yang terjadi dalam diri Anda

Ketika anak kecil dalam diri seseorang terluka, ia bisa memendam atau justru menunjukkan emosi negatifnya pada hal-hal yang berkaitan dengan pemicu trauma.

Beberapa orang mungkin menyadari bahwa pengalaman masa kecilnyalah yang menyebabkan hal tersebut. Namun, banyak pula yang tidak mengenali penyebab emosi negatif yang dimilikinya.

Setelah menerima bahwa Anda memiliki luka masa kecil, langkah selanjutnya adalah memahaminya. Ini merupakan tahapan yang penting karena setiap jenis luka mungkin perlu ditangani dengan cara yang berbeda.

2. Menuangkan luka ke dalam tulisan

menulis bahagia

Bagi Anda yang belum bisa menerima trauma pada masa kecil, laman Cleveland Clinic menyarankan untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan.

Tulisan tersebut dapat menjadi jalan bagi Anda untuk mengenali dari mana luka berasal dan apa yang Anda butuhkan untuk mengobatinya.

Menulis jurnal merupakan salah satu bentuk refleksi untuk memilah hal-hal seperti apa yang sebaiknya diperbaiki dalam diri, termasuk sikap dalam menanggapi sesuatu.

3. Memenuhi keinginan anak-anak di dalam diri Anda

Ketika sudah memahami bahwa emosi yang Anda miliki berasal dari trauma masa kecil, cobalah untuk mengajak anak kecil dalam diri Anda berbicara.

Bayangkan anak kecil tersebut duduk di sisi Anda dan bicarakan pada mereka tentang hal-hal yang Anda ingin dengarkan saat masih kecil.

Anda juga bisa melakukan sesuatu yang Anda sukai ketika kecil, khususnya yang tidak bisa Anda lakukan karena merasa dibatasi pada masa itu.

Inner child memang akan selalu bersembunyi di dalam diri Anda. Mengakui keberadannya adalah langkah awal untuk berdamai dengannya dan melindunginya agar tidak kembali terluka.

Jika Anda tidak bisa mengatasi sendiri luka inner child dengan cara di atas, tidak apa-apa. Anda dapat mempertimbangkan untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog, dalam hal ini.

Kesimpulan

  • Inner child adalah istilah untuk menggambarkan sifat, respons, atau sikap seseorang yang terbentuk dari pengalaman masa kecil, baik secara positif maupun negatif.
  • Anak kecil dalam diri Anda bisa terluka karena pengalaman traumatis saat masa kanak-kanak, seperti kehilangan orangtua, pengabaian, bullying, atau perpecahan dalam keluarga.
  • Beberapa tanda anak kecil dalam diri Anda terluka adalah kesulitan dalam membuat batasan dengan orang lain, terlalu keras mengkritik diri sendiri, kesulitan untuk menerima penampilan diri sendiri, hingga selalu menaruh curiga pada orang lain.
  • Untuk mengatasi kondisi tersebut, Anda perlu mengakui dan menerima luka yang ada. Setelah itu, Anda bisa coba menuangkan luka ke dalam tulisan atau bentuk lainnya, memenuhi keinginan masa kecil, hingga berkonsultasi dengan psikolog.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sjöblom, M., Öhrling, K., & Kostenius, C. (2018). Useful life lessons for health and well-being: Adults’ reflections of childhood experiences illuminate the phenomenon of the inner child. International Journal of Qualitative Studies on Health and Well-being13(1). Retrieved 13 May 2025, from https://doi.org/10.1080/17482631.2018.1441592

Working with your inner child to heal abuse. (n.d.). isurvive.org. Retrieved 13 May 2025, from https://isurvive.org/working-with-your-inner-child-to-heal-abuse/

The Wounded Inner Child. (2020). CPTSD Foundation. Retrieved 13 May 2025, from https://cptsdfoundation.org/2020/07/13/the-wounded-inner-child/

Clinic, C. (2024, September 16). How to heal your inner child. Cleveland Clinic. Retrieved 13 May 2025, from https://health.clevelandclinic.org/inner-child-work

Versi Terbaru

21/05/2025

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Tanda Lelah Mental dan Cara Mengatasinya

Bagaimana Cara Menghadapi Anak Korban Bullying?


Ditinjau oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic · Ditulis oleh Annisa Hapsari · Diperbarui 21/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan