backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

9 Penyakit dan Masalah Kesehatan Umum pada Bayi Baru Lahir

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 30/01/2023

    9 Penyakit dan Masalah Kesehatan Umum pada Bayi Baru Lahir

    Bagi Anda orangtua baru, merawat bayi baru lahir tentu menguras tenaga. Meski perasaan bahagia muncul, Anda pun mungkin khawatir terhadap berbagai penyakit atau masalah yang bisa terjadi pada bayi baru lahir Anda.

    Nah, sebelum kekhawatiran Anda bertambah, ketahui dulu apa saja penyakit atau masalah yang bisa terjadi pada bayi baru lahir. Kapan pula orangtua perlu merasa khawatir agar selalu sigap dalam mengantisipasinya.

    Penyakit atau masalah yang umum terjadi pada bayi baru lahir

    Begitu dilahirkan, bayi Anda perlu beradaptasi dengan dunia luar sehingga banyak sekali perubahan atau masalah yang dapat ia alami.

    Di samping itu, sistem imun bayi pun masih belum sempurna. Hal ini membuat si Kecil sangat rentan terkena berbagai penyakit infeksi.

    Adapun sebagian besar masalah atau penyakit ini sebenarnya normal terjadi dan akan menghilang dengan sendirinya seiring dengan perkembangan bayi Anda.

    Meski begitu, beberapa lainnya mungkin merupakan hal serius sehingga perlu mendapatkan perawatan medis.

    Nah, apa saja penyakit atau masalah yang dimaksud? Berikut adalah beberapa penyakit atau masalah yang bisa terjadi pada bayi baru lahir.

    1. Penyakit kuning (jaundice)

    jaundice penyakit pada bayi baru lahir

    Penyakit kuning ditandai dengan kulit bayi yang berwarna kekuningan, termasuk wajah dan mata. Kondisi ini terjadi karena penumpukan bilirubin dalam darah bayi Anda.

    Meski umumnya tidak berbahaya, jaundice yang muncul dalam 24 jam setelah bayi lahir atau berlangsung lebih dari tiga minggu bisa terjadi karena adanya penyakit bayi baru lahir lainnya.

    Kadar bilirubin yang terus meningkat dan tidak diobati berisiko menyebabkan cedera otak pada bayi Anda.

    2. Distensi perut

    Apakah perut bayi Anda buncit, membengkak, atau besar? Hal ini sebenarnya wajar terjadi, terutama setelah bayi Anda menyusu dalam jumlah yang banyak.

    Meski begitu, perut bayi yang tampak membengkak dan keras dalam waktu yang cukup lama disertai dengan muntah atau tidak buang air besar lebih dari dua hari, ini bisa menjadi tanda dari distensi perut.

    Kondisi ini bisa perut bayi bergas, sembelit, atau bahkan masalah usus yang lebih serius. Sebaiknya Anda memeriksakan bayi Anda ke dokter jika gejala tersebut terlihat.

    3. Kolik

    Memang sangat wajar jika bayi Anda menangis,. Namun, bayi yang menangis terus menerus hingga sulit tidur dan tanpa diketahui penyebab yang pasti bisa jadi karena mengalami kolik.

    Kolik merupakan masalah umum pada bayi baru lahir hingga berusia tiga bulan dan biasanya tidak berbahaya. Meski tak diketahui penyebab pastinya, kolik mungkin terkait dengan masalah sistem pencernaan atau alergi.

    Oleh karena itu, jika bayi Anda menangis terus menerus yang tak biasa selama tiga jam atau lebih dan disertai dengan gejala lainnya, sebaiknya bawa bayi Anda ke dokter untuk tahu penanganan yang tepat.

    4. Kulit bayi kebiruan

    Coba perhatikan warna kulit bayi Anda. Saat ia kedinginan, sangat wajar jika kulit bayi menjadi kebiruan. Warna kulitnya akan berubah kembali menjadi merah muda saat ia merasa hangat.

    Kulit wajah hingga lidah dan bibirnya pun bisa menjadi kebiruan bila bayi Anda menangis dengan kencang. Setelah tenang, kulitnya akan kembali ke warna yang normal.

    Meski begitu, melansir American Academy of Pediatrics, kebiruan pada kulit bayi baru lahir yang tidak kembali normal bisa terjadi karena bayi kekurangan oksigen dan menjadi tanda dari masalah pada jantung atau paru-parunya.

    5. Batuk

    Bayi baru lahir sering mengalami batuk. Ini bisa muncul karena ia menyusu terlalu cepat maupun jumlah ASI yang diminum terlalu banyak.

    Pada kondisi yang normal, batuk ini akan segera membaik dan menghilang setelah bayi Anda selesai menyusu.

    Akan tetapi, batuk pada bayi juga bisa terjadi karena penyakit atau kondisi tertentu. Misalnya paparan asap rokok atau debu yang mengiritasi saluran pernapasan, flu, atau penyakit yang lebih serius, seperti bronkitis. 

    6. Gumoh

    gumoh masalah pada bayi baru lahir

    Anda tidak perlu khawatir jika mendapati bayi Anda gumoh setelah ia menyusu. Gumoh sangat wajar terjadi pada bayi baru lahir dan umumnya akan membaik pada usia 6—12 bulan.

    Gumoh dan muntah adalah dua hal berbeda. Gumoh bisa terjadi karena otot sfingter di kerongkongan bayi belum berkembang sempurna sehingga tidak menutup rapat setelah bayi menyusui.

    Akhirnya, ASI atau susu yang sudah diminumnya kembali keluar.

    Namun, Anda tetap perlu mewaspadai kondisi gumoh yang tak biasa. Misalnya yang menyebabkan berat badan bayi turun atau seperti tertekan saat menyusui.

    7. Masalah pada tali pusat

    Tali pusat bayi biasanya akan kering dan lepas dengan sendirinya pada 5—12 hari setelah ia lahir. Namun, pada sekitar masa ini, bayi Anda bisa mengalami masalah tali pusat.

    Ambil contoh, keluar darah dari tali pusat, terbentuknya granuloma atau jaringan parut kecil yang tumbuh setelah tali pusat lepas, atau hernia umbilikalis (ditandai dengan tali pusat terdorong keluar saat bayi menangis).

    Meski dapat membaik seiring dengan tumbuh kembang bayi, Anda sebaiknya berkonsultasi kepada dokter anak jika muncul gejala lain yang mengganggu atau tak juga menghilang.

    8. Masalah kulit

    Ada berbagai masalah kulit pada bayi baru lahir yang mungkin terjadi. Misalnya ruam popok, cradle cap, hingga jerawat.

    Sebagian besar masalah kulit ini tidaklah berbahaya dan akan perlahan menghilang dalam beberapa minggu hingga bulan.

    Namun, penyakit kulit yang serius juga bisa terjadi, seperti impetigo yang menular.

    Jadi, jika masalah kulit bayi Anda tak kunjung sembuh atau muncul gejala yang mengkhawatirkan, sebaiknya periksakan bayi Anda ke dokter.

    9. Respiratory distress

    Respiratory distress syndrome (RDS) atau sindrom gawat napas terjadi ketika paru-paru bayi tidak dapat berfungsi dengan baik.

    Paru-paru bayi pun tak dapat memenuhi kebutuhan oksigennya, sehingga membuat bayi kesulitan bernapas.

    Adapun RDS merupakan penyakit serius yang bisa mengancam bayi baru lahir, terutama bayi prematur. Bila tak segera ditangani, kerusakan otak dan organ tubuh lainnya bisa terjadi.

    Jangan tunda untuk segera membawa dan memeriksakan bayi yang baru lahir ke dokter spesialis anak bila muncul gejala dan tidak biasa.

    Perlu diwaspadai

    Meski sebagian besarnya umum terjadi, perhatikan gejala-gejala berikut yang menandakan kondisi serius pada bayi baru lahir Anda.
    • Tidak buang air besar lebih dari dua hari.
    • Demam.
    • Bernapas cepat.
    • Suara mengi saat bernapas.
    • Ada darah atau cairan yang keluar dari tali pusat.
    • Menangis kencang terus menerus.
    • Enggan menyusu.
    • Muntah.
    • Bayi tampak menguning.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 30/01/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan