backup og meta

5 Trik Jitu Mengatasi Rasa Takut Periksa Kesehatan

Coba ingat-ingat, kapan terakhir kali Anda memeriksa kesehatan ke dokter atau fasilitas kesehatan? Apakah Anda baru akan periksa ke dokter atau rumah sakit kalau ada keluhan serius saja? Bisa jadi Anda mengidap kecemasan atau ketakutan terhadap pemeriksaan kesehatan. Orang-orang tertentu bahkan tetap menolak untuk periksa kesehatan meski sudah mengalami berbagai gejala penyakit. Rasa takut periksa kesehatan memang kerap terjadi. Padahal, tidak periksa ke dokter atau fasilitas kesehatan bisa berakibat fatal. Untuk mengatasi rasa takut periksa kesehatan, simak tips-tipsnya berikut ini.

Kenapa banyak orang takut ke dokter?

Supaya Anda bisa menghadapi pemeriksaan kesehatan dengan lebih percaya diri dan berani, Anda perlu memahami apa tepatnya yang Anda takutkan. Sumber rasa takut setiap orang mungkin berbeda-beda. Berikut adalah ketakutan-ketakutan yang paling umum menghantui masyarakat.

  • Takut dokter. Data yang dihimpun oleh situs kesehatan WebMD menunjukkan bahwa ketakutan terhadap dokter dialami kira-kira 20% masyarakat dunia. Karena cukup umum, ketakutan ini dikenal dengan istilah sindrom jas putih. Orang dengan sindrom jas putih biasanya mengasosiasikan dokter dengan pengalaman negatif. Di mata mereka, dokter adalah pembawa pesan yang buruk dan sosok yang mengintimidasi.
  • Takut prosedur medis. Ketakutan lain yang banyak dialami orang-orang adalah prosedur medis yang menyeramkan. Orang-orang yang takut prosedur medis biasanya adalah orang yang tidak tahan sakit. Akibatnya, bayangan soal disuntik, dicabut giginya, atau dioperasi begitu menghantui benaknya.
  • Merasa bersalah. Meski tidak disadari, banyak orang yang takut periksa kesehatan sebenarnya hanya merasa bersalah akan gaya hidup yang dijalaninya. Misalnya, seorang perokok berat takut periksa ke dokter ketika mengalami batuk hebat. Ia sudah curiga bahwa penyebab sakitnya adalah kebiasaan merokok, tapi ia belum bisa dan/ atau mau mengubah kebiasaan tersebut.  

Mengatasi rasa takut periksa kesehatan

Kunci utama untuk mengatasi rasa takut periksa kesehatan adalah kemauan. Jangan sampai Anda baru mau periksa kalau sudah terlambat. Ingat, kesehatan Anda jauh lebih penting daripada ketakutan yang Anda alami. Jadi demi kesehatan Anda, inilah cara jitu mengatasi rasa takut periksa ke dokter atau rumah sakit.

1. Mulai pelan-pelan

Jika pergi ke rumah sakit atau klinik terdengar menakutkan, mulailah pelan-pelan. Anda bisa menemani sahabat atau saudara yang sedang periksa. Dengan begitu, Anda jadi lebih familiar dengan suasana dan orang-orangnya.

Ketika giliran Anda sendiri untuk periksa tiba, jangan menunggu sampai gejala penyakit cukup parah. Semakin cepat Anda periksa, semakin baik pula penanganan yang diberikan. Anda mungkin tak perlu diambil darah atau diresepkan terlalu banyak obat. Kalau gejala penyakitnya sudah serius, wajar saja kalau Anda takut periksa kesehatan. Jadi, membiasakan diri pergi ke dokter ketika diserang penyakit yang tak terlalu serius adalah permulaan yang baik untuk periksa kesehatan lebih lanjut.

2. Mengubah kebiasaan yang tidak sehat

3. Mencari dokter atau fasilitas kesehatan yang terpercaya

4. Hati-hati ketika mencari sumber informasi kesehatan

5. Terapi exposure

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Beyond ‘White Coat Syndrome’. http://www.webmd.com/anxiety-panic/features/beyond-white-coat-syndrome Diakses pada 18 Januari 2017.

Afraid to Get Tested? Slow Down and Think About It. http://well.blogs.nytimes.com/2013/08/13/afraid-to-get-tested-slow-down-and-think-about-it/?_r=0 Diakses pada 18 Januari 2017.

4 Big Barriers to Seeing a Doctor and How to Get Over Them. http://www.everydayhealth.com/news/big-barriers-to-seeing-doctor-how-to-get-over/ Diakses pada 18 Januari 2017.

Versi Terbaru

26/06/2021

Ditulis oleh Irene Anindyaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: dr. Carla Pramudita Susanto


Artikel Terkait

Mengapa Ada Orang yang Mudah Menangis Saat Marah?

Nervous Breakdown


Ditinjau oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita · Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Diperbarui 26/06/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan