backup og meta

7 Tanda Orang Punya Sifat Kekanak-kanakan dan Cara Menghadapinya

7 Tanda Orang Punya Sifat Kekanak-kanakan dan Cara Menghadapinya

Menjalin hubungan dengan orang yang punya sifat kekanak-kanakan kemungkinan besar tidak akan langgeng. Lantas, apa ciri-ciri orang childish dan bagaimana cara menghadapinya? Simak ulasannya berikut ini.

Tanda-tanda seseorang punya sifat kekanak-kanakan

Usia tidak menjamin seseorang bersifat dewasa. Seseorang yang tidak dewasa dan punya sifat kekanak-kanakan biasanya tidak bisa menyelesaikan masalah secara mandiri. 

Orang dewasa dengan sifat kekanak-kanakan umumnya disebut mengidap sindrom Peter Pan.

Sindrom Peter Pan diartikan sebagai situasi saat seorang pria atau wanita dewasa memiliki sifat layaknya anak-anak, terlepas dari usianya.

Selama ini Anda mungkin sedikit menyadari bahwa sedang menjalin hubungan dengan orang yang childish. Akan tetapi, Anda tidak menghiraukannya.

Berikut ini tanda sifat kekanak-kanakan yang perlu Anda ketahui.

1. Selalu mengandalkan orang lain

pasangan yang pasif agresif

Orang yang memiliki sifat dewasa akan melakukan segala sesuatu secara mandiri. Dia akan berusaha keras untuk tidak menyusahkan orang lain.

Namun berbeda dengan orang yang kekanak-kanakan. Mereka akan mengandalkan orang lain, terutama orang-orang terdekatnya, untuk mengerjakan hal yang seharusnya bisa mereka kerjakan sendiri.

Hal ini mungkin membuat Anda kewalahan dalam menyelesaikan pekerjaanya. Ini bisa jadi pertimbangan bahwa orang tersebut tidaklah dewasa.

2. Lebih sering mengomel

Seorang yang dewasa akan berpikir sebelum bertindak. Apalagi bila hal tersebut berkaitan dengan perasaan Anda.

Orang childish cenderung bersifat impulsif atau cepat bertindak secara tiba-tiba. Hal ini tentu membuat orang lain sulit memahami apa yang diinginkannya.

Jika seseorang sering membuat Anda kesal meski sudah berulang kali diingatkan, bisa saja dia memiliki sifat kekanak-kanakan.

3. Mengelak bila bersalah

Orang yang dewasa pada umumnya akan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, tetap tenang, dan mengakui kesalahan bila memang bersalah. 

Akan tetapi, berbeda dengan orang yang kekanak-kanakan. Mereka sering berbuat kesalahan, tetapi tidak mau mengakuinya dan malah menimpakannya pada orang lain.

Untuk mengetahui hal ini, coba perhatikan bagaimana responsnya saat Anda mengingatkannya dengan kesalahan yang pernah dia lakukan.

Apabila ia tidak menanggapi dengan serius, malah merespons dengan lelucon, atau berbalik mengomel, bisa jadi orang tersebut tidak ingin disalahkan atau tidak ingin bertanggung jawab.

4. Menuntut perhatian

Anak-anak biasanya akan bosan saat tidak ada orang lain yang memerhatikannya. Alhasil, dia akan melakukan banyak hal untuk menarik perhatian kembali.

Salah satu ciri sifat kekanak-kanakan pada orang dewasa juga bisa ditunjukkan dengan kecenderungan untuk suka mencari perhatian orang lain.

Mereka mungkin bertindak secara negatif, misalnya dengan membuat lelucon tidak pantas dalam percakapan agar dirinya lebih diperhatikan.

5. Tidak peduli pada orang lain

tidak peduli sifat kekanak-kanakan

Orang dewasa bisa mendapatkan apa pun yang diinginkan, baik itu karena mereka lebih kuat atau lebih kaya. Hal inilah yang bisa menyebabkan tumbuhnya sifat childish.

Kecenderungan untuk berpikir bahwa dunia berputar di sekitar dirinya membuat orang tersebut tidak peduli atau apatis pada kebutuhan dan perasaan orang lain.

Orang yang tidak dewasa tampak hanya peduli pada diri sendiri. Bahkan, orang tersebut tidak suka kompromi dan lebih memilih caranya sendiri.

6. Kurang romantis terhadap pasangan

Orang yang dewasa tahu dengan baik bagaimana cara memperlakukan pasangan. Tentunya dia mampu membangun suasana yang romantis dan nyaman ketika bersama.

Sebaliknya, pasangan yang punya sifat childish lebih mementingkan kesenangan dirinya. Sikap inilah membuat Anda kerap berpikir bahwa pasangan kurang romantis.

Hal ini tentu menjadikan Anda tidak nyaman saat bersama dengannya. Intinya, harus Anda yang menuruti segala kemauannya.

7. Sulit berkomitmen

Orang dewasa seharusnya sudah bersiap merencanakan masa depannya. Akan tetapi, ini bisa jadi hal yang menakutkan bagi orang yang belum dewasa secara emosional.

Seseorang dengan sifat kekanak-kanakan cenderung akan menghindari pembicaraan tentang segala sesuatu yang dianggap membatasi kebebasannya.

Mereka mungkin mengarang alasan yang tidak logis atau menunda melakukan hal-hal tertentu. Ini bisa jadi pertanda fobia pada komitmen.

Bagaimana cara menghadapi orang yang memiliki sifat kekanak-kanakan?

manusia bersosialisasi

Setelah membaca penjelasan sebelumnya, cobalah pikirkan kembali bagaimana cara orang tersebut memperlakukan diri Anda, keluarga, teman, rekan kerja, atau pasangannya. 

Jika orang tersebut tidak memperlakukan orang lain dengan baik, bisa saja ia punya sifat kekanak-kanakan.

Cara ampuh untuk menghadapi orang yang tidak dewasa dan punya sifat kekanak-kanakan ialah dengan mengubah cara Anda memperlakukannya.

Berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk menghadapinya.

  • Bicarakan mengenai hal ini terlebih dahulu dan terima segala umpan balik yang mereka katakan. Selalu perhatikan adakah perubahan setelahnya atau tidak.
  • Apabila tidak berefek, jangan biarkan diri Anda mengkritik atau mengoreksi bila orang itu berbuat salah. Biarkanlah mereka menghadapi konsekuensinya agar merasa bersalah dan lebih berhati-hati ke depannya.
  • Sebisa mungkin menolak saat orang itu mengandalkan sesuatu pada Anda, padahal hal tersebut bisa diatasi olehnya. Ini mengajarkannya untuk bersikap mandiri dan tidak terus mengandalkan kerja keras orang lain.

Jangan ragu pula untuk mencari bantuan psikolog atau psikiater. Mereka akan membantu Anda untuk menentukan terapi dan pengobatan yang tepat untuk kondisi ini.

Apabila hal ini terjadi pada ruang lingkup kerja, Anda bisa meminta bantuan HRD atau bagian terkait untuk menemukan penyelesaian yang tepat.

Hubungan dengan orang yang punya sifat kekanak-kanakan mungkin sulit. Oleh sebab itu, penting untuk membantu mereka bersikap seperti orang dewasa pada umumnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Brennan, D. (2021). What Is Emotional Immaturity. WebMD. Retrieved 18 April 2022, from https://www.webmd.com/mental-health/what-is-a-emotional-immaturity

Heitler, S. & Frye, D. (2016). Can You Spot 10 Signs of a Childish Adult?. Psychology Today. Retrieved 18 April 2022, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/resolution-not-conflict/201603/can-you-spot-10-signs-childish-adult

Brogaard, B. & Ma, L. (2016). 10 Signs That You’re Dealing With an Emotionally Immature Adult. Psychology Today. Retrieved 18 April 2022, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-superhuman-mind/201611/10-signs-youre-dealing-emotionally-immature-adult

Versi Terbaru

12/05/2022

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Sebenarnya Konsultasi ke Psikolog Itu Seperti Apa, Sih?

6 Cara agar Tidak Cuek, Demi Image Lebih Baik


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 12/05/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan