Takut Berlebihan Disentuh Orang Lain? Bisa Jadi Anda Memiliki Haphepobia
Ditinjau secara medis olehdr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 24/11/2021
Setiap orang punya ketakutannya masing-masing. Namun, beberapa memiliki ketakutan yang cukup unik dan aneh, salah satunya takut disentuh atau dalam istilah medisnya adalah haphephobia. Penasaran dengan fobia jenis ini? Yuk, simak lebih lanjut penyebab sekaligus cara mengatasinya pada ulasan berikut ini!
Apa itu haphephobia atau fobia takut disentuh?
Sumber: CDN Sanity
Haphephobia adalah rasa takut dan kecemasan akan disentuh yang dapat sangat mengganggu kehidupan seseorang yang memilikinya. Phobia ini masuk dalam kelas phobia spesifik, yang membuat seseorang takut pada suatu objek atau situasi tertentu.
Gejala khas yang muncul pada pengidap phobia ini adalah merasa cemas, tidak nyaman, berkeringat, atau bahkan mengalami serangan panik ketika ia disentuh orang lain.
Sama seperti phobia lainnya, haphephobia juga bisa mengalami rasa mual,hiperventilasi,palpitasi jantung, pingsan, dan menimbulkan reaksi diri seperti menangis, bergemetar, lari ketakutan, atau malah tubuh kaku saking takutnya.
Beberapa pengidapnya bisa saja takut sentuhan oleh siapa pun, tapi ada juga yang hanya takut pada lawan jenis. Oleh karena itulah, tidak sembarang orang bisa melakukan kontak fisik dengan mereka.
Kondisi ini membuat pengidapnya kesulitan untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Apalagi jika aktivitasnya melibatkan banyak orang. Selain itu, orang lain juga sulit memahami kondisinya, terutama pada orang yang baru bertemu, karena bisa menimbulkan kesalahpahaman. Oleh sebab itu, pengidapnya perlu menjalani perawatan agar kualitas hidupnya dapat kembali membaik.
Apa penyebab dari haphephobia?
Seperti kebanyakan kasus, trauma pada suatu waktu pada kehidupan seseorang, mungkin menjadi penyebab dari takut sentuhan ini. Alasannya, karena otak mereka sebagian besar sibuk membuat asosiasi selama hidupnya, menyentuh atau mendapat sentuhan terkait dengan sesuatu yang sangat tidak menyenangkan.
Mereka umumnya memiliki ruang personal yang sangat ketat, sehingga orang yang menyentuh dirinya secara biasa tergolong sebagai pelanggaran batasan privasi. Bisa juga karena pengidapnya pernah menjadi korban kekerasan seksual mengerikan, penyerangan, atau penganiayaan yang menyebabkan mereka takut bersentuhan.
Pada kasus kecil, ketakutan bersentuhan dengan orang lain mungkin menimbulkan respons jijik sehingga pengidapnya lebih memilih untuk menghindar atau menolak.
Lantas, bagaimana mengatasi haphephobia?
Melansir dari laman Mayo Clinic, fobia spesifik yang tidak mendapat perawatan bisa menimbulkan komplikasi. Pertama, pengidapnya cenderung melakukan isolasi sosial sehingga membuat mereka kesepian, bermasalah dalam menjalin hubungan, pekerjaan, dan pendidikan. Bahkan, bermasalah dalam mengembangkan keterampilan sosial seperti orang lain seusianya.
Kedua, mereka juga berisiko tinggi mengalami penyakit mental lainnya, seperti depresi dan gangguan kecemasan lainnya. Stres hidup dengan fobia yang dimiliki juga bisa mendorong mereka melakukan penyalahgunaan obat-obatan atau kecanduan alkohol. Ketiga, semakin parah kondisinya, semakin besar risiko mereka untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Melihat dampak buruk yang timbul akibat takut sentuhan, membuat kondisi ini perlu mendapatkan perawatan segera. Lebih cepat penanganan, lebih mudah pengobatannya.
Berikut ini adalah pengobatan untuk haphephobia yang mungkin dokter rekomendasikan pada Anda.
1. Psikoterapi
Terapi ini menjadi pengobatan lini pertama untuk pengidap phobia spesifik. Ada dua jenis psikoterapi yang biasanya pasien jalani untuk mengatasi fobianya, yakni terapi eksposur dan terapi perilaku kognitif.
Terapi eksposur berfokus untuk membantu pasien mengubah respons terhadap hal-hal yang ia takuti. Pada terapi ini, pasien secara berulang-ulang dan bertahap menghadapi hal dan situasi tersebut. Pemaparan secara berulang ini bisa membantu pasien untuk mengelola kecemasannya.
Sementara pada terapi perilaku kognitif, menggabungkan terapi eksposur dengan teknik lain untuk membantu pasien mengatasi hal yang ia takuti. Dalam terapi ini, pasien akan memahami kembali bahwa tidak semua sentuhan itu adalah hal yang buruk, menjijikan, dan mengancam jiwa. Pasien juga akan belajar untuk mengurangi tindakan penghindaran atau penolakan terhadap sentuhan.
2. Minum obat-obatan
Umumnya, terapi cukup berhasil sebagai perawatan haphephobia. Namun pada beberapa kasus, dokter mungkin saja meresepkan obat-obatan tertentu, terutama pada pasien yang menunjukkan gejala serangan panik. Obat yang dokter resepkan adalah ada dua jenis.
Beta-blocker untuk memblokir efek stimulasi adrenalin yang menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah tinggi, palpitasi, dan tubuh gemetar (tremor).
Obat penenang, seperti benzodiazepin untuk membantu mengurangi kecemasan. Dengan catatan, pasien tidak boleh menggunakan obat ini dalam jangka panjang dan harus dengan resep dokter. Namun, untuk pasien yang memiliki riwayat kecanduan alkohol atau obat-obatan, sebaiknya hindari obat ini.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition. Washington DC: American Psychiatric Association Publishing; 2013.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar