backup og meta

Apa Sebenarnya Penyebab Lansia Semakin Kurus?

Apa Sebenarnya Penyebab Lansia Semakin Kurus?

Pernahkah Anda memperhatikan perubahan pada tubuh orang yang telah memasuki usia lanjut? Selain kulit yang semakin keriput, seiring bertambahnya usia, berat badan lansia umumnya akan semakin menyusut dan badannya terlihat kurus. Akan tetapi, apa sebenarnya yang menjadi penyebab lansia semakin kurus? Ketahui di bawah ini.

Penyebab tubuh semakin kurus saat lansia

Anda mungkin sering kali mengalami kenaikan berat badan hanya karena satu dua kali makan dalam jumlah banyak saat masih muda.

Namun, hal ini mungkin akan berbeda saat mulai menginjak usia senja. Pasalnya, bentuk tubuh manusia umumnya akan mengalami perubahan seiring usia yang semakin bertambah.

Hilangnya sejumlah jaringan tanpa lemak dalam tubuh Anda merupakan salah satu penyebab lansia kurus.

Normalnya, tubuh setiap orang tersusun atas lemak, tulang, air, serta jaringan tanpa lemak yang berisi otot dan organ tubuh.

Jaringan tanpa lemak tersebut yang akan menyusut sedikit demi sedikit saat Anda telah memasuki usia 30 tahun ke atas.

Bukan itu saja, otot, hati, ginjal, maupun berbagai organ tubuh lainnya juga akan kehilangan sebagian sel-selnya.

Proses penyusutan otot ini dikenal dengan nama atrofi otot. Sementara hilangnya sebagian mineral dan kepadatan di dalam tulang disebut sebagai osteopenia.

Ibaratnya, osteopenia ini merupakan tahap awal sebelum lansia mengalami osteoporosis.

Sejumlah jaringan yang hilang pada tubuh ini dapat berpengaruh, sehingga mengurangi total jumlah air dalam tubuh lansia.

Meski ternyata setelah usia 30 tahun jumlah lemak tubuh akan mengalami peningkatan, tapi lapisan lemak yang tersedia di bawah kulit biasanya tidak banyak.

Hal tersebut yang turut memiliki andil sebagai penyebab tubuh semakin kurus saat lansia.

Selain itu, terjadinya malnutrisi pada lansia juga menjadi faktor lain yang mengarah pada penurunan berat badan seiring bertambahnya usia.

Masalah kesehatan bisa jadi penyebab lansia semakin kurus

pengobatan lansia

Penyebab tubuh yang semakin kurus lainnya adalah karena adanya masalah kesehatan tertentu pada lansia. Masalah kesehatan lansia tersebut akan berujung pada penurunan status gizinya.

Ketika seorang lansia mengalami satu atau lebih gejala penyakit, kondisi itulah yang akan berpengaruh pada penurunan berat badannya.

Terlebih lagi jika Anda belum memeriksakan kondisi kesehatan tersebut sehingga dokter masih belum melakukan diagnosis dan penanganan terhadap penyakit tersebut.

Sebagai contoh, saat lansia memiliki kenaikan asam lambung atau kanker. Bahkan, efek samping dari penggunaan obat pada lansia juga dapat berujung menjadi penyebab tubuh lansia semakin kurus.

Apa yang harus dilakukan jika berat badan lansia terus turun?

diet untuk lansia

Sebagai perawat lansia, sebaiknya jangan pernah menganggap sepele kondisi tubuh lansia yang tampak semakin kurus dari hari ke hari, apa pun penyebabnya.

Masalahnya, penurunan berat badan yang tidak direncanakan pada lansia dapat menandakan kemungkinan ada masalah tertentu pada tubuhnya.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan, yaitu sebagai berikut.

1. Memantau berat badan lansia

Penting untuk selalu memantau berat badan lansia setiap harinya. Pertama, ukur berat badan lansia, kemudian menuliskannya dalam catatan khusus.

Selain itu, setiap kali menjalani pemeriksaan ke dokter, catatan yang berisi pengukuran berat badan lansia tersebut harus Anda bawa.

Dengan begitu, informasi tersebut dapat memudahkan dokter untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi tubuh lansia.

2. Memantau nafsu makan lansia

Kedua, perhatikan ketika lansia susah makan. Kondisi kehilangan nafsu makan pada lansia bisa saja menjadi penyebab lansia semakin kurus.

Belum lagi jika kekuatan atau kemampuan untuk beraktivitas menjadi berkurang. Untuk mengatasi kondisi tersebut, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan penanganan dan saran lebih lanjut.

Biasanya, dokter akan menganjurkan Anda untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian lansia.

Pastikan agar lansia lebih banyak mendapatkan asupan protein dan kalori dalam menu makanan maupun minuman harian untuk lansia.

Ini karena lemak padat yang ada dalam kalori bisa menjadi cara terbaik untuk meningkatkan asupan energi.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Nutrients juga menyarankan untuk menambah asupan protein.

Caranya dengan memberikan suplemen tambahan, protein whey, atau susu kepada lansia.

Hal ini, khususnya, sangat penting bagi lansia yang sudah mulai memperlihatkan tanda-tanda hilangnya otot tubuh sehingga tampak semakin kurus.

Kesimpulan

  • Penurunan berat badan pada lansia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penyusutan jaringan tanpa lemak seperti otot dan organ tubuh, yang dimulai sejak usia 30-an.
  • Proses ini dikenal sebagai atrofi otot, sementara penurunan mineral dan kepadatan tulang disebut osteopenia.
  • Selain itu, malnutrisi akibat penurunan nafsu makan, masalah kesehatan seperti penyakit kronis, efek samping obat-obatan, serta gangguan pencernaan dapat berkontribusi pada penurunan berat badan pada lansia.
  • Oleh karena itu, penting untuk memantau asupan nutrisi dan kesehatan secara keseluruhan pada usia lanjut.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Gaddey, H. L., & Holder, K. (2014). Unintentional Weight Loss in Older Adults. Retrieved 26 February 2025, from https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2014/0501/p718.html

Aging changes in body shape: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (n.d.). Retrieved 26 February 2025, from https://medlineplus.gov/ency/article/003998.htm

Nowson, C., & O’Connell, S. (2015). Protein Requirements and Recommendations for Older People: A Review. Nutrients7(8), 6874–6899. https://doi.org/10.3390/nu7085311

Gill, L. E., Bartels, S. J., & Batsis, J. A. (2015). Weight Management in Older Adults. Current obesity reports4(3), 379–388. https://doi.org/10.1007/s13679-015-0161-z

Michael. (2021). Common Reasons Why Seniors Can Unexpectedly Lose Weight. Retrieved 26 February 2025, from https://carehop.ca/blog/6-common-reasons-why-seniors-can-unexpectedly-lose-weight/

Gaddey, H. L., & Holder, K. K. (2021). Unintentional Weight Loss in Older Adults. American family physician104(1), 34–40. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34264616/

Weight Loss in Older Adults: Can We Stop the Losing Battle?: UAMS Arkansas Geriatric Education Collaborative. (2022). Retrieved 26 February 2025, from https://agec.uams.edu/oaweightloss/

Unintentional weight loss. (N.d.). Retrieved 26 February 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/unintentional-weight-loss/

Unintentional weight loss. (n.d.). Retrieved 26 February 2025, from https://hign.org/consultgeri/resources/symptoms/unintentional-weight-loss

Versi Terbaru

10/03/2025

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Manfaat dan Tips Olahraga Bersepeda yang Aman untuk Lansia

Lansia yang Susah Makan, Bolehkah Hanya Minum Susu?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan