backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

7 Manfaat Pillow Talk untuk Hubungan yang Lebih Intim

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

7 Manfaat Pillow Talk untuk Hubungan yang Lebih Intim

Pillow talk atau obrolan di atas kasur adalah kegiatan yang umumnya dilakukan oleh pasangan suami-istri menjelang tidur atau bahkan setelah berhubungan intim. 

Topik pembicaraan umumnya sesuatu hal yang sangat intim dan jarang dibagikan ke orang lain. Lantas, seberapa jauh pillow talk membawa manfaat dalam sebuah hubungan?

Apa itu pillow talk?

Secara umum, pillow talk artinya percakapan yang terjadi antara pasangan ketika di atas kasur. 

Topik yang mereka bicarakan merupakan hal-hal yang cukup intim dan jarang disebarkan pada orang lain. Ini dapat melibatkan perasaan, harapan, dan kekhawatiran yang mendalam.

Meski biasa terjadi setelah berhubungan intim, kegiatan yang satu ini bukanlah sebuah keharusan. Pillow talk juga bisa Anda lakukan bersama pasangan menjelang tidur.

Namun, perlu diingat bahwa pillow talk berbeda dengan dirty talk yang menggunakan kata-kata sensual. Pillow talk bersifat lebih intim untuk mengenal pasangan lebih dalam.

Sementara itu, dirty talk biasanya berguna untuk membangun gairah saat akan berhubungan.

Pentingnya pillow talk dalam hubungan pernikahan

komunikasi dengan pasangan

Sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Communication Monographs (2020) menyebutkan bahwa pillow talk membawa dampak positif untuk pasangan suami-istri.

Melakukan aktivitas ini secara rutin dapat membantu meningkatkan kepuasan dalam hubungan. Beberapa manfaat lain dari pillow talk dalam hubungan pernikahan adalah sebagai berikut.

1. Saling terbuka satu sama lain

Ada orang yang mudah mengutarakan isi hati mereka, tetapi ada pula yang sebaliknya. Nah, di sinilah pillow talk berfungsi untuk membantu pasangan lebih terbuka antara satu sama lain.

Sesi intim ini membuat Anda lebih mengetahui kehidupan orang tersayang. Selain itu, pillow talk juga dapat dijadikan ajang untuk saling mengungkapkan perasaan.

2. Lebih menghargai hubungan

Salah satu manfaat dari pillow talk yakni membantu Anda makin terhubung dengan pasangan. Hal ini akan membuat Anda jauh lebih menghargai hubungan.

Walau hanya berlangsung beberapa menit, percakapan di atas ranjang ini dapat menumpahkan berbagai emosi yang Anda rasakan kepada pasangan.

3. Mempererat ikatan batin dengan pasangan

Obrolan mesra yang diselingi dengan pelukan hangat dapat membantu melepaskan hormon oksitosin.

Oksitosin alias hormon cinta membantu mempererat ikatan batin dan rasa saling percaya, yang merupakan bagian penting dalam hubungan yang sehat dan memuaskan.

Artikel terkait

4. Mengurangi stres

Setelah hari yang panjang, pillow talk dapat berfungsi sebagai ruang bercerita yang aman, tidak menghakimi, dan mendukung diri Anda maupun pasangan.

Membagikan kekhawatiran dan kecemasan pada kehidupan sehari-hari membantu melepaskan stres yang terpendam. Ini bisa membuat pikiran Anda jadi lebih tenang.

5. Membantu mengatasi konflik

Pembicaraan di atas kasur ini juga dapat menjadi wadah mendiskusikan masalah rumah tangga dan saling bertukar pikiran untuk menemukan solusi bersama.

Dengan suasana yang penuh keintiman, pasangan bisa lebih mudah memahami sudut pandang masing-masing, menghindari kesalahpahaman, dan mencari jalan keluar terbaik.

6. Memperbaiki kualitas tidur

Pillow talk membantu memperbaiki kualitas tidur dengan mengurangi stres dan kecemasan. Ini mampu menciptakan perasaan aman dan nyaman sebelum tidur.

Penelitian dalam jurnal Health Psychology (2014) menunjukkan bahwa pasangan yang rutin melakukan pembicaraan secara intim sebelum tidur cenderung tidur lebih nyenyak.

7. Meningkatkan gairah bercinta

Komunikasi terbuka mengenai hal-hal yang disukai dan tidak disukai selama pillow talk dapat mengarah pada kehidupan seksual yang lebih memuaskan.

Dengan memahami keinginan dan batasan masing-masing, pasangan bisa menciptakan pengalaman bercinta yang lebih intim dan menyenangkan.

Selain pillow talk, kegiatan ini juga bisa dicoba….

punya pasangan ocd

Pillow talk memang efektif untuk menambah keintiman hubungan. Namun, ada juga cara-cara lain yang dapat dilakukan agar Anda makin mesra dengan pasangan.

  • Luangkan lebih banyak waktu untuk bermesraan. Menyempatkan waktu untuk saling berpelukan atau memberikan ciuman sebelum pasangan bekerja dapat membuat Anda dan pasangan menjadi lebih dekat.
  • Batasi pemakaian gadget. Jauhkan ponsel sejenak ketika Anda bersama pasangan. Ini karena posisi ponsel yang mudah dijangkau membuat Anda cenderung memeriksa isi ponsel daripada mendengarkan pasangan.
  • Tawarkan pijatan. Aktivitas ini juga menjadi cara ampuh supaya sesi pillow talk benar-benar memberikan manfaat. Para ahli pun setuju bahwa pijatan membantu membuat pasangan merasa lebih dekat.
  • Utarakan apa yang diinginkan. Membicarakan soal perasaan dan emosi pada saat itu memang sebaiknya dilakukan saat melakukan pillow talk. Ini membantu memperkuat koneksi dalam hubungan dan menciptakan pemahaman yang lebih dalam terhadap pasangan.

Pillow talk nyatanya memang membawa manfaat di dalam hubungan. Anda pun akan lebih terbuka dan bisa memahami pasangan dengan lebih baik. 

Dengan begitu, Anda dapat saling berbagi pikiran, perasaan, dan harapan sehingga membantu memperkuat ikatan emosional serta menciptakan keharmonisan dalam hubungan.

Kesimpulan

  • Pillow talk adalah percakapan antara pasangan saat di atas kasur, baik sebelum tidur atau setelah berhubungan intim.
  • Kegiatan ini membantu pasangan agar lebih terbuka dan bisa saling mengungkapkan perasaan satu sama lain.
  • Meluangkan waktu untuk bermesraan dan membatasi penggunaan gadget ketika bersama pasangan juga membantu membangun hubungan yang sehat dan memuaskan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan