1. Pemberian aspirin
Untuk mencegah risiko penggumpalan darah. dokter akan meresepkan obat pengencer darah yang mengandung aspirin.
Namun, ini bukanlah pilihan pengobatan yang wajib, melainkan disesuaikan dengan kondisi penderita.
Biasanya, obat ini akan diberikan bila Anda mengalami hal-hal berikut.
Hindari mengonsumsi aspirin sembarangan tanpa anjuran dokter.
Ini karena diperlukan tes darah dan pemeriksaan medis terlebih dahulu untuk menentukan dosis yang tepat untuk Anda.
2. Pemberian obat hydroxyurea
Hydroxyurea yang dikenal juga dengan nama droxia atau hydrea merupakan obat yang umum digunakan untuk terapi pengobatan trombositosis esensial.
Sayangnya, konsumsi obat ini dapat menimbulkan efek samping seperti mual, rambut rontok, warna kuku berubah, borok di mulut atau kaki.
Selain itu, konsumsi dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit acute myelogenous leukemia (AML), yaitu penyakit kanker yang menyerang darah dan tulang.
Meski begitu, sulit diketahui dengan pasti apakah risiko leukemia benar-benar berasal dari penggunaan obat hydroxyurea.
Pasalnya, trombositosis itu sendiri juga berisiko menyebabkan penyakit leukemia.
3. Pemberian obat anagrelide (agrylin)
Berbeda dengan hydroxyurea, obat anagrelide tidak berisiko terhadap penyakit leukemia. Sayangnya, obat ini dinilai belum cukup efektif sebagai terapi pengobatan trombositosis esensial.
Adapun efek samping yang dapat ditimbulkan akibat konsumsi obat ini antara lain:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar