backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apa Saja Efek Penuaan Terhadap Sistem Saraf Lansia?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 05/05/2022

    Apa Saja Efek Penuaan Terhadap Sistem Saraf Lansia?

    Proses penuaan yang pada lanjut usia (lansia), akan berpengaruh pada bentuk dan fungsi tubuh, termasuk sistem saraf. Namun, menua tidak berarti sama dengan sakit.  Untuk itu, ketahui apa saja yang akan terjadi pada tubuh ketika mengalami penuaan agar bisa mengoptimalkan kesehatan. Jadi, apa saja efek penuaan terhadap sistem saraf dan bagaimana cara meminimalkan efeknya? Mari simak paparan berikut ini.

    Efek penuaan terhadap sistem saraf lansia

    stroke pada lansia

    Pada suatu tes kognitif yang dilakukan, efek penuaan terhadap sistem saraf perempuan ternyata lebih ringan dibandingkan laki-laki. Beberapa perubahan sistem saraf yang terjadi sebagai efek penuaan yang umum terjadi, seperti:

    • Penurunan ketajaman penglihatan.
    • Penurunan pendengaran hingga ketulian (presbikusis), khususnya pada bunyi dengan nada tinggi. Hal ini juga mengganggu fungsi bicara.
    • Kemampuan menilai aroma dan mengecap berkurang.
    • Berkurangnya kecepatan dan jumlah aktivitas motorik, kecepatan reaksi, keseimbangan, kelincahan, dan kekuatan otot.
    • Penurunan koordinasi mata dan tangan.
    • Perubahan refleks tendon, khususnya pada pergelangan kaki dan lutut.
    • Gangguan merasakan getaran, khususnya pada kaki.
    • Perubahan posisi dan postur tubuh serta cara berjalan yang berakibat lansia mudah terjatuh.
    • Perubahan jadwal tidur dan kesadaran.
    • Sulit menilai rangsangan pada kulit dan rangsangan buang air kecil.

    Efek penuaan pada sistem saraf otak lansia

    Penurunan daya ingat dan fungsi kognitif lainnya dimulai pada usia tiga puluh tahun dan berlanjut seiring bertambahnya usia. Efek penuaan terhadap sistem saraf ini paling tampak pada kemampuan mengingat, belajar, menerima dan memproses informasi, dan memecahkan masalah. Istilah dari penurunan daya ingat dan fungsi kognitif lainnya yaitu Minimal Cognitive Impairment.

    Minimal Cognitive Impairment  (MCI), walaupun merupakan faktor risiko Demensia, tentu berbeda dengan penyakit Demensia sendiri. Pada MCI, penurunan daya ingat dan fungsi kognitif otak tidak memburuk dalam jangka waktu singkat dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, sehingga orang yang mengalaminya masih dapat bekerja dan melakukan fungsinya dengan baik.

    Berbagai aktivitas yang berkaitan dengan usaha meningkatkan kecerdasan dan bekerja secara teratur dapat membantu mencegah perburukan MCI.

    Untuk menilai apakah seseorang mengalami MCI, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter, sehingga dapat dilakukan suatu tes, yaitu Mini-Mental State Examination (MMSE) dalam E-book yang dirilis oleh National Health Service. Pada MMSE, poin-poin penilaian adalah orientasi, perhatian, memori, bahasa, dan kemampuan menilai benda dan ruang.

    Berbeda dengan MCI, demensia dan delirium bukan hal normal dari penuaan. Demensia merupakan hilangnya fungsi otak akibat penyakit yang menyerang otak, misalnya penyakit Alzheimer, stroke, dan cedera otak. Sementara itu, delirium merupakan gangguan kesadaran yang terjadi secara tiba-tiba.

    Pada delirium, penderita mengalami kebingungan sehingga terjadi perubahan cara berpikir dan tingkah laku. Biasanya, delirium disebabkan oleh penyakit yang tidak berkaitan langsung dengan otak, misalnya infeksi, kadar gula darah yang tidak terkontrol, atau obat.

    Efek penuaan sistem saraf pada kepribadian lansia

    gangguan mental pada lansia

    Efek penuaan terhadap sistem saraf dapat berakibat pada perubahan kepribadian. Tidak seperti fungsi kognitif, perubahan kepribadian ini sulit terukur, namun mengganggu orang tua dan orang-orang sekitarnya. Pernahkan Anda merasakannya?

    Orang lanjut usia menjadi sering mengatakan suatu hal berulang-ulang, menjadi lebih egois, kaku, dan sulit menerima pendapat orang lain. Mereka menjadi lebih berhati-hati dan kurang percaya diri.

    Membantu lansia dengan gangguan sistem saraf karena penuaan

    Jika orang tua atau anggota keluarga Anda ada yang mengalami gangguan sistem saraf sebagai efek penuaan, Anda dapat membantunya dengan beberapa hal, seperti:

    • Carilah apa saja yang menjadi kebutuhan pasien dan berikan perhatian pada kebutuhan-kebutuhan itu.
    • Berikan pertolongan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, apabila lansia membutuhkan.
    • Ajak lansia melakukan aktivitas yang bermanfaat, misalnya membaca, berdiskusi atau olahraga untuk lanjut usia.
    • Berkonsultasilah dengan dokter untuk perkembangan kesehatan pasien, terutama jika terjadi perubahan kesadaran secara mendadak.

    Tips menjaga kesehatan sistem saraf

    olahraga yang dapat meningkatkan kepadatan tulang

    Untuk menjaga kualitas hidup pada usia lanjut dan menghindari berbagai efek penuaan terhadap sistem saraf, berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan sejak usia muda.

    • Terapkan pola tidur yang sehat agar kualitas tidurnya jadi lebih baik.
    • Diet teratur dan mengonsumsi makanan yang mengandung omega-3.
    • Upayakan tidak mengalami stress berlebihan, seperti beristirahat sejenak, bermeditasi, dan berkumpul bersama keluarga dan teman-teman.
    • Rutin melakukan olahraga, setidaknya 30 menit per hari.
    • Rajin membaca, dan mengisi waktu luang dengan permainan yang bisa mengasah otak, seperti mengisi teka-teki silang.
    • Aktif berdiskusi dengan orang lain.

    Anda memang tidak dapat menghambat penuaan, tetapi Anda dapat mengatur proses penuaan tersebut menjadi healthy aging, yaitu menua dan tetap sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 05/05/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan