backup og meta

Mengenal Red Flag dalam Hubungan dan Tanda-tandanya

Mengenal Red Flag dalam Hubungan dan Tanda-tandanya

Tidak semua hubungan harus terjalin selamanya. Jika melihat tanda red flag pada pasangan, ini bisa menjadi salah satu sinyal bagi Anda untuk mempertimbangkan keberlanjutan hubungan tersebut.

Abai terhadap tanda red flag pada pasangan justru bisa membuat Anda terjebak dalam hubungan toksikTak jarang, hal ini dapat berujung pada masalah yang lebih serius, seperti kekerasan dalam rumah tangga.

Apa itu red flag?

Red flag adalah sekumpulan sifat dan perilaku seseorang yang bisa menjadi pertanda bahwa orang tersebut tidak mampu menjalin hubungan yang sehat.

Ketika Anda menyadari suatu perilaku atau kebiasaan pasangan yang termasuk red flag, sebaiknya jangan menganggap remeh hal tersebut.

Pasalnya, memaksakan hubungan dengan orang yang memiliki sikap red flag bisa berakibat buruk terhadap masa depan hubungan, terutama pada kondisi mental dan emosional Anda.

Tanda red flag dalam hubungan yang perlu diwaspadai

mencegah kekerasan dalam pacaran

Rasa cinta sering kali membuat seseorang tidak sadar sedang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Padahal, berbagai ucapan, perilaku, serta kebiasaan berikut ini bisa menjadi tanda-tanda red flag.

1. Komunikasi yang buruk

Dalam jenis hubungan apa pun, termasuk pacaran, komunikasi adalah dasar terpenting agar hubungan dapat berjalan dengan baik.

Komunikasi yang baik dengan pasangan akan mencegah kesalahpahaman dalam hubungan sekaligus membantu Anda berdua mengatasi konflik.

Sementara itu, kebiasaan mendiamkan pasangan saat marah alias silent treatment merupakan salah satu red flag. Kebiasaan ini justru bisa membuat masalah Anda semakin berlarut.

2. Tidak ada kejelasan dalam hubungan

Anda tentu sering mendengar istilah hubungan tanpa status, bukan? Biasanya, situasi ini terjadi ketika Anda dan pasangan sudah cukup lama bersama, tetapi tidak punya status hubungan yang jelas.

Memang tidak semua orang merasa membutuhkan status. Namun, jika pasangan Anda terlalu banyak alasan ketika diminta kejelasan dalam hubungan, ini bisa menjadi salah tanda red flag.

Tidak adanya komitmen bisa menjadi salah satu cara mereka membenarkan diri ketika suatu hari menjalin hubungan baru dengan orang lain.

3. Pasangan terlalu dominan

Membuat aturan dalam hubungan tentu wajar dilakukan. Meski begitu, bukan berarti pacar Anda bisa mengontrol segala hal terkait kebutuhan Anda.

Salah satu ciri pacar dominan adalah membatasi pertemuan Anda dengan orang terdekat dan memaksa Anda memberikan akses pada media sosial Anda.

Pacar dominan juga erat kaitannya dengan sifat posesif alias keinginan untuk memiliki Anda sepenuhnya. Padahal, berpacaran seharusnya tidak membuat Anda kehilangan kendali atas diri sendiri.

4. Pasangan manipulatif (gaslighting)

Salah satu red flag yang paling berbahaya adalah sikap manipulatif pada pasangan, salah satunya dalam bentuk gaslighting.

Gaslighting adalah bentuk pelecehan emosional yang membuat korban merasa ragu akan dirinya sendiri. Alhasil, pelaku dapat dengan mudah memanipulasi korban.

Salah satu contoh gaslighting adalah mempertanyakan atau memutarbalikkan fakta. Misalnya, saat timbul permasalahan, pasangan Anda akan berkata, “Kamu salah. Itu tidak pernah terjadi. Itu cuma ada di dalam pikiranmu.”

5. Sering bertengkar karena hal kecil

Pertengkaran adalah hal yang wajar dalam hubungan asmara. Namun, sering bertengkar dengan pasangan karena hal kecil bisa menjadi tanda red flag dalam hubungan.

Mudahnya seseorang mempermasalahkan suatu hal bisa menjadi tanda ketidakmampuannya dalam mengendalikan emosi terhadap pasangan.

Padahal, memahami emosi satu sama lain merupakan salah satu tips untuk menjaga hubungan agar tetap harmonis.

6. Love bombing

Menerima ucapan manis, bingkisan, dan perhatian dari pasangan tentu menjadi hal yang diinginkan setiap orang.  Akan tetapi, lain cerita jika hal ini dilakukan secara berlebihan atau untuk tujuan terselubung.

Tindakan manipulatif dengan cara menunjukkan kasih sayang secara berlebihan ini dikenal dengan istilah love bombing.

Meski terkesan romantis, laman The Couples Center menyebutkan bahwa love bombing adalah salah satu contoh red flag.

Tindakan tersebut bukan dilakukan atas dasar rasa cinta, melainkan sebagai manipulasi agar Anda menuruti keinginan si pelaku.

7. Riwayat selingkuh

Beberapa orang mungkin memang layak mendapatkan kesempatan kedua, tidak terkecuali seseorang yang pernah berselingkuh pada hubungan sebelumnya.

Meski demikian, Anda harus lebih berhati-hati pada orang tersebut. Terlebih jika Anda baru mengetahui riwayat tersebut dari orang lain, bukan dirinya sendiri.

Saat berpacaran dengan seseorang yang punya riwayat selingkuh, pastikan Anda membuat kesepakatan jika hal buruk itu terulang kembali.

8. Tidak bisa jadi diri sendiri

Setiap orang tentu berusaha menunjukkan sisi terbaiknya pada pasangan. Namun, ketika sudah nyaman, Anda tidak akan takut saat harus menjadi diri sendiri di depan pasangan.

Apabila Anda masih khawatir atau ketakutan saat menunjukkan jati diri pada pasangan, pertimbangkan kembali hubungan tersebut.

Hubungan asmara merupakan suatu hal yang diharapkan bisa berlangsung selamanya.

Akan tetapi, jika Anda harus sering berpura-pura demi menutupi kekurangan diri sendiri di depan pasangan, bukankah akan melelahkan?

9. Ada kekerasan fisik maupun verbal

kekerasan seksual

Perilaku kasar, baik fisik maupun verbal, dari pasangan patut menjadi alasan untuk mengakhiri suatu hubungan.

Kekerasan dalam pacaran menandakan bahwa pasangan Anda tidak memiliki kemampuan yang baik dalam mengontrol emosi.

Meski sudah meminta maaf akan tindakannya, tidak menutup kemungkinan perilaku tersebut akan berulang.

Maka dari itu, memaklumi kekerasan fisik dan verbal justru bisa menimbulkan dampak negatif jangka panjang, misalnya trauma dan depresi pada korban.

Serba-serbi red flag dalam hubungan

  • Red flag adalah sekumpulan sifat dan perilaku seseorang yang bisa menjadi pertanda bahwa orang tersebut tidak mampu menjalin hubungan yang sehat.
  • Contoh red flag di dalam hubungan yaitu komunikasi yang buruk, tidak adanya kejelasan dalam hubungan, pasangan berlaku manipulatif, dan terjadi kekerasan.
  • Untuk bisa memiliki hubungan yang sehat, Anda dan pasangan perlu bekerja sama untuk mengelola perilaku negatif masing-masing dan mencari jalan tengahnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Avery, A. (2016, October 24). Why do we ignore the red flags in our relationships? GoodTherapy.org Therapy Blog. Retrieved 12 February 2024 from https://www.goodtherapy.org/blog/why-do-we-ignore-red-flags-in-our-relationships-1024165.

Gaslighting. (2023, November 28). GoodTherapy.org Therapy Blog. Retrieved 12 February 2024 from https://www.goodtherapy.org/blog/psychpedia/gaslighting.

Unhealthy relationships. (n.d.). Planned Parenthood | Official Site. Retrieved 12 February 2024 from https://www.plannedparenthood.org/learn/relationships/healthy-relationships/what-makes-relationship-unhealthy.

Relationships and communication. (n.d.). Better Health Channel – Better Health Channel. Retrieved 12 February 2024 from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/relationships-and-communication.

Relationship red flags. (2017, March 30). Room to Be Safe. Retrieved 12 February 2024 from https://www.roomtobesafe.org/knowledge-center/healthy-and-unhealthy-relationships/relationship-red-flags/.

Chugh, S. (2023, October 19). What are red flags in relationships? The Couples Center. Retrieved 12 February 2024 from https://www.thecouplescenter.org/what-are-red-flags-in-relationships/.

Versi Terbaru

23/02/2024

Ditulis oleh Shylma Na'imah

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Pentingnya Me Time dalam Hubungan agar Tetap Langgeng

Arti Cemburu, Batasan Wajarnya, dan Cara Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 23/02/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan