backup og meta

Cara Mengatasi Mata Minus, dari Kacamata Hingga Kebiasaan Sehat

Cara Mengatasi Mata Minus, dari Kacamata Hingga Kebiasaan Sehat

Rabun jauh (miopi) atau dikenal juga dengan mata minus adalah kelainan refraksi mata yang membuat seseorang tidak bisa melihat benda dari jarak jauh dengan jelas. Pandangan mata kabur merupakan ciri mata minus yang umumnya mulai dialami sejak kecil. Meskipun tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan, gangguan penglihatan ini bisa menghambat aktivitas fisik Anda. Orang dengan mata minus bisa kembali melihat dengan jelas dengan bantuan kacamata, tapi apakah ada cara lain untuk mengobati rabun jauh?

Adakah cara mengobati mata minus sampai sembuh?

Rabun jauh atau miopi terjadi ketika cahaya yang diteruskan dari kornea jatuh di depan retina. Padahal untuk dapat menghasilkan gambaran yang jelas di otak, cahaya harusnya jatuh tepat di retina. Itu sebabnya, orang dengan mata minus tidak dapat melihat objek dari jarak jauh secara jelas.

Bentuk bola mata yang lebih memanjang atau bentuk korena (bagian depan mata) yang membuat jarak dengan retina (bagian belakang mata) menjadi terlalu jauh dapat menjadi penyebab rabun jauh.

Namun, faktor keturunan atau kebiasaan membaca dan menonton terlalu dekat juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami mata minus.

Tentunya penderita rabun jauh tetap bisa kembali melihat dengan jelas. Cara mengobati rabun jauh yang paling umum adalah dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak minus.

Akan tetapi, penggunaan alat bantu penglihatan ini bukanlah cara untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan mata minus.

Minus Anda bisa hilang dan dapat kembali melihat jelas tanpa bantuan kacamata dengan menjalani operasi untuk gangguan refraksi mata.

Operasi refraksi dapat mengembalikan bentuk kornea mata sehingga Anda bisa kembali melihat objek dengan fokus yang jelas.

Mengatasi mata minus dengan kacamata dan operasi

Kacamata minus

Sebelum menentukan pengobatan yang tepat untuk mengatasi mata minus, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani pemeriksaan gangguan refraksi mata terlebih dulu. Gunanya untuk memastikan ukuran lensa korektif atau melihat ada tidaknya gangguan lain.

Menurut American Academy of Opthalmology (AAO), terdapat beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengobati mata minus yaitu:

1. Kacamata atau lensa kontak minus

Penggunaan kacamata atau lensa kontak minus merupakan cara utama yang dianjurkan untuk mengatasi rabun jauh. Lensa minus digunakan sebagai koreksi agar cahaya bisa jatuh tepat di retina sambil menyesuaikan bentuk bola mata. Dengan begitu, Anda bisa kembali melihat objek yang berada dalam jarak pandangan maksimal dengan jelas.

Tergantung besarnya minus mata, penggunaan kacamata bisa saja hanya dibutuhkan saat melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, seperti mengemudi dan menonton film.

Bagi Anda yang memiliki minus mata yang cukup besar, mau tak mau Anda mungkin harus menggunakan kacamata atau lensa kontak setiap waktu untuk dapat melihat dengan jelas.

Apabila Anda hanya kesulitan untuk melihat benda dari jarak jauh, lensa kacamata minus yang Anda butuhkan biasanya cukup lensa tunggal.

Namun, jika ternyata mata Anda juga kesulitan melihat jarak dekat (rabun dekat), seperti halnya orang tua yang mengalami mata tua, Anda mungkin perlu menggunakan lensa progresif atau bifokal agar bisa melihat dengan jelas.

Ada anggapan yang menyebutkan bahwa menggunakan kacamata justru dapat membuat minus semakin membesar.

Anggapan ini muncul karena mata jadi ketergantungan dengan bantuan alat penglihatan. Kenyataannya, penggunaan kacamata tidak memengaruhi perubahan minus mata.

Jika Anda masih tidak bisa melihat dengan jelas sekalipun menggunakan kacamata minus, mungkin ukuran lensa minus yang digunakan belum sesuai dengan kondisi mata Anda.

2. Operasi refraksi 

Jika ingin menghilangkan atau mengurangi minus mata, cara yang bisa dilakukan untuk mengobati mata minus adalah melalui prosedur operasi refraksi.

Dilansir dalam laman National Eye Institute, ada dua jenis operasi refraksi yang biasa dilakukan yakni PRK (photorefractive keratectomy) dan yang paling populer adalah LASIK (laser in situ keratomileusis).

Keduanya sama-sama menggunakan teknologi laser dan menghilangkan minus dengan mengubah bentuk kornea sehingga bisa memfokuskan cahaya pada retina.

Selain kedua metode ini, terdapat juga jenis operasi refraksi lain seperti:

  • LASEK
  • Epi-LASIK
  • SMILE
  • Pertukaran refraksi lensa (RLE)
  • Implan lensa

Namun, penting juga untuk diketahui bahwa pengobatan melalui operasi tidak selalu memberikan hasil yang diinginkan.

Setiap prosedur operasi refraksi memiliki risiko efek samping. Oleh karena itu, diskusikanlah dengan dokter jenis operasi mana yang paling sesuai dengan kondisi mata Anda.

3. Ortho-k

Ortho-k merupakan singkatan dari ortokeratologi atau dikenal juga terapi refraksi kornea (CRT).

Pengobatan non-operasi untuk mata minus ini mengharuskan seseorang tidur dengan menggunakan lensa kontak khusus setiap malamnya.

Tujuannya adalah untuk mengubah bentuk lengkungan pada kornea sehingga mengurangi minus pada mata. Lensa kontak tersebut memberikan tekanan pada kornea untuk meratakan bentuknya.

4. Obat tetes mata

Penggunaan obat tetes mata, seperti atropin dosis rendah (0,01%) diketahui cukup efektif untuk menghambat perkembangan rabun jauh pada anak-anak dan remaja.

Atropin juga dapat digunakan untuk mengatasi komplikasi yang disebabkan terapi mata minus ortho-k. Cara terbaik menggunakan obat tetes mata dalam mengobati mata minus adalah dengan meneteskannya setiap hari.

Cara mengobati mata minus secara alami tanpa kacamata

cara mengatasi mata minus

Selain dengan pengobatan yang telah disebutkan, Anda masih bisa meningkatkan kesehatan mata sekaligus mencegah kondisi rabun jauh semakin parah dengan pengobatan mata minus alami.

Ikutilah beberapa tips mengatasi mata minus secara alami berikut ini:

  • Menghabiskan lebih banyak waktu di luar Kegiatan luar ruangan membantu mencegah rabun jauh karena banyaknya cahaya yang tersedia untuk membantu Anda menangkap bentuk objek dengan jelas. Sinar UV dari matahari juga diketahui dapat mengubah struktur molekular sari sklera dan kornea sehingga menjaga bentuk normal mata.Namun, saat melakukan aktivitas di luar dan terkena paparan matahari lama, gunakanlah kacamata hitam untuk melindungi mata Anda.
  • Optimalkan cahaya dalam ruangan Saat beraktivitas di dalam ruangan, pastikan Anda memiliki sistem penerangan yang memadai. Jangan sampai pencahayaan Anda menciptakan pantulan dan bayangan gelap yang membuat mata bekerja lebih keras untuk melihat.
  • Konsumsi vitamin dan makanan yang menjaga kesehatan mata Sayur-sayuran hijau, buah-buhan, dan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 seperti ikan bermanfaat untuk menjaga mata tetap berfungsi dengan baik. Selain mengonsumsi makanan sehat untuk mata, hindari juga mengonsumsi rokok.
  • Istirahatkan mata Biarkan mata istirahat sejenak di tengah-tengah aktivitas, seperti membaca, menggunakan gadget, atau komputer dalam waktu lama.Alihkan pandangan dari layar atau buku setidaknya 20-30 detik setiap 20 menit sekali. Biasakan untuk fokus memandang objek berjarak lebih dari 50 meter saat mengalihkan pandangan. Anda juga bisa memejamkan mata jika mata sudah terasa lelah.
  • Senam mata Cara untuk memfokuskan padangan pada objek dalam jarak tertentu sebenarnya merupakan senam mata. Anda bisa melakukan latihan ini secara rutin di rumah.Gunakan jari tangan Anda untuk mendapatkan fokus dengan menempatkan jari 25 cm dari depan mata. Sejajarkan jari dengan benda yang ditentukan sebagai titik fokus. Fokuskan pandangan Anda selama 20 detik pada benda tersebut. Lakukan senam mata ini beberapa kali.

Jika Anda merasakan gangguan penglihatan yang menunjukan tanda-tanda rabun jauh seperti sulit melihat dengan fokus, pandangan buram, dan sakit kepala, segera berkonsultasi dengan dokter spesialis mata. Dokter akan membantu menentukan pengobatan mata minus yang terbaik untuk Anda.

Anda bisa datang langsung ke klinik atau rumah sakit yang Anda tuju atau booking dokter spesialis mata terlebih dahulu melalui platform Hello Sehat agar lebih mudah.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Mayo Clinic. (2020). Nearsightedness – Diagnosis and treatment. Retrieved 14 September 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nearsightedness/diagnosis-treatment/drc-20375561

National Eye Institute. (2020). Nearsightedness (Myopia). Retrieved 14 September 2020, from https://www.nei.nih.gov/learn-about-eye-health/eye-conditions-and-diseases/nearsightedness-myopia

American Optometric Association. (2020). Myopia (Nearsightedness).  Retrieved 14 September 2020, from https://www.aoa.org/healthy-eyes/eye-and-vision-conditions/myopia?sso=y

American Academy of Ophthalmology. (2019). Nearsightedness: Myopia Diagnosis and Treatment. (2019). Retrieved 14 September 2020, from https://www.aao.org/eye-health/diseases/myopia-nearsightedness-treatment

FDA. (2019). What should I expect before, during, and after surgery?Retrieved 14 September 2020, from https://www.fda.gov/medical-devices/lasik/what-should-i-expect-during-and-after-surgery#after

Versi Terbaru

12/11/2024

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Riska Herliafifah


Artikel Terkait

Presbiopi

Mata Silinder (Astigmatisme)


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 12/11/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan