Kebanyakan orang menganggap tumor sebagai kondisi yang selalu mematikan, padahal tidak semua jenis tumor berbahaya dan membutuhkan penanganan medis. Untuk mengenal secara lebih mendalam tentang tumor, simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu tumor?
Tumor atau dalam istilah medis disebut neoplasma adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pertumbuhan jaringan abnormal di dalam tubuh. Kondisi ini dikenal oleh awam sebagai benjolan.
Istilah ini mencakup beberapa kondisi medis, meliputi kumpulan jaringan abnormal yang padat atau berisi cairan hingga yang bersifat jinak atau ganas.
Tumor terbentuk dari sel yang membelah diri lebih cepat dari seharusnya atau tidak mati sesuai waktunya. Sel ini pun menumpuk dan membentuk benjolan.
Ukuran benjolan ini bervariasi dan dapat muncul pada hampir semua bagian tubuh, termasuk tulang, kulit, otot, kelenjar, hingga organ-organ tubuh.
Jenis-jenis tumor
Berdasarkan pertumbuhan dan potensi penyebarannya di dalam tubuh, tumor dapat dibedakan ke dalam tiga jenis seperti di bawah ini.
1. Tumor jinak
Tumor jinak adalah jaringan yang tumbuh dengan sangat lambat dan tidak akan menyerang jaringan sehat di sekitarnya, contohnya adenoma, fibroid, dan hemangioma.
Kebanyakan jenis benjolan ini tidak berbahaya dan sering kali tidak membutuhkan pengobatan.
Namun, tumor jinak berisiko menimbulkan rasa sakit atau masalah lain bila menekan saraf atau pembuluh darah sehingga mungkin perlu diangkat melalui operasi.
2. Tumor semiganas
Pada tumor semiganas atau prakanker, sel-sel abnormal belum menjadi kanker. Namun, sel ini tetap mempunyai potensi untuk berkembang menjadi ganas bila tidak diobati.
Beberapa contohnya adalah actinic keratosis, displasia serviks, dan metaplasia paru.
Dokter akan melakukan pemantauan secara ketat untuk mendeteksi setiap perubahan yang menandakan perkembangan sel kanker atau tumor ganas.
3. Tumor ganas
Tumor ganas atau kanker dapat tumbuh dan menyerang jaringan di dekatnya. Sel kanker dapat menyebar ke bagian lain dalam tubuh melalui proses yang disebut sebagai metastasis.
Contohnya, sel kanker paru bisa menyebar ke kelenjar adrenal, kelenjar getah bening, dan kulit. Beberapa contohnya yakni karsinoma, sarkoma, blastoma, dan tumor sel germinal.
Tanda dan gejala tumor
Tanda dan gejala tumor mungkin berbeda pada tiap orang, tergantung pada jenis, ukuran, lokasi pertumbuhan, dan perawatan untuk mengatasinya.
Beberapa gejala tersebut antara lain:
- sakit kepala,
- kejang,
- kehilangan kendali sensorik dan motorik tubuh,
- kehilangan pendengaran dan penglihatan,
- kelemahan,
- depresi,
- perubahan perilaku dan kognitif, serta
- disfungsi endokrin.
Benjolan jinak mungkin cukup besar untuk dideteksi, terlebih bila letaknya berada dekat dengan permukaan kulit.
Namun, pada sebagian besar kasus neoplasma jinak, ukuran benjolan tidak begitu besar untuk menimbulkan ketidaknyamanan.
Perubahan warna kulit mungkin juga menandakan adanya neoplasma pada kulit. Maka dari itu, perubahan apa pun yang tampak tidak normal harus dievaluasi oleh dokter.
Penyebab tumor
Pembentukan tumor terjadi ketika sel tubuh manusia membelah dan tumbuh berlebihan. Pada kondisi normal, tubuh mengatur pembelahan dan pertumbuhan sel.
Sel-sel baru tercipta untuk menggantikan sel lama. Sementara itu, sel yang hancur atau tidak dibutuhkan lagi akan mati untuk memberikan ruang bagi sel-sel pengganti yang sehat.
Jika keseimbangan antara sel yang tumbuh dan mati terganggu, jaringan neoplasma bisa terbentuk. Masalah dengan sistem imun tubuh juga bisa meningkatkan risikonya.
Faktor risiko tumor
Tumor dapat menyerang semua kelompok usia, termasuk anak-anak. Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tumor.
- Mutasi gen, seperti mutasi gen BRCA penyebab kanker payudara.
- Kondisi yang diturunkan, seperti sindrom Lynch dan neurofibromatosis.
- Riwayat keluarga dengan penyakit kanker tertentu, seperti kanker payudara dan kanker prostat.
- Merokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif.
- Paparan racun, seperti benzena dan asbes.
- Paparan radiasi, seperti radiasi ion.
- Infeksi virus, seperti HPV.
- Obesitas.
Diagnosis tumor
Awalnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa riwayat medis Anda terlebih dahulu. Dokter juga akan bertanya tentang gejala yang Anda rasakan.
Beberapa tes juga dapat dilakukan untuk mendiagnosis dan melihat perkembangan jaringan abnormal tersebut, baik apakah benjolan telah menghilang, menyusut, tetap sama, atau berubah.
Pemeriksaan ini bisa meliputi tes darah dan tes pencitraan, seperti rontgen, CT scan, atau MRI.
Dalam kasus lain, dokter mungkin akan melakukan biopsi dengan mengambil sampel benjolan untuk menentukan apakah jaringan abnormal termasuk jinak atau ganas.
Metode pengambilan sampel bisa beragam, tergantung jenis dan letak benjolan. Benjolan di bawah kulit lebih mudah diangkat dan hanya membutuhkan anestesi (bius) lokal.
Sementara itu, pengambilan sampel polip usus besar mungkin dilakukan bersamaan dengan kolonoskopi.
Pengobatan tumor
Tidak semua benjolan membutuhkan perawatan. Dokter akan menentukan pengobatan tumor berdasarkan lokasi pertumbuhan dan jenis tumornya.
Apabila benjolan kecil, bersifat jinak, dan tidak menyebabkan gejala apa pun, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk mengamati perkembangannya saja.
Hal ini akan memberi kesempatan bagi dokter untuk mengamati apakah ada perubahan pada tumor yang memang memerlukan intervensi medis lebih lanjut.
Sementara itu, pada benjolan yang diduga atau diketahui bersifat kanker, perawatan yang dapat dilakukan meliputi kemoterapi, imunoterapi, terapi target, terapi radiasi, dan operasi.
1. Kemoterapi
Kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker. Onkologis atau dokter spesialis kanker atau menentukan obat kanker sesuai kondisi pasien.
2. Imunoterapi
Pendekatan imunoterapi memanfaatkan kemampuan sistem imun atau kekebalan tubuh untuk menghentikan pertumbuhan dan perkembangan sel kanker di dalam tubuh.
3. Terapi target
Ini merupakan pengobatan kanker terbarukan yang menggunakan obat-obatan yang ditujukan hanya pada sel tumor sehingga tidak terlalu membahayakan sel-sel sehat yang berada di sekitarnya.
4. Terapi radiasi
Terapi radiasi atau radioterapi menggunakan radiasi tingkat tinggi yang bisa menghancurkan sel kanker. Dengan begitu, tumor bisa mengecil dan sel-sel kanker pada akhirnya mati.
5. Operasi
Prosedur pembedahan yang dilakukan dengan mengangkat jaringan tumor ganas supaya tidak menyebar ke jaringan sehat maupun organ tubuh lain di sekitarnya.
Pencegahan tumor
Pertumbuhan tumor tidak bisa sepenuhnya Anda cegah. Namun, gaya hidup sehat mungkin dapat membantu mengurangi risiko Anda untuk mengalami kondisi ini.
Berikut ini adalah beberapa cara sederhana yang dapat Anda lakukan untuk mencegah tumor.
- Mempertahankan berat badan yang sehat dengan pola makan seimbang dan olahraga secara rutin.
- Menghindari paparan asap rokok dan membatasi konsumsi minuman beralkohol.
- Menggunakan tabir surya (sunscreen) dan menghindari paparan sinar matahari berlebihan.
- Mendapatkan vaksinasi yang direkomendasikan, seperti vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks dan vaksin hepatitis B untuk melindungi Anda dari kanker hati.
Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk menjalani medical check up atau pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk mendeteksi perkembangan tumor lebih dini.
Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat sesuai dengan riwayat keluarga dan kondisi kesehatan Anda.
Kesimpulan
- Tumor atau neoplasma adalah jaringan abnormal yang tumbuh di dalam tubuh.
- Berdasarkan sifatnya, tumor dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni tumor jinak, tumor semiganas (prakanker), dan tumor ganas (kanker).
- Sebagian besar neoplasma bersifat jinak dan umumnya tidak memerlukan perawatan medis.
- Namun, pada kasus kanker, dokter dapat memberikan pengobatan dalam bentuk kemoterapi, imunoterapi, terapi target, terapi radiasi, dan/atau operasi.
[embed-health-tool-bmi]