backup og meta

Bagikan

Salin Tautan

Orang Tua Kembali seperti Anak Kecil, Apa Penyebabnya?

Orang Tua Kembali seperti Anak Kecil, Apa Penyebabnya?

Bukan hanya childish dalam hubungan dengan pasangan, sifat kekanak-kanakan mungkin juga Anda temukan pada orang tua atau yang sudah lanjut usia (lansia). Pada kondisi ini, Anda mungkin melihat orang tua kembali seperti anak kecil, misalnya mudah marah karena hal sepele atau bahkan ngambek.

Lantas, kenapa orang tua kembali seperti anak kecil? Ketahui selengkapnya di bawah ini. 

Penyebab orang tua kembali seperti anak kecil

penyebab hb rendah pada lansia

Secara psikologis, perilaku kembali seperti anak kecil bisa disebut dengan regresi.

Bila diartikan, perilaku regresi pada lansia adalah kondisi di mana orang tua, yang sebelumnya berfungsi secara dewasa, dapat menunjukkan perilaku atau sifat kekanak-kanakan.

Perilaku ini misalnya kebingungan, kesulitan berkomunikasi, atau ketidakmampuan untuk menangani situasi yang kompleks.

Regresi ini dapat terjadi akibat disfungsi kognitif dan penurunan kemampuan untuk memproses informasi dengan cara yang matang, seperti perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengendalian diri.

Regresi sering kali muncul sebagai cara tubuh dan pikiran mencoba mengatasi atau menghindari perasaan yang sulit atau ancaman yang dirasakan.

Mengapa pada lansia terjadi perubahan perilaku menjadi kekanak-kanakan? Ada beberapa faktor yang bisa memicu orang tua kembali seperti anak kecil, di antaranya berikut ini.

1. Demensia dan gangguan neurokognitif

Menurut Mayo Clinic, demensia menyebabkan penurunan fungsi kognitif yang signifikan.

Gangguan ini dapat terjadi akibat stroke, cedera otak traumatik, atau penyakit Parkinson. Penyakit ini yang bisa memicu orang tua kembali seperti anak kecil. 

Akibat demensia, orang tua sering mengalami kebingungan, kesulitan mengenali orang atau tempat, serta gangguan dalam mengingat informasi.

Akibatnya, para lansia mungkin kembali ke perilaku yang lebih bergantung, seperti ketergantungan emosional, keinginan untuk dirawat, dan terkadang, perilaku seperti anak kecil.

2. Depresi dan gangguan mental lainnya

National Institute on Aging menyatakan bahwa depresi pada lansia sering kali tidak terdiagnosis dan dapat menyebabkan perubahan perilaku, termasuk regresi ke perilaku seperti anak kecil.

Depresi pada lansia dapat menyebabkan kebingungan, masalah memori, dan perubahan kepribadian, yang semuanya dapat berkontribusi pada perilaku regresif.

Gangguan mental pada lansia, seperti skizofrenia, juga dapat menyebabkan timbulnya perilaku regresif.

Pada lansia yang mengidap skizofrenia, kondisi ini bisa membuat mereka kembali berperilaku seperti anak kecil karena ketidakmampuannya untuk berfungsi secara penuh dalam lingkungan sosial dan emosional.

Artikel terkait

3. Stres dan trauma

Stres kronis dan pengalaman trauma termasuk faktor yang dapat memicu mekanisme pertahanan diri pada lansia, yang mengarah pada perilaku regresif sebagai bentuk coping mechanism.

Ketika orang tua mengalami stres berat, mereka mungkin kembali ke perilaku yang menyerupai sifat anak-anak karena kemampuan mereka untuk mengatasi stres terbatas.

Selain stres, trauma, baik yang terjadi pada masa lalu maupun akibat peristiwa traumatis yang terjadi di usia tua, juga dapat menyebabkan regresi perilaku.

Trauma emosional atau fisik bisa memengaruhi cara otak memproses perasaan dan memori, sehingga membuat orang tua merasa rentan dan tergantung pada orang lain.

4. Isolasi sosial dan kesepian

Menurut World Health Organization (WHO), isolasi sosial dan kesepian pada lansia dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka, yang berpotensi menyebabkan perilaku regresif.

Isolasi sosial dapat menyebabkan stres kronis, yang dapat memengaruhi otak dan tubuh secara keseluruhan.

Ketika orang tua tidak memiliki interaksi sosial yang cukup, mereka lebih rentan terhadap rasa kesepian, yang dapat mengurangi rasa percaya diri mereka.

Regresi perilaku yang terlihat seperti anak kecil bisa muncul sebagai akibat dari keinginan untuk mendapatkan perhatian, kenyamanan, dan perlindungan dari orang lain.

5. Penurunan kesehatan fisik

Penurunan kesehatan fisik dan mobilitas pada lansia dapat menyebabkan ketergantungan yang lebih besar pada orang lain, yang terkadang diekspresikan melalui perilaku regresif.

Nyeri yang berkepanjangan akibat kondisi, seperti arthritis atau penyakit jantung, dapat membuat orang tua merasa frustasi atau tertekan.

Penurunan fisik ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk menjaga diri, berinteraksi sosial, atau bahkan mengatur emosi mereka dengan cara yang matang.

Akibatnya, mereka mungkin menunjukkan perilaku tertentu untuk mencari perhatian lebih besar, serupa dengan sifat anak kecil.

Cara merawat orang tua yang kembali seperti anak kecil

vaksin untuk lansia

Merawat lansia yang kembali bertindak seperti anak kecil memerlukan pendekatan yang penuh kesabaran, pengertian, dan perhatian.

Berikut adalah beberapa cara merawat dan menghadapi orang tua yang seperti anak kecil, yang bisa Anda lakukan.

1. Memberikan dukungan emosional

Orang tua yang menunjukkan perilaku regresif sering membutuhkan kenyamanan emosional. Maka dari itu, penting untuk secara rutin memberi mereka perhatian dan rasa aman.

Selain memberi perhatian, menjaga rutinitas yang konsisten bisa memberikan rasa aman bagi orang tua. Ini membantu mengurangi kecemasan dan kebingungan yang sering muncul.

Komunikasi dengan lansia yang seperti anak kecil juga perlu dilakukan dengan cara yang sederhana dan penuh pengertian agar mereka merasa lebih dipahami dan dihargai.

2. Mengelola kesehatan fisik

Memantau dan menjaga kesehatan fisik orang tua yang sudah lanjut usia juga sangatlah penting.

Bantu mereka mengikuti jadwal obat, kontrol medis, dan perawatan fisioterapi untuk memastikan mereka tetap sehat secara fisik.

Jika orang tua mengalami kesulitan bergerak, pastikan rumah atau tempat tinggal mereka aman, dengan akses mudah dan peralatan bantu yang diperlukan, seperti alat bantu jalan atau kursi roda.

3. Mendorong interaksi sosial

Mendorong orang tua untuk berinteraksi dengan teman, keluarga, atau tetangga dapat membantu mereka merasa lebih terhubung dan mengurangi rasa kesepian.

Aktivitas sosial bisa meningkatkan kualitas hidup mereka dan memperbaiki suasana hati mereka.

Selain itu, lingkungan rumah yang nyaman dan mendukung sangat penting untuk kesejahteraan mereka.

Pastikan ada ruang untuk interaksi sosial yang positif dan dukungan dari orang terdekat.

4. Memberikan perawatan dengan kasih sayang

Ketika orang tua kembali bertindak seperti anak kecil, penting untuk menunjukkan empati dan kesabaran.

Ini bisa dilakukan dengan menerima mereka apa adanya dan berusaha memahami perasaan mereka, meskipun perilakunya mungkin menantang.

Anda bisa coba memberikan orang tua rasa bahagia dengan melibatkan mereka dalam kegiatan lansia yang sesuai dengan kemampuan mereka, seperti bermain game ringan atau berbicara tentang kenangan indah.

Kunci untuk menghadapi orang tua yang seperti anak kecil, yaitu kesabaran dan memberi perhatian.

Meskipun menantang, kedua hal tersebut tidak hanya mampu membantu menyejahterakan lansia, tetapi juga memberi rasa tenang pada Anda.

Kesimpulan

  • Orang tua yang kembali seperti anak kecil atau sering kali disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penurunan kesehatan fisik, gangguan kognitif seperti demensia, stres, trauma, atau isolasi sosial.
  • Kondisi ini perlu ditangani dengan penuh kasih sayang dan dukungan, di mana perhatian, perawatan medis, dan interaksi sosial yang memadai dapat membantu mereka merasa aman dan dihargai.
  • Menjaga rutinitas yang konsisten serta menunjukkan empati juga sangat penting dalam merawat orang tua dalam kondisi ini.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Schizophrenia. (n.d.). Retrieved 6 January 2025, from https://www.nimh.nih.gov/health/topics/schizophrenia

Widyarini, N. (2016). Gejala Perilaku dan Psikologis, Gambaran Neurokognitif dan Keberfungsian Secara Mandiri pada Demensia Ringan (Gallo, Schmidt, & Libon, 2008) : Review. Retrieved 6 January 2025, from https://www.academia.edu/24542549/GEJALA_PERILAKU_DAN_PSIKOLOGIS_GAMBARAN_NEUROKOGNITIF_DAN_KEBERFUNGSIAN_SECARA_MANDIRI_PADA_DEMENSIA_RINGAN_Gallo_Schmidt_and_Libon_2008_REVIEW

Lokko, H. N., & Stern, T. A. (2015). Regression: Diagnosis, Evaluation, and Management. The primary care companion for CNS disorders17(3), 10.4088/PCC.14f01761. https://doi.org/10.4088/PCC.14f01761

PolarisHub, K. L. (2023). Why do dementia patients become like children? Retrieved 6 January 2025, from https://www.slh.org.sg/why-do-dementia-patients-become-like-children/

Cai, L., & Huang, J. (2018). Schizophrenia and risk of dementia: a meta-analysis study. Neuropsychiatric disease and treatment14, 2047–2055. https://doi.org/10.2147/NDT.S172933

Lorenzo, E. C., Kuchel, G. A., Kuo, C.-L., Moffitt, T. E., & Diniz, B. S. (2023). Major depression and the biological hallmarks of aging. Ageing Research Reviews83, 101805. https://doi.org/10.1016/j.arr.2022.101805

Depression in older people. (n.d.). Retrieved 6 January 2025, from https://www.healthdirect.gov.au/depression-in-older-people

4 Things To Know About Depression and Older Adults. (N.d.). Retrieved 6 January 2025, from https://www.nia.nih.gov/health/mental-and-emotional-health/4-things-know-about-depression-and-older-adults

Depression and Older Adults. (N.d.). Retrieved 6 January 2025, from https://www.nia.nih.gov/health/mental-and-emotional-health/depression-and-older-adults

Understanding dementia risk, from lifestyle to genetics, medication and everywhere in between. (2024). Retrieved 6 January 2025, from https://mcpress.mayoclinic.org/healthy-brain/understanding-dementia-risk-from-lifestyle-to-genetics-medication-and-everywhere-in-between/

Dementia. (2024). Retrieved 6 January 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dementia/symptoms-causes/syc-20352013

Custodio, N., Montesinos, R., Cruzado, L., Herrera-Perez, E., Failoc-Rojas, V. E., Pintado-Caipa, M., Seminario G, W., Cuenca, J., Gamboa, C., & Diaz, M. M. (2021). Social Cognition and Behavioral Assessments Improve the Diagnosis of Behavioral Variant of Frontotemporal Dementia in Older Peruvians With Low Educational Levels. Frontiers in Neurology12. https://doi.org/10.3389/fneur.2021.704109

Behavior. (n.d.). Retrieved 6 January 2025, from https://memory.ucsf.edu/symptoms/behavior

Thinking Changes & Dementia. (n.d.). Retrieved 6 January 2025, from https://www.parkinson.org/resources-support/carepartners/advanced/dementia

Godman, H. (2023). Dementia: Coping with common, sometimes distressing behaviors. Retrieved 6 January 2025, from https://www.health.harvard.edu/blog/dementia-coping-with-common-sometimes-distressing-behaviors-202305082933

How does dementia change a person’s behaviour? (n.d.). Retrieved 6 January 2025, from https://www.alzheimers.org.uk/about-dementia/symptoms-and-diagnosis/symptoms/behaviour-changes

Caregiving Matters. (2019). How to Handle an Elderly Parent’s Bad Behavior. Retrieved 6 January 2025, from https://caregivingmatters.ca/how-to-handle-an-elderly-parents-bad-behavior/

Ucl. (2022). Changes in humour an early sign of dementia. Retrieved 6 January 2025, from https://www.ucl.ac.uk/news/2015/nov/changes-humour-early-sign-dementia

Shaw, C. A., & Gordon, J. K. (2021). Understanding Elderspeak: An Evolutionary Concept Analysis. Innovation in aging5(3), igab023. https://doi.org/10.1093/geroni/igab023

Disinhibition. (n.d.). Retrieved 6 January 2025, from https://www.dementia.org.au/living-dementia/mood-and-behaviour-changes/disinhibition

Coping with dementia behaviour changes. (N.d.). Retrieved 6 January 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/dementia/living-with-dementia/behaviour/

Efetherston. (2021). Understanding Behavioral Changes in Dementia. Retrieved 6 January 2025, from https://www.lbda.org/understanding-behavioral-changes-in-dementia/

Behavior & Personality Changes. (n.d.). Retrieved 6 January 2025, from https://memory.ucsf.edu/caregiving-support/behavior-personality-changes

Social Isolation and Loneliness. (n.d.). Retrieved 6 January 2025, from https://www.who.int/teams/social-determinants-of-health/demographic-change-and-healthy-ageing/social-isolation-and-loneliness

Social Isolation and Loneliness among Older People. (N.d.). Retrieved 6 January 2025, from https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/343206/9789240030749-eng.pdf

D. Nilaweera, R. Freak-Poli, & Ryan, J. (2019). The impact of psychological stress and trauma on later-life cognitive function and dementia. JOURNAL of GERONTOLOGY and GERIATRICS67, 114–122. https://www.jgerontology-geriatrics.com/article/view/55

Pless Kaiser, A., Cook, J. M., Glick, D. M., & Moye, J. (2019). Posttraumatic Stress Disorder in Older Adults: A Conceptual Review. Clinical gerontologist42(4), 359–376. https://doi.org/10.1080/07317115.2018.1539801

Risk and Protective Factors. (n.d.). Retrieved from https://www.cdc.gov/elder-abuse/risk-factors/index.html

Reducing Risk for Dementia. (n.d.). Retrieved from https://www.cdc.gov/alzheimers-dementia/prevention/index.html

Disability Barriers to Inclusion. (n.d.). Retrieved from https://www.cdc.gov/disability-inclusion/barriers/?CDC_AAref_Val=https%3A%2F%2Fwww.cdc.gov%2Fncbddd%2Fdisabilityandhealth%2Fdisability-barriers.html

Goal B: Better understand the effects of personal, interpersonal, and societal factors on aging, including the mechanisms through which these factors exert their effects. (N.d.). Retrieved from https://www.nia.nih.gov/about/aging-strategic-directions-research/goal-behavioral-psychological-factors

What Causes Alzheimer’s Disease? (N.d.). Retrieved from https://www.nia.nih.gov/health/alzheimers-causes-and-risk-factors/what-causes-alzheimers-disease

Versi Terbaru

13/01/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila

avatar

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan