backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Merinding Jijik Melihat Foto Ini? Mungkin Anda Mengidap Trypophobia

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Merinding Jijik Melihat Foto Ini? Mungkin Anda Mengidap Trypophobia

    Sebagian orang merasa ketakutan pada gelembung busa sabun, sarang lebah, hingga lubang-lubang kecil di spons cuci piring. Hal ini bahkan bisa menyebabkan mereka jantung berdegup kencang dan keringat dingin bercucuran. Rasa takut yang amat sangat ini disebut dengan trypophobia. Anda juga bisa mengikuti trypophobia test untuk memastikan kondisi ini. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit mental dari jenis fobia ini, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.   

    Apa itu trypophobia?

    Trypophobia atau tripofobia adalah jenis fobia terhadap bentuk lubang-lubang yang diciptakan oleh alam atau bentuk melingkar seperti gelembung. Rasa takut ini mencakup lubang atau gelembung berkerumun di kulit, daging, kayu, tumbuhan, karang, spons, jamur, biji-biji kering dan sarang lebah.

    Merinding lihat gambar ini? Mungkin Anda punya trypophobia

    Jika memiliki phobia terhadap lubang-lubang kecil yang menyebabkan bolong ini, Anda mungkin akan merasa tak nyaman bahkan mungkin mual jika harus melihatnya. Sebagai contoh, Anda bisa merasa jijik dan merinding saat melihat kulit buah stroberi yang memiliki banyak lubang-lubang kecil.

    Saat terpaksa melihat lubang-lubang kecil yang menyebabkan rasa tak nyaman ini, penderita trypophobia berpikir bahwa ada sesuatu yang berbahaya mungkin mengintai dari dalam lubang-lubang tersebut. Bahkan, tidak sedikit yang merasa takut akan jatuh ke dalam lubang.

    Dalam kasus yang sudah tergolong parah, trypophobia bisa memicu serangan panik. Maka itu, saat mengalami salah satu jenis gangguan kecemasan ini, segera periksakan kondisi Anda ke dokter.

    Apa gejala dari trypophobia?

    Anda sendiri mungkin tak yakin apakah memiliki trypophobia. Untuk itu, sebenarnya, Anda bisa menjalani trypophobia test untuk memastikan adanya rasa takut terhadap lubang-lubang kecil ini. Namun, sebelum itu, ada beberapa gejala fobia yang mungkin bisa Anda pelajari mengenai trypophobia, di antaranya:

    • Rasa takut, stres, dan cemas berlebih saat melihat lubang-lubang kecil.
    • Rasa jijik hingga mual dan ingin muntah saat melihat lubang-lubang kecil.
    • Merasa merinding setiap kali melihat lubang-lubang kecil dalam jumlah banyak.
    • Gatal-gatal saat menatap lubang-lubang kecil.
    • Serangan panik saat melihat lubang-lubang kecil.
    • Napas tidak beraturan dan cenderung lebih cepat saat menatap lubang-lubang kecil.
    • Tubuh bergetar dan berkeringat dingin saat melihat lubang-lubang kecil.

    Jika Anda merasakan beberapa gejala yang disebutkan di atas, lebih baik lakukan trypophobia test dan konsultasikan dengan dokter ahli kesehatan mental yang dapat membantu mengatasi kondisi tersebut.

    Apa penyebab trypophobia?

    Fobia adalah gangguan kecemasan yang biasanya timbul karena suatu pengalaman buruk yang terjadi di masa lalu. Pengalaman ini berkaitan dengan hal, situasi, kondisi, atau objek yang ditakuti tersebut. Sebagai contoh, fobia terhadap anjing terjadi akibat pernah digigit oleh anjing di masa lalu. 

    Namun, fobia juga bisa terjadi karena merasa bahwa suatu objek berbahaya, seperti fobia ular dan fobia laba-laba. Biasanya, adanya perasaan terancam menjadi hal yang mendasari sebuah fobia. Lalu, apa yang menjadi penyebab trypophobia?

    1. Rasa takut yang perlahan bertambah parah

    Menurut sebuah penelitian yang dimuat pada jurnal Psychological Science di tahun 2013, trypophobia bisa terjadi karena rasa takut yang bertambah semakin parah. Rasa takut ini bermuara pada pada kekhawatiran mengalami penyakit kulit, atau terinfeksi dengan penyakit tertentu yang menyebabkan pola lubang pada tubuh.

    Jika memang didasari oleh rasa takut ini, orang yang mengalami tripofobia ini akan cenderung menunjukkan perasaan jijik dan geli saat melihat pola lubang dibanding perasaan takut. Namun, rasa jijik dan geli yang dirasakannya sangat ekstrem hingga mampu membuatnya muntah.

    Busa sabun juga bisa menjadi pemicu trypophobia

    2. Teringat pada hewan berbahaya

    Alasan berikutnya yang menjadi penyebab dari fobia yang satu ini adalah pola lubang mengingatkan pada hewan atau binatang yang berbahaya. Terkadang, saat melihat sesuatu yang memiliki bentuk atau pola yang mirip dengan objek lain, kita cenderung teringat pada objek tersebut.

    Nah, tripofobia juga bisa terjadi karena pola lubang ini mengingatkan Anda pada pola kulit binatang yang berbisa seperti ular atau pola kulit binatang lain yang juga berbahaya. Oleh sebab itu, saat melihat pola lubang-lubang kecil, pikiran Anda membuat seolah-olah yang ada di hadapan mata adalah binatang yang berbahaya atau mematikan tersebut.

    3. Ketakutan tertular penyakit

    Penyebab lain yang mungkin menjadi dasar dari munculnya trypophobia adalah ketakutan tertular penyakit. Hal ini dinyatakan oleh sebuah studi studi kolaborasi antara Tom Kupfer, seorang peneliti pascasarjana di bidang psikologi di University of Kent di Inggris, dan rekan penulisnya An Trong Dinh Le, yang merupakan doktorat psikologi di University of Essex.

    Pada penelitian yang dimuat pada jurnal Cognition and Emotion pada tahun 2017, para peneliti ini melaporkan bahwa kecemasan atau kepanikan instens setelah melihat gelembung busa sabun atau lubang-lubang kecil di spons cuci piring mungkin terkait dengan ketakutan akan terinfeksi parasit dan penyakit menular.

    Memang, banyak penyakit menular yang menghasilkan gerombolan bintil, bentol, atau beruntusan berbentuk bulat acak pada kulit. Contohnya, cacar, campak, rubella, demam scarlet, serta infeksi parasit seperti tungau dan kutu.

    Oleh sebab itu, jika Anda merasa ingin muntah, geli, berkeringat dingin, tak nyaman, dan berbagai gejala yang mengarah kepada trypophobia, lebih baik lakukan trypophobia test untuk memastikan kondisi Anda. Jika hasil tes menunjukkan bahwa Anda memang mengalaminya, segera atasi dengan berkonsultasi ke dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan