Sangat normal bagi setiap orang untuk merasa takut. Otak menciptakan rasa takut untuk melindungi Anda dari bahaya. Namun, jika Anda memiliki ketakutan yang sangat kuat terhadap suatu hal, ini bisa menandakan fobia.
Apa itu fobia (phobia)?
Fobia atau phobia adalah ketakutan yang terus-menerus, berlebihan, tidak realistis terhadap suatu objek, orang, hewan, aktivitas, atau situasi. Kondisi ini adalah salah satu jenis gangguan kecemasan.
Tidak seperti rasa cemas biasa yang bersifat sementara, seperti saat harus berbicara di depan umum atau menghadapi ujian, fobia adalah kondisi permanen, yang menyebabkan reaksi fisik dan stres psikologis.
Gangguan mental ini dapat memengaruhi kemampuan bekerja atau berinteraksi dalam lingkungan sosial yang normal.
Pasalnya, orang yang mengalami kondisi ini akan mencoba menghindari hal yang memicu rasa takut atau menahannya dengan kecemasan yang besar.
Seberapa umumkah phobia?
Kebanyakan fobia dimulai saat pubertas, tetapi rasa takut yang sangat kuat terhadap binatang, darah, badai, dan air biasanya dimulai saat kanak-kanak.
Sementara jika dibandingkan berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih sering memiliki phobia dibanding laki-laki.
Jenis fobia
Dikutip dari laman Harvard Health Publishing, secara garis besar berikut adalah macam-macam fobia.
1. Fobia sederhana/spesifik (specific phobia)
Phobia spesifik atau fobia sederhana biasanya dialami oleh seseorang yang memiliki rasa takut yang berlebihan pada hewan, benda, situasi, atau kegiatan tertentu.
Umumnya, phobia sederhana terbentuk saat Anda masih kecil atau remaja, dan akan berkurang saat Anda beranjak dewasa.
Berikut adalah beberapa contoh fobia sederhana.
- Fobia hewan, seperti pada anjing, laba-laba, dan ular.
- Fobia lingkungan, seperti pada ketinggian, dasar laut, atau fobia kuman.
- Fobia situasi, seperti naik pesawat atau datang ke dokter gigi.
- Fobia terhadap suatu kondisi yang terjadi pada tubuh, seperti pada darah, muntah, atau disuntik.
- Fobia seksual, seperti takut untuk melakukan hubungan seksual atau takut terkena penyakit menular seksual.
2. Fobia sosial
Orang dengan phobia sosial takut dengan situasi yang memungkinkan mereka menerima penghinaan, dipermalukan, atau dihakimi oleh orang lain.
Mereka biasanya akan merasa cemas ketika berhubungan dengan orang asing.
Ketakutan tersebut mungkin akan berpengaruh pada penampilan mereka di depan umum, seperti saat memberikan ceramah, konser, atau presentasi bisnis.
Salah satu bentuk gangguan mental ini mungkin diturunkan dalam keluarga. Orang yang malu dan suka menyendiri saat masih kecil bisa mengalaminya.
Pengalaman tidak menyenangkan atau negatif juga menambah risiko seseorang untuk mengalami fobia sosial.
3. Agorafobia
Agorafobia merupakan salah satu jenis fobia yang ditandai dengan ketakutan berada di ruang publik.
Orang-orang yang mengalami agorafobia biasanya akan merasa kesulitan dan malu jika harus pergi atau meninggalkan tempat tinggalnya secara mendadak.
Mereka mungkin akan menghindari bioskop, konser, atau bepergian dengan bus atau kereta. Banyak orang dengan agorafobia juga mengalami gejala gangguan panik.
Gejala gangguan panik ini antara lain ketakutan terus-menerus dan gejala fisik yang menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti gemetar, jantung berdebar, dan berkeringat.
Gejala fobia
Fobia adalah salah satu bentuk gangguan kecemasan. Anda mungkin tidak akan mengalami gejala apa pun sampai Anda melakukan kontak dengan objek yang membuat Anda ketakutan.
Gejala fobia amat bervariasi, mulai dari perasaan cemas yang ringan hingga serangan panik yang menyeluruh. Berikut beberapa di antaranya.
- Perasaan takut atau cemas yang berlebihan.
- Perasaan takut yang tidak masuk akal dan tidak kunjung hilang. Pemicunya bisa objek, aktivitas, atau situasi tertentu.
- Munculnya perasaan yang tidak sesuai dengan bahaya yang sebenarnya.
- Sering menghindari objek, aktivitas, atau situasi yang memicunya.
- Sadar bahwa ketakutan yang dimiliki terlalu berlebihan.
Tak jarang, orang yang memiliki fobia merasa malu dengan gejala yang dialaminya. Untuk menghindari gejala kecemasan atau perasaan malu, mereka akan berusaha menghindari pemicunya.
Kapan harus periksa ke dokter?
Ketakutan masa kecil, seperti takut gelap, takut monster, atau takut sendirian, sangat umum terjadi dan biasanya akan hilang seiring berjalannya waktu.
Namun, jika Anda cemas berlebihan hingga mengganggu pekerjaan atau hubungan sosial, tak ada salahnya berkunjung ke psikolog.
Sebagian besar orang dapat mengatasi rasa takutnya jika menjalani terapi dengan benar.
Penyebab fobia
Penyebab phobia belum diketahui dengan pasti, tapi kondisi ini cenderung terjadi dalam keluarga dan biasanya muncul setelah seseorang mengalami peristiwa yang mengguncang.
Awal kemunculannya dapat terjadi secara mendadak maupun bertahap. Berikut adalah kondisi yang mungkin menjadi penyebabnya, seperti dikutip dari laman Mayo Clinic.
- Pengalaman buruk atau serangan panik yang berkaitan dengan suatu objek atau situasi.
- Riwayat fobia dan gangguan kecemasan berlebih yang dimiliki orangtua.
- Perubahan pada fungsi otak sehingga memunculkan ketakutan berlebih terhadap suatu hal.
Faktor risiko fobia
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda terkena phobia adalah:
- usia (biasanya rentan terjadi pada remaja),
- adanya anggota keluarga dengan kondisi yang sama,
- kecenderungan untuk berpikir negatif,
- pengalaman negatif atau traumatis yang dialami sendiri, dan
- pengalaman mendengar atau melihat peristiwa traumatis yang dialami orang lain.