backup og meta

Jaga Kesehatan Mata, Biasakan Membaca dengan Posisi yang Benar Ini

Jaga Kesehatan Mata, Biasakan Membaca dengan Posisi yang Benar Ini

Posisi membaca yang berkaitan dengan postur tubuh, jarak antara objek dengan mata, dan intensitas penerangan bisa memengaruhi kesehatan mata. Pasalnya, kebiasaan membaca di tempat gelap atau sambil tiduran berisiko menyebabkan rabun jauh (miopi) dan gangguan penglihatan lainnya. Oleh karena itu, setiap kali membaca, penting untuk melakukannya dalam posisi yang benar, ya! Mari ketahui seperti apa posisi tubuh yang ideal saat membaca dalam ulasan berikut.

Cara menerapkan posisi membaca yang benar

Membaca dalam posisi yang tepat dapat memberikan banyak manfaat untuk kesehatan.

Selain menjaga ketajaman penglihatan, Anda bisa mencegah gangguan mata lelah, melancarkan sirkulasi darah, dan tentunya meningkatkan kosentrasi.

Hal ini semakin penting dilakukan karena sebagian besar aktivitas sehari-hari berkaitan dengan membaca.

Tidak hanya buku, membaca dalam posisi yang benar sebaiknya juga diterapkan ketika menggunakan laptop dan smartphone.

Untuk menerapkan posisi membaca yang tepat, Anda perlu memperhatikan beberapa hal. Ikutilah langkah-langkah di bawah ini agar bisa membaca dalam posisi yang benar:

1. Duduk dengan posisi tubuh yang tegak

Posisi membaca

Idealnya, setiap orang membaca sambil duduk dengan posisi punggung yang tegak dan kaki yang lurus. Hal ini bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh.

Jika Anda sering membaca dalam waktu yang lama, pastikan Anda menggunakan kursi dengan sandaran yang nyaman untuk menopang tulang belakang agar tetap tegak.

Posisi membaca yang benar dengan duduk tegak dapat mencegah berbagai keluhan seperti nyeri punggung, leher kaku, dan pegal-pegal di bahu.

2. Atur jarak antara objek bacaan dengan mata

Membaca jarak dekat dengan kacamata plus

Saat membaca, pastikan juga untuk mengatur jarak pandang antara mata dengan objek bacaan. Membaca sambil berbaring tidak disarankan karena jarak pandang cenderung menjadi lebih dekat.

Jarak pandang untuk membaca yang ideal adalah sekitar 25-30 sentimeter (cm) antara mata dan objek bacaan. Selain itu, perhatikan arah dan sudut pandang mata Anda.

Pandangan mata saat membaca idealnya membentuk sudut 60 derajat dengan objek bacaan. Artinya, objek harus berada di bawah pandangan mata, tetapi tidak terlalu rendah.

Posisi membaca yang benar ini bisa diukur dengan memastikan siku tangan sejajar dengan permukaan meja tempat buku atau laptop diletakkan.

Selama membaca, pastikan Anda tetap duduk dengan tegak dan tidak bergerak mendekati objek bacaan. Ya, posisi duduk yang benar juga dibutuhkan saat membaca.

Sebaiknya, buku ditempatkan dalam posisi tegak sehingga menghindari Anda duduk membungkuk.

Agar lebih nyaman, Anda bisa menggunakan alat seperti penyanggah buku agar buku tetap tegak.

3. Optimalkan pencahayaan ruangan

cahaya lampu kantor yang baik

Pencahayaan ruangan sangat penting agar bisa melihat objek bacaan dengan jelas. Akan tetapi, bukan berarti pencahayaan yang sangat terang pasti lebih baik untuk mata.

Membaca dalam ruangan yang terlalu terang juga bisa membuat mata silau, sedangkan membaca dalam penerangan yang redup bisa membuat penglihatan buram.

Kedua kondisi ini sama-sama bisa menyebabkan Anda kesulitan untuk fokus membaca dan mata menjadi cepat lelah dan kering, meskipun Anda sudah membaca dalam posisi yang tepat.

Oleh karena itu, pastikan pencahayaan untuk mata ketika membaca di dalam ruangan cukup optimal. Bukan hanya itu, berapa intensitas cahaya yang tepat juga perlu disesuaikan dengan besarnya ruangan.

Namun, Anda bisa menjaga agar cahaya terfokus pada objek sehingga mata bisa menangkapnya secara maksimal. Caranya adalah dengan meletakkan dan mengarahkan lampu tepat ke arah meja.

4. Beri jeda untuk mengistirahatkan mata

Kacamata plus cara mengobati rabun dekat

Membaca buku atau menatap layar dalam waktu lama membuat mata bekerja secara intens. Hal ini bisa membuat mata menjadi kering dan cepat lelah.

Oleh karena itu, penting sekali untuk berhenti sejenak dari aktivitas Anda guna mengisitrahatkan pandangan.

Melansir Mayo Clinic, Anda bisa mencoba senam mata mengikuti aturan 20-20-20 yang berguna untuk meningkatkan fokus dan mencegah kondisi mata lelah.

Jadi, selama 20 menit Anda akan fokus membaca dalam posisi yang benar.

Setelah itu, Anda bisa menjauhkan pandangan mata dari objek bacaan dan fokus menatap objek yang berjarak sekitar 20 inci (50 cm) selama 20 detik.

Jika Anda memiliki gangguan fokus, seperti rabun dekat atau rabun jauh, selalu gunakan alat bantu yakni kacamata atau lensa kontak saat membaca dalam waktu lama.

Segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata apabila penglihatan Anda terganggu sekalipun telah membaca dalam posisi yang benar.

Anda mungkin membutuhkan pemeriksaan mata untuk mendeteksi gangguan refraksi yang dialami.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Pärssinen, O., & Kauppinen, M. (2016). Associations of reading posture, gaze angle and reading distance with myopia and myopic progression. Acta Ophthalmologica, 94(8), 775-779. https://doi.org/10.1111/aos.13148

Harvard Health Publishing. (2021). Safeguarding your sight. Retrieved 15 March 2021, from https://www.health.harvard.edu/healthbeat/safeguarding-your-sight

AAO. (2020). Eye Strain: How to Prevent Tired Eyes. Retrieved 15 March 2021, from https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-eye-strain

Mayo Clinic. (2021). Eyestrain – Symptoms and causes. Retrieved 15 March 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/eyestrain/symptoms-causes/syc-20372397

Versi Terbaru

11/11/2024

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Mengenal Biblioterapi, Terapi Baca Buku untuk Kesehatan Jiwa

3 Jenis Zat Gizi yang Menjaga Kesehatan Mata Anda


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan