Ketika Anda menguap saat mengantuk atau tertawa terbahak-bahak, Anda mungkin merasakan mata menjadi berair. Ini hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. Akan tetapi, jika mata Anda terus-menerus berair atau disertai dengan gejala lain yang mengganggu, hal tersebut mungkin pertanda dari gangguan tertentu.
Nah, kenapa kalau mata berair terus dan bisakah diatasi? Berikut jawabannya.
Apa penyebab mata berair?
Air mata sebenarnya memiliki manfaat untuk kesehatan mata. Salah satu fungsi utamanya adalah melindungi permukaan mata dan menghalangi benda asing masuk ke mata.
Jadi, tidak perlu heran jika air mata langsung keluar saat mata Anda kelilipan benda asing.
Meskipun mata berair adalah hal yang wajar, tetapi akan menjadi masalah jika mata Anda terlalu banyak memproduksi air mata atau air mata tidak bisa mengalir keluar dengan baik.
Apalagi jika keluhan ini disertai dengan perubahan pandangan, rasa sakit, benjolan di dekat saluran air mata, atau perasaan mengganjal di mata Anda, tandanya ada yang perlu Anda perhatikan.
Berikut adalah beberapa penyebab mata Anda berair yang perlu Anda ketahui.
1. Alergi
Alergi pada mata, atau yang disebut juga dengan konjungtivitis alergi, dapat terjadi saat tubuh terpapar alergen (asap, tungau, debu, bulu binatang, serbuk sari, atau makanan tertentu).
Kondisi ini dapat menyebabkan mata mengalami kemerahan, gatal, serta mengeluarkan air mata.
Reaksi alergi pada mata tersebut merupakan akibat dari zat dalam tubuh yang bernama histamin, yaitu zat yang diproduksi ketika tubuh mengalami kontak dengan alergen.
2. Mata kering
Keluarnya air mata secara berlebihan adalah respons tubuh yang mendeteksi kondisi mata kering.
Pada akhirnya, otak memerintahkan kelenjar air mata untuk memproduksi air mata secara berlebihan sebagai upaya untuk melindungi mata Anda.
3. Saluran air mata tersumbat
Saluran air mata yang tersumbat atau saluran yang terlalu sempit merupakan penyebab paling umum dari mata berair.
Saluran air mata berfungsi untuk menyalurkan air mata yang diproduksi dalam kelenjar air mata ke seluruh permukaan mata Anda.
Jika saluran ini tersumbat ataupun menyempit, air mata Anda akan menumpuk dan membentuk kantong air mata, sehingga bisa menyebabkan mata jadi berair.
4. Masalah pada kornea
Salah satu masalah yang umum terjadi pada kornea adalah keratitis. Kondisi ini terjadi ketika muncul luka atau peradangan pada kornea. Keratitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur.
Menurut situs American Academy of Ophthalmology, keratitis disertai dengan gejala mata berair, kering, sakit, kemerahan, ada sensasi mengganjal di mata, dan lebih sensitif terhadap cahaya.
Selain keratitis, kornea juga rentan tergores, atau yang disebut dengan abrasi kornea. Kornea memiliki sel saraf yang banyak, sehingga Anda mungkin akan merasakan sakit mata yang cukup intens, selain gejala mata berair.
5. Masalah pada kelopak mata
Kelopak mata yang bermasalah juga dapat memengaruhi produksi air mata Anda. Salah satunya adalah ektopion atau entropion.
Entropion adalah kondisi kulit kelopak mata yang terbalik atau terlipat ke arah dalam mata, sehingga menyebabkan bulu mata menggesek bola mata.
Sementara itu, ektropion adalah suatu keadaan ketika kelopak mata membalik ke arah luar, sehingga tepinya tidak menyentuh bola mata.
Gangguan kelopak mata lainnya, seperti bintitan, juga bisa menyebabkan mata berair.
6. Infeksi mata
Infeksi mata seperti konjungtivitis, blefaritis, dan infeksi lainnya dapat menyebabkan mata berair.
Hal ini merupakan reaksi alami dari sistem kekebalan tubuh Anda untuk melawan kuman, bakteri, virus, maupun parasit yang menyebabkan infeksi tersebut.
7. Bulu mata yang tumbuh ke dalam
Trikiasis adalah kondisi ketika bulu mata yang seharusnya tumbuh ke arah luar, justru berbalik tumbuh ke arah dalam mata.
Akibatnya, bulu mata dapat menggores kornea, konjungtiva, serta permukaan dalam kelopak mata. Goresan tersebutlah yang dapat mengakibatkan iritasi mata dan timbul gejala berair.
8. Adanya penyakit autoimun
Kondisi kesehatan lain dalam tubuh Anda juga dapat berpengaruh ke mata, misalnya penyakit autoimun seperti Bell’s palsy. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan sistem saraf pada otot wajah.
Pada kondisi ini, salah satu atau sebagian wajah Anda mengalami kelumpuhan. Akibatnya, kelopak mata pun sulit tertutup dengan baik dan menyebabkan mata mengalami gejala kering, iritasi, serta penglihatan buram.
9. Usia tua
Kondisi mata berair juga umum dialami oleh orang-orang yang memasuki usia senja.
Tidak seperti air mata yang keluar saat sedang tertawa atau menguap, mata berair pada lansia biasanya terjadi terus-menerus.
Kelenjar meibom yang berada di belakang kelopak mata, bertugas untuk menghasilkan zat berminyak guna membantu mata agar tetap terlumasi.
Saat kelenjar meibom mengalami peradangan atau yang dikenal dengan meibomian gland dysfunction (MGD), maka mata tidak dapat terlumasi secara optimal.
Akhirnya, kondisi mata yang kering otomatis akan meningkatkan produksi air mata.
Bukan hanya itu, semakin meningkatnya usia biasanya kondisi kelopak mata bagian bawah juga semakin menurun.
Ini menyulitkan air mata untuk mengalir di jalur yang tepat menuju lubang air mata (puncta) sehingga air mata menumpuk dan terlihat seperti berair.
Perhatikan!
Jangan tunda waktu untuk menjalani
tes pemeriksaan mata jika Anda mengalami gejala lain yang serius, seperti kemampuan melihat menurun, rasa mengganjal di mata, atau produksi air mata tidak kunjung berkurang meski sudah mencoba cara-cara di atas.
Bagaimana cara mengatasi mata berair?
Dalam banyak kasus, mata berair umumnya tidak membutuhkan perawatan khusus karena bisa membaik dengan sendirinya.
Akan tetapi, kondisi ini juga bisa jadi tanda adanya masalah serius pada mata, sehingga membutuhkan penanganan yang khusus.
Untuk membantu mengatasi kondisi Anda, berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
- Gunakan obat tetes mata yang sesuai dengan kondisi Anda. Misal, jika mata berair disebabkan oleh mata kering, Anda dapat menggunakan air mata buatan. Apabila dipicu oleh alergi, pakai obat tetes dengan kandungan antihistamin.
- Hindari pemicu alergi, seperti debu atau bulu binatang. Jaga kebersihan rumah agar Anda terhindar dari alergen yang mengganggu.
- Pakai kacamata hitam untuk menghalau sinar radiasi UV saat beraktivitas di luar rumah, terutama jika kondisi Anda disebabkan oleh keratitis.
- Bila Anda mengalami mata perih dan berair akibat bintitan, kompres kelopak mata dengan air hangat selama 5-10 menit. Ulangi langkah ini sebanyak 3—5 kali sehari.
- Hindari memegang atau bahkan mengucek mata Anda.
Berkonsultasi ke dokter juga dapat membantu Anda mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Sebagai contoh, okter mungkin akan meresepkan obat antibiotik untuk mengatasi mata berair yang disebabkan oleh konjungtivitis atau infeksi bakteri lainnya.
[embed-health-tool-bmi]