Coba ingat-ingat, kapan terakhir kali Anda memeriksa kesehatan ke dokter atau fasilitas kesehatan? Apakah Anda baru akan periksa ke dokter atau rumah sakit kalau ada keluhan serius saja? Bisa jadi Anda mengidap kecemasan atau ketakutan terhadap pemeriksaan kesehatan. Orang-orang tertentu bahkan tetap menolak untuk periksa kesehatan meski sudah mengalami berbagai gejala penyakit. Rasa takut periksa kesehatan memang kerap terjadi. Padahal, tidak periksa ke dokter atau fasilitas kesehatan bisa berakibat fatal. Untuk mengatasi rasa takut periksa kesehatan, simak tips-tipsnya berikut ini.
Kenapa banyak orang takut ke dokter?
Supaya Anda bisa menghadapi pemeriksaan kesehatan dengan lebih percaya diri dan berani, Anda perlu memahami apa tepatnya yang Anda takutkan. Sumber rasa takut setiap orang mungkin berbeda-beda. Berikut adalah ketakutan-ketakutan yang paling umum menghantui masyarakat.
- Takut dokter. Data yang dihimpun oleh situs kesehatan WebMD menunjukkan bahwa ketakutan terhadap dokter dialami kira-kira 20% masyarakat dunia. Karena cukup umum, ketakutan ini dikenal dengan istilah sindrom jas putih. Orang dengan sindrom jas putih biasanya mengasosiasikan dokter dengan pengalaman negatif. Di mata mereka, dokter adalah pembawa pesan yang buruk dan sosok yang mengintimidasi.
- Takut prosedur medis. Ketakutan lain yang banyak dialami orang-orang adalah prosedur medis yang menyeramkan. Orang-orang yang takut prosedur medis biasanya adalah orang yang tidak tahan sakit. Akibatnya, bayangan soal disuntik, dicabut giginya, atau dioperasi begitu menghantui benaknya.
- Merasa bersalah. Meski tidak disadari, banyak orang yang takut periksa kesehatan sebenarnya hanya merasa bersalah akan gaya hidup yang dijalaninya. Misalnya, seorang perokok berat takut periksa ke dokter ketika mengalami batuk hebat. Ia sudah curiga bahwa penyebab sakitnya adalah kebiasaan merokok, tapi ia belum bisa dan/ atau mau mengubah kebiasaan tersebut.
Mengatasi rasa takut periksa kesehatan
Kunci utama untuk mengatasi rasa takut periksa kesehatan adalah kemauan. Jangan sampai Anda baru mau periksa kalau sudah terlambat. Ingat, kesehatan Anda jauh lebih penting daripada ketakutan yang Anda alami. Jadi demi kesehatan Anda, inilah cara jitu mengatasi rasa takut periksa ke dokter atau rumah sakit.
1. Mulai pelan-pelan
Jika pergi ke rumah sakit atau klinik terdengar menakutkan, mulailah pelan-pelan. Anda bisa menemani sahabat atau saudara yang sedang periksa. Dengan begitu, Anda jadi lebih familiar dengan suasana dan orang-orangnya.
Ketika giliran Anda sendiri untuk periksa tiba, jangan menunggu sampai gejala penyakit cukup parah. Semakin cepat Anda periksa, semakin baik pula penanganan yang diberikan. Anda mungkin tak perlu diambil darah atau diresepkan terlalu banyak obat. Kalau gejala penyakitnya sudah serius, wajar saja kalau Anda takut periksa kesehatan. Jadi, membiasakan diri pergi ke dokter ketika diserang penyakit yang tak terlalu serius adalah permulaan yang baik untuk periksa kesehatan lebih lanjut.
2. Mengubah kebiasaan yang tidak sehat
Apabila alasan Anda takut periksa kesehatan adalah gaya hidup yang kurang sehat seperti kurang minum air, merokok, atau hobi begadang, Anda mungkin sudah tahu solusinya. Ubah dulu kebiasaan-kebiasaan tak sehat tersebut. Anda pun akan jadi lebih percaya diri ketika harus periksa ke dokter atau rumah sakit.
3. Mencari dokter atau fasilitas kesehatan yang terpercaya
Anda mungkin takut ke dokter atau rumah sakit karena pernah dengar kasus malapraktik. Atau Anda memang tidak percaya pada tenaga kesehatan yang menangani Anda. Untuk itu, carilah dokter atau fasilitas kesehatan yang biasa dikunjungi oleh orang-orang terdekat Anda. Kecemasan Anda akan berkurang kalau Anda berada di tangan dokter atau fasilitas kesehatan yang sudah terbukti kompetensinya.
4. Hati-hati ketika mencari sumber informasi kesehatan
Kadang, terlalu banyak membaca sembarang informasi kesehatan yang belum terverifikasi bisa membuat Anda lebih gugup. Pasalnya, informasi yang Anda peroleh bisa saja menyesatkan atau berlebihan. Jadi, hati-hati saat memilah-milah sumber informasi kesehatan. Pastikan situs atau buku yang Anda baca sudah ditinjau oleh dokter atau tenaga medis terpercaya.
5. Terapi exposure
Kalau semua cara di atas sudah dicoba tapi kecemasan dan ketakutan belum hilang juga, Anda mungkin mengidap fobia. Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk mengatasinya adalah terapi psikologis. Untuk menghapus fobia terhadap dokter atau prosedur medis, Anda mungkin dianjurkan mengikuti terapi exposure. Dalam terapi ini, Anda akan dihadapkan dengan benda-benda medis seperti stetoskop, tensimeter (alat pengukur tekanan darah), atau foto dokter. Lama-kelamaan, Anda akan terbiasa dan mampu mengendalikan rasa takut yang muncul saat harus periksa kesehatan.
BACA JUGA: