5. Menolak bukan berarti jahat

Tentu ada saat di mana Anda tidak bisa menolong orang lain, meski rasanya ingin untuk memberikan bantuan.
Ironisnya, people pleaser sering kali bermasalah dengan hal ini. Pada akhirnya, Anda akan terus berusaha untuk menyenangkan orang lain dan mengesampingkan kepentingan Anda sendiri. Padahal, jika memang Anda tidak mampu untuk membantu, Anda bisa menolak.
Melakukan penolakan tidak berarti Anda jahat. Apalagi jika memang Anda benar-benar tidak bisa memberikan bantuan. Maka dari itu, jika Anda terpaksa menolak untuk memberikan bantuan, tunjukan empati.
Misalnya, ada seorang teman yang ingin meminjam uang karena orangtua sedang sakit. Namun, Anda memang sedang tidak punya uang sisihan, tunjukkan bahwa Anda memahami kondisinya dengan bersimpati.
Berikan pengertian kepadanya bahwa Anda memang benar-benar tidak bisa memberikan bantuan seperti yang diharapkannya.
6. Tidak usah minta maaf jika tidak perlu

Anda memang harus meminta maaf jika membuat kesalahan. Namun, bukan berarti Anda harus meminta maaf setiap saat; apalagi jika kesalahan tersebut bukan terletak pada Anda. Pasalnya, kebiasaan meminta maaf yang seharusnya tidak perlu adalah ciri dari seorang people pleaser.
Dengan menghentikan kebiasaan ini, Anda telah mengambil satu langkah yang baik dalam upaya berhenti menjadi seorang people pleaser.
7. Berikan batasan yang jelas

Berikan batasan yang jelas antara diri Anda dengan orang lain. Artinya, Anda boleh berbuat baik namun tetapkan batasan yang jelas, sampai mana orang lain boleh menggunakan kebaikan Anda.
Misalnya, ada teman dekat yang ingin curhat mengenai suatu masalah pelik pada tengah malam. Teman tersebut memaksa untuk menelpon Anda jam dua pagi, saat Anda sedang terlelap. Karena telepon darinya, Anda terpaksa bangun padahal sudah ngantuk.
Anda boleh saja memintanya untuk menghubunginya besok pagi, saat Anda bisa benar-benar berkonsentrasi mendengarkan curahan hatinya. Ingat, istirahat adalah hak Anda, dan tidak ada satupun orang yang berhak mengganggugugatnya; bahkan teman terdekat sekalipun.
Jadi, Anda tidak perlu merasa bersalah jika pada saat itu Anda tidak bisa mendengarkan curahan hatinya. Memberikan batasan yang jelas sekaligus menunjukkan bahwa orang lain tidak memiliki hak semena-mena atas diri Anda.
Selain itu, sama halnya dengan Anda menghargai orang lain, orang lain juga harus menghargai Anda.
8. Tidak usah terlalu dipikirkan

Overthinking alias memikirkan yang tidak perlu tidak akan membantu Anda berhenti dari kebiasaan menjadi people pleaser. Justru, overthinking dapat memperparah kebiasaan ini.
Oleh sebab itu, cobalah untuk berpikir secara rasional. Misalnya jika Anda harus menolak tawaran atau ajakan orang lain karena tidak punya waktu dan energi, ya sudah, tolak saja. Anda tentu sangat berhak untuk menolak jika situasi dan kondisi tidak mendukung.
Jangan lantas malah berpikir yang tidak-tidak, misalnya, “Apakah ia tersinggung karena kutolak?” Masalahnya, orang lain belum tentu memikirkan hal yang sama dengan apa yang Anda pikirkan.
Apabila pertemanan Anda sudah cukup dekat dan teman mengerti kondisi Anda, penolakan Anda tidak akan merusak hubungan yang sudah terjalin.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar