backup og meta

4 Langkah Pertolongan Pertama pada Orang Pingsan

Pertolongan pertamaTanda butuh bantuan medisSebelum pingsan

Pingsan bisa terjadi akibat kondisi ringan seperti kelelahan atau dehidrasi. Meskipun pasien bisa kembali sadar setelah pingsan, bukan berarti Anda boleh membiarkannya begitu saja. Pada kondisi yang serius, pingsan bisa menandakan serangan jantung atau kerusakan serius pada otak. Oleh karena itu, pertolongan pertama pada orang pingsan bisa menjadi upaya efektif menyelamatkan nyawanya.

4 Langkah Pertolongan Pertama pada Orang Pingsan

Langkah pertolongan pertama pada orang pingsan

Pingsan membuat seseorang kehilangan kesadaran dalam beberapa saat.

Berdasarkan American Heart Association, pingsan disebabkan oleh melambatnya aliran darah ke otak secara tiba-tiba sehingga otak kekurangan suplai oksigen.

Cara tepat menolong orang yang pingsan adalah memberikan penanganan yang sesuai dengan penyebabnya.

Berbagai kondisi medis bisa menyebabkan menurunnya suplai darah ke otak, mulai dari tekanan darah yang terlalu rendah, serangan panik, penyakit jantung, hingga benturan keras dari benda tumpul di kepala.

Namun, terkadang sulit bagi Anda untuk mengetahui secara langsung penyebab seseorang pingsan.

Meski begitu, Anda tetap bisa melakukan pertolongan pertama untuk mencegah risiko yang fatal. Berikut berbagai langkah pertolongan pertama orang yang pingsan.

1. Cek kondisi pernapasan

Cara pertama dalam menangani orang pingsan adalah segera cek pernapasannya dengan memeriksa denyut nadi dan melihat pergerakan dada serta perut.

Jika tidak ada tanda-tanda pernapasan, segera hubungi ambulans atau bawa orang yang pingsan ke unit gawat darurat fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Kondisi pasien yang pingsan dalam keadaan tidak bernapas biasanya terjadi akibat kondisi serius, seperti serangan jantung, kecelakaan lalu lintas, atau cedera kepala.

Apabila terdapat perdarahan luar, Anda bisa mencari kain steril dan menekan bagian luka untuk menghentikan perdarahan selama menunggu bantuan medis.

Jika memungkinkan, Anda juga bisa membantu memberikan napas buatan.

2. Baringkan tubuh pasien 

Bila orang tersebut masih bernapas, pertolongan pertama pada orang pingsan yang tepat yaitu segera baringkan tubuhnya pada tempat datar dan dalam posisi pemulihan (recovery position).

Untuk melakukannya, Anda bisa mengikuti cara mengatasi orang pingsan berikut ini.

  1. Miringkan kepala pasien ke samping dan pastikan wajahnya tidak terhalangi.
  2. Posisikan salah satu tangan tegak lurus dengan dada dan tangan lain menekuk ke arah wajah.
  3. Angkat salah satu kaki (yang terletak lebih jauh dari posisi Anda) hingga membentuk sudut 90 derajat.
  4. Biarkan kaki yang dekat Anda dalam keadaan lurus.
  5. Miringkan tubuh pasien ke depan sehingga tangan yang menekuk berada tepat di bawah kepala dan kaki yang membentuk sudut berada di atas kaki yang lurus.

3. Coba bangunkan

Jika pasien kelihatan berkeringat, longgarkanlah bagian pakaian yang ketat dengan membuka kancing kemeja atau melepaskan jaket. Coba dinginkan tubuhnya dengan kipas atau sejukkan suhu ruangan.

Cara selanjutnya dalam menangani orang pingsan adalah mencoba membangunkannya dengan cara berikut.

  • Menggoyangkan tubuhnya.
  • Memanggil dengan suara keras.
  • Memberi rangsangan di kulit dengan menepuk-nepuk pipi atau mencubit.
  • Meletakkan benda yang sangat dingin seperti es pada kulit wajah.
  • Memberikan wewangian menyengat ke arah hidung.

4. Biarkan pasien beristirahat

Jika akhirnya pasien mulai sadar kembali, pertolongan pertama pada orang pingsan yang bisa dilakukan adalah dengan membiarkan ia berbaring untuk beberapa saat.

Setelah itu, bantu pasien untuk duduk dan berikan air putih jika pasien merasakan gejala dehidrasi.

Temanilah sampai ia benar-benar pulih dan segar kembali. Segera cari bantuan medis jika setelah sadar pasien mengalami:

  • bibir atau wajahnya kebiruan,
  • detak jantung tidak teratur atau lambat,
  • nyeri dada,
  • kesulitan bernapas, dan
  • terlihat kebingungan atau linglung.

Kapan harus segera mencari pertolongan medis?

Pertolongan pertama pada orang pingsan yang tidak menunjukkan tanda-tanda pernapasan adalah dengan mencari bantuan medis sesegera mungkin.

Namun, cek juga apakah ada cedera atau luka serius pada tubuhnya. Anda harus segera menghubungi rumah sakit jika seseorang yang pingsan tersebut juga mengalami kondisi berikut ini.

  • Terbentur kepalanya seperti saat jatuh dari ketinggian.
  • Pingsan lebih dari sekali dalam sebulan.
  • Sedang hamil atau memiliki kondisi jantung atau penyakit serius lainnya.
  • Mengalami gejala yang tidak biasa, seperti nyeri dada, sesak napas, bingung, penglihatan kabur, atau sulit berbicara.

Segera lakukan ini saat Anda merasa mau pingsan

Jika hendak pingsan, biasanya seseorang mengalami gejala tertentu terlebih dulu, seperti mengantuk, linglung, mual, atau badan lemas.

Saat mengalami gejala sebelum pingsan tersebut, segera lakukan langkah pertolongan pertama berikut.

  • Berbaring atau duduk dan merilekskan badan.
  • Taruh kepala di antara kedua kaki saat duduk.
  • Meminta bantuan orang lain untuk mengambilkan air putih.
  • Minum obat jika perlu.

Anda perlu segera memperoleh penanganan medis apabila kondisi tidak membaik setelah beristirahat, terutama jika mengalami reaksi kesulitan bernapas, detak jantung tidak teratur, dan tubuh lemas.

Kesimpulan

Empat langkah pertolongan pertama yang efektif pada orang pingsan, yaitu sebagai berikut. 
  • Pertama, cek kondisi pernapasan dan denyut nadi, segera hubungi ambulans bila pasien tidak bernapas, dan hentikan perdarahan jika ada.
  • Kedua, jika masih bernapas, baringkan pasien di permukaan datar dan tempatkan dalam posisi pemulihan (recovery position).
  • Ketiga, coba bangunkan dengan menggoyang ringan, panggil nama, tepuk pipi, atau gunakan rangsangan dingin atau wewangian kuat.
  • Keempat, biarkan pasien beristirahat dan beri air putih setelah sadar, temani hingga kondisi pulih, dan segera cari pertolongan medis jika muncul gejala seperti bibir kebiruan, nyeri dada, atau kebingungan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Runser, L. A., Gauer, R. L., & Houser, A. (2017). Syncope: Evaluation and Differential Diagnosis. American Family Physician95(5), 303–312B. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2017/0301/p303.html

Shen, W.-K., et al. (2017). 2017 ACC/AHA/HRS Guideline for the Evaluation and Management of Patients With Syncope: A Report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines and the Heart Rhythm Society. Circulation136(5). https://doi.org/10.1161/cir.0000000000000499

Syncope (Fainting). (2024). Retrieved 18 July 2025, from https://www.heart.org/en/health-topics/arrhythmia/symptoms-diagnosis–monitoring-of-arrhythmia/syncope-fainting

Syncope | Fainting. (n.d.). Retrieved 18 July 2025, from https://medlineplus.gov/fainting.html

What Is Syncope? (2025). Retrieved 18 July 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17536-syncope

Versi Terbaru

29/07/2025

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Kenali Gejala dan Cara Pertolongan Pertama pada Keracunan

Begini Cara Pertolongan Pertama pada Serangan Asma


Ditinjau oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF) · Ditulis oleh Fidhia Kemala · Diperbarui 29/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan