backup og meta

Deep Talk, Manfaatnya Secara Emosional dan Psikologis

Deep Talk, Manfaatnya Secara Emosional dan Psikologis

Dalam hidupnya, manusia tak lepas dari berbagai permasalahan. Mulai dari masalah keluarga, pekerjaan, hingga hubungan dengan teman-teman terdekat bisa menimbulkan konflik tersendiri. Sebagai makhluk sosial, tentu sulit rasanya terus-terusan memendam keluh kesah. Sesekali, melakukan deep talk dengan orang lain sangatlah dibutuhkan agar Anda tidak terlalu larut dalam rasa sedih atau cemas.

Apa itu deep talk?

manfaat pillow talk

Deep talk adalah percakapan dengan melibatkan topik-topik yang lebih mendalam. Disebut juga deeper conversation, aktivitas ini seringnya hanya dilakukan oleh dua orang.

Topik dalam percakapan ini bukanlah sekadar tentang hobi atau cuaca hari itu meski terkadang topik-topik ringan tersebut juga bisa mengarah ke percakapan yang lebih intim seperti saat pillow talk.

Deep talk lebih banyak membahas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup Anda, baik di saat senang maupun sedih, dan bagaimana cara Anda melihatnya.

Topik pembicaraan juga bisa meliputi peluncuran teknologi terbaru, masalah politik, atau isu-isu lainnya yang sedang hangat di masyarakat.

Tidak harus tentang hal-hal yang berat, ada kalanya pertanyaan-pertanyaan yang muncul saat deep talk terkesan remeh tapi tetap bisa membuat Anda berpikir dalam.

Misalnya, Anda harus membayangkan bila kiamat zombi benar-benar terjadi. Lantas, apa yang akan Anda lakukan untuk melawannya? Apakah Anda akan selamat? Pertanyaan-pertanyaan ini tentu akan memicu sisi imajinatif Anda dan lawan bicara.

Intinya, ini adalah saat di mana Anda dan lawan bicara didorong untuk saling terbuka tentang perasaan, pikiran, dan cara pandang satu sama lain.

Manfaat melakukan deep talk

Cara menjadi sahabat untuk anak

Banyak orang merasa lebih dekat dengan lawan bicaranya setelah melakukan deeper conversation. Tak hanya itu, masih banyak manfaat lain yang bisa Anda dapatkan dari kegiatan ini.

1. Membuat perasaan lebih lega

Masalah dan perasaan negatif memang sebaiknya tidak dipendam terlalu lama. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa berbagi emosi negatif dengan orang terdekat bisa membantu meringankan stres dan tekanan secara fisik maupun emosional.

Respons emosional seperti marah, sedih, dan takut diatur oleh bagian otak yang bernama amigdala. Ketika Anda mengutarakan perasaan negatif tersebut, tanpa disadari Anda mengurangi respons amigdala.

Dengan mengakui kenyataan bahwa Anda sedang tidak baik-baik saja, Anda justru akan merasa lebih tenang dan tidak terlalu larut dalam kesedihan atau amarah.

2. Meningkatkan kebahagiaan

Sebuah penelitian yang terbit dalam jurnal Psychological Science mengungkapkan, peserta penelitian yang lebih sering terlibat dalam deep talk merasa lebih bahagia daripada peserta yang jarang melakukannya.

Sebenarnya, belum diketahui secara pasti apa yang membuat dua hal tersebut saling berkaitan. Namun, kemungkinannya, ini berhubungan dengan kebutuhan manusia untuk menjalin koneksi bersama orang lain.

Nah, percakapan yang lebih dalam bisa bantu mempererat hubungan antara satu individu dengan individu lainnya. Percakapan ini juga dirasa lebih seru dan menyenangkan.

3. Menjaga hubungan Anda dengan pasangan

Deep talk tak hanya membantu Anda saat proses pendekatan. Ternyata, komunikasi semacam ini juga sangatlah dibutuhkan untuk menjaga hubungan dengan pasangan tetap hangat.

Meski Anda sudah mengenal pasangan selama bertahun-tahun, Anda tentu tidak selalu bisa membaca pikiran pasangan Anda, bukan? Komunikasi sehat dengan pasangan dapat menghindarkan Anda dari kesalahpahaman, bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun.

Lewat deep talk, Anda dapat mengetahui perasaan pasangan Anda yang sesungguhnya atau jika ada masalah yang sedang dihadapinya. Dengan demikian, Anda jadi lebih memahami alasan di balik tindakannya.

4. Menambah sudut pandang kehidupan

Setiap orang memiliki pandangannya masing-masing tentang suatu hal. Mendengarkan cerita atau pendapat dari orang lain dapat memberikan Anda sudut pandang lain yang mungkin tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Pembicaraan yang mendalam membuat Anda belajar untuk melihat permasalahan dari sisi yang berbeda. Tak jarang nantinya Anda akan mendapat pengetahuan baru yang berguna untuk perkembangan diri.

Bagaimana cara melakukan deep talk?

curhat masalah pernikahan pada teman dan keluarga

Melakukan deeper conversation mungkin terasa sulit bagi beberapa orang, apalagi bila harus menjadi pihak yang membangun percakapan.

Namun Anda tak perlu khawatir, sebab percakapan akan mengalir dengan sendirinya apalagi bila dilakukan dengan orang yang tepat. Maka dari itu, pilihlah orang tepercaya yang sekiranya dapat mendengarkan keluh kesah atau pandangan Anda tanpa menghakimi.

Kemudian, carilah waktu, tempat, dan situasi yang tepat. Pastikan Anda dan lawan bicara sedang tidak dikejar kesibukan lain dan sedang memiliki suasana hati yang baik. Hal ini penting supaya percakapan bisa berjalan dengan nyaman.

Tak perlu langsung masuk ke topik yang serius, cobalah sedikit berbasa-basi dengan menanyakan kabarnya atau transportasi apa yang ia gunakan untuk bertemu Anda.

Jangan berhenti di satu pertanyaan saja, dengarkan baik-baik lawan bicara Anda dan temukan hal menarik yang bisa menjadi pertanyaan selanjutnya.

Sebagai contoh, teman Anda berkata bahwa ia baru menjajal hobi yang baru. Tanyakan pendapatnya mengenai hobi tersebut dan bagaimana bila dibandingkan dengan hobi yang sebelumnya.

Dari pertanyaan-pertanyaan ini, semakin lama percakapan Anda dan lawan bicara bisa meluas ke topik-topik lainnya. Anda juga bisa mulai menceritakan hal-hal yang baru Anda alami dan masalah apa yang mengganggu pikiran Anda.

Perlu diketahui, ada beberapa orang yang lebih nyaman bercerita dengan orang lain yang tidak dikenal. Mereka justru merasa kurang nyaman untuk menceritakan masalahnya dengan orang-orang terdekat.

Bila Anda termasuk salah satunya, pertimbangkan kunjungan ke psikolog. Sesi konseling dengan psikolog dapat membantu Anda mencurahkan keluh kesah dan mencari solusi yang tepat untuk menghadapinya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Why We Need to Have Deeper Conversation. (2017). Psychology Today. Retrieved February 22, 2022, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-secret-lives-introverts/201706/why-we-need-have-deeper-conversations

Mehl, M. R., Vazire, S., Holleran, S. E., & Clark, C. S. (2010). Eavesdropping on happiness: well-being is related to having less small talk and more substantive conversations. Psychological science, 21(4), 539–541. Retrieved February 22, 2022.

Getting Beyond Small Talk: Study Finds People Enjoy Deep Conversations with Strangers. (2021). American Psychological Association. Retrieved February 22, 2022, from https://www.apa.org/news/press/releases/2021/09/deep-conversations-strangers

Why Talking About Our Problems Makes Us Feel Better. (2021). Psychology Today. Retrieved February 22, 2022, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/your-personal-renaissance/201906/why-talking-about-our-problems-makes-us-feel-better

Relationships and Communication. (n.d.). Better Health Channel. Retrieved February 22, 2022, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/relationships-and-communication

Versi Terbaru

11/03/2022

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Manfaat dan Cara Bicara Sendiri untuk Kesehatan Mental

Bisakah Melihat Kepribadian Orang Lain dari Cara Bicaranya?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 11/03/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan