Operasi LASIK mata dapat menjadi pilihan bagi Anda yang kurang nyaman menggunakan kacamata atau lensa kontak. Namun selayaknya operasi mata lainnya, LASIK pun punya efek samping yang penting diketahui jika Anda ingin melakukannya.
Jadi, sebelum Anda memutuskan untuk menjalani LASIK, ketahui dulu berbagai fakta seputar prosedur ini melalui ulasan berikut.
Apa itu operasi LASIK?
LASIK (laser-assisted in situ keratomileusis) adalah prosedur operasi atau bedah refraktif dengan teknologi laser untuk memperbaiki gangguan refraksi (pembiasan) mata.
Operasi LASIK mata dapat mengobati rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropi), dan mata silinder (astigmatisme).
Dilansir dari American Academy of Ophthalmology, prosedur LASIK mengandalkan teknologi laser untuk memperbaiki bentuk kelengkungan kornea, sehingga mata bisa memfokuskan cahaya ke retina dengan tepat.
Dalam prosedur ini, dokter bedah mata membuat flap, yaitu lapisan atau lipatan tipis di kornea.
Dokter bedah kemudian melipat kembali flap tersebut. Lalu dengan menggunakan laser, jaringan kornea yang terletak di bawah flap akan dikikis sampai kornea membentuk kelengkungan yang normal.
Bagi orang dengan rabun jauh, operasi LASIK digunakan untuk meratakan kornea yang melengkung terlalu tajam.
Namun, bagi orang yang memiliki rabun dekat, bedah refraktif dilakukan untuk menambahkan kelengkungan kornea yang terlalu datar.
LASIK mata juga dapat membenarkan kornea yang tidak teratur menjadi normal untuk penderita astigmatisme.
Perlu Anda Ketahui
Siapa yang perlu menjalani operasi LASIK mata?
Meskipun banyak orang telah melakukan operasi LASIK mata, banyak juga yang tidak dapat melakukannya.
Bedah refraktif memang lebih diprioritaskan bagi orang yang memiliki kondisi mata rabun, baik rabun dekat, rabun jauh, maupun mata silinder, yang parah.
Misalnya memiliki mata minus di atas -4 dioptri atau jika penurunan penglihatan yang dialami terus bertambah setiap tahunnya.
Di samping itu, sekitar 30% pasien yang dievaluasi oleh dokter mata secara rutin ditolak untuk melakukan LASIK. Umumnya, pasien yang ditolak ini memiliki beberapa kondisi berikut.
- Berusia di bawah 18 tahun.
- Sedang hamil atau menyusui.
- Memiliki penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.
- Kondisi mata yang kurang stabil.
Untuk kepastian serta kesesuaian dengan kondisi kesehatan Anda, konsultasikan pada dokter apakah operasi LASIK mata boleh dilakukan.
LASIK pada ibu hamil dan menyusui
Wanita hamil dan ibu menyusui sebenarnya boleh melakukan operasi ini. Setelah melakukan LASIK pun, wanita hamil tetap boleh melahirkan normal. Pasalnya, melahirkan secara normal maupun lewat operasi caesar tidak memengaruhi kondisi penglihatan dan retina ibu bersalin.
Apa yang harus dipersiapkan sebelum operasi LASIK?
Sebelum melakukan operasi LASIK mata, sebaiknya Anda melakukan hal-hal sebagai berikut.
- Tidak memakai soft lenses selama 2 minggu sebelum evaluasi awal.
- Tidak memakai toric soft lenses atau rigid gas permeable (RGP) lenses selama 3 minggu sebelum evaluasi pertama.
- Tak memakai hard lenses selama 4 minggu sebelum evaluasi pertama.
- Tidak menggunakan berbagai krim, losion, makeup, dan parfum sehari sebelum operasi.
Bagaimana prosedur LASIK mata dilakukan?
LASIK mata dilakukan dengan alat yang disebut dengan excimer laser pada ruang bedah rawat jalan. Begini kira-kira tahapan prosedurnya.
- Mata akan diberi beberapa tetes anestesi topikal agar mati rasa.
- Penahan kelopak mata ditempatkan di antara kelopak mata agar mata terus terbuka dan mencegah pasien untuk berkedip.
- Sebuah cincin isap diletakkan pada mata yang terbuka untuk meratakan kornea dan mencegah mata bergerak. Pasien mungkin akan merasakan tekanan dari penahan kelopak mata dan cincin isap. Ketika cincin isap dipasang di mata, pandangan akan meredup atau menjadi gelap.
- Setelah kornea diratakan, flap pada jaringan kornea dibentuk dengan menggunakan perangkat microsurgical, seperti laser atau pisau bedah. Flap kornea ini kemudian diangkat dan dilipat kembali.
- Setelahnya, excimer laser akan mengukur mata sebelum diprogram. Dokter akan memeriksa bahwa laser tersebut apakah sudah berada pada posisi yang tepat.
- Sehabis laser memotong jaringan kornea, dokter kemudian menempatkan flap kembali dan menghaluskan sisinya. Flap akan menempel pada jaringan kornea dalam 2—5 menit tanpa memerlukan jahitan.
- Setelah operasi selesai, dokter akan memberikan obat tetes mata dan pelindung mata agar terlindungi dari gesekan.
Apa yang harus dilakukan setelah operasi LASIK?
Pemulihan setelah operasi LASIK umumnya akan memakan waktu 2—3 bulan hingga mata dapat melihat dengan baik.
Selama masa pemulihan, pasien biasanya akan mengalami efek samping, seperti mata kering, pandangan kabur, dan lebih sensitif terhadap cahaya terang.
Untuk mengatasi efek samping ini, dokter biasanya akan meresepkan obat antibiotik dan tetes mata steroid.
Selain itu, beberapa perawatan mata pasca-operasi LASIK mata yang harus Anda lakukan, antara lain sebagai berikut.
- Jangan melakukan olahraga apa pun selama 3 hari.
- Tidak menggunakan makeup mata apa pun selama 2 minggu.
- Tidak menggosok mata terlalu keras selama masa pemulihan berlangsung.
- Jangan mengenakan sampo dan sabun muka selama masa pemulihan.
- Menggunakan kacamata hitam saat keluar dan terpapar matahari.
- Hindari mengemudi jarak jauh atau dalam waktu lama.
- Tidak melakukan kegiatan atau olahraga yang berat selama 1 bulan terutama berenang dan kegiatan di air lainnya seperti sauna dan berendam.
- Menggunakan pelindung mata pada malam hari selama 1 bulan.
Jangan lupa untuk menaati segala peraturan yang diberikan oleh dokter agar mata dapat pulih secara sempurna.
Anda akan menjalani kontrol rutin pasca-operasi dengan dokter untuk mengevaluasi hasil operasi.
Jangan lupa pula untuk menjaga kesehatan mata dengan sering mengistirahatkan mata saat bekerja dan makan makanan bernutrisi.
Ini perlu dilakukan agar manfaat operasi LASIK mata bisa bertahan lebih lama.