backup og meta

Pahami Ekimosis, Memar atau Lebam di Tubuh yang Umum Terjadi

Pahami Ekimosis, Memar atau Lebam di Tubuh yang Umum Terjadi

Pernahkah Anda mengalami memar atau lebam di area kulit Anda? Lebam yang lebar di kulit bisa jadi tanda dari ekimosis. Apa itu ekimosis dan bagaimana mengatasinya? Kenali lebih dalam mengenai istilah medis ini melalui penjelasan berikut.

Apa itu ekimosis?

Ekimosis adalah perdarahan di dalam kulit yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah. Ini merupakan istilah medis dari memar atau lebam yang umum terjadi.

Pada penderita ekimosis, pembuluh darah kecil (kapiler) di bawah kulit pecah atau berdarah, tetapi kulit di atas tetap utuh.

Kondisi ini mengakibatkan darah bocor dan terkumpul di dekat permukaan kulit, sehingga warna kulit berubah menjadi ungu atau hitam kebiruan.

Umumnya, perubahan kulit pada ekimosis cenderung lebih lebar. MedlinePlus menyebut, pembuluh darah yang pecah dan membentuk titik-titik merah kecil disebut petechiae.

Sementara bila darah yang terkumpul di bawah kulit mendatar dan lebih lebar disebut purpura. Adapun ekimosis adalah area memar yang sangat lebar.

Bagian kulit yang memar ini bisa terjadi di bagian kulit manapun, terutama lengan dan kaki. Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi pada area sekitar mata, atau yang dikenal dengan istilah black eye. 

Apa tanda dan gejala dari ekimosis?

Memar benda tumpul

Tanda yang umum dari kondisi ini adalah kulit yang berubah menjadi ungu atau hitam kebiruan.

Bila Anda memiliki warna kulit yang lebih gelap, memar Anda mungkin akan lebih berwarna ungu, coklat tua, atau kehitaman.

Seiring waktu, warna ungu dan hitam kebiruan ini berubah menjadi kuning kehijauan atau kecoklatan. Ini artinya area memar tersebut sudah sembuh.

Selain perubahan warna, area yang memar dan kulit di sekitarnya mungkin juga terasa lembut bila Anda sentuh. Meski begitu, kondisi ini umumnya tidak menimbulkan sakit.

Bila memar Anda terlihat bengkak dan terasa sakit, ini mungkin pertanda dari hematoma.

Hematoma adalah kumpulan darah di luar pembuluh darah, yang menyebabkan memar parah serta kerusakan kulit dan jaringan.

Apa penyebab ekimosis?

Penyebab dari ekimosis yang umum adalah cedera traumatis, seperti pukulan atau benturan ke area tubuh tertentu, cedera saat olahraga, atau terjatuh ke permukaan keras.

Cedera ini mengakibatkan pembuluh darah pada area yang terkena menjadi pecah.

Untuk menghentikan kehilangan darah akibat cedera, trombosit Anda menumpuk, membentuk gumpalan, serta menutup setiap dinding pembuluh darah yang rusak.

Namun, penumpukan dan gumpalan darah ini bisa menimbulkan memar pada area tubuh Anda.

Selain cedera traumatis, beberapa kondisi berikut juga bisa menimbulkan memar atau ekimosis.

Bagaimana dokter mendiagnosis kondisi ini?

Umumnya, ekimosis tidak membutuhkan pemeriksaan apapun untuk memastikan diagnosisnya. Apalagi, memar umumnya dapat hilang dan sembuh dengan sendirinya.

Meski demikian, jika memar pada tubuh Anda terus menerus terjadi tanpa alasan yang jelas, disertai rasa sakit, atau muncul masalah lainnya, seperti patah tulang, pemeriksaan medis perlu Anda lakukan untuk memastikan penyebab dari memar ini.

Anda mungkin perlu menjalani rontgen sinar-X untuk memastikan kondisi tulang yang patah.

Tes darah juga mungkin perlu Anda jalani guna mengetahui kelainan darah atau kekurangan vitamin tertentu yang bisa jadi penyebabnya.

Dokter pun mungkin akan menanyakan riwayat medis serta obat-obatan yang sedang pasien konsumsi, yang mungkin menyebabkan ekimosis.

Konsultasikan dengan dokter atau tim medis untuk informasi lebih lanjut mengenai hal ini.

Bagaimana cara mengobati ekimosis?

ice pack kompres dingin

DermNet NZ menyebut, memar umumnya menghilang dengan sendirinya dalam dua minggu. Namun, kondisi ini juga bisa menghilang lebih lama bila terjadi di bagian tungkai kaki bawah.

Sejalan dengan hal tersebut, tidak ada pengobatan medis khusus yang bisa mengobati ekimosis.

Akan tetapi, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meredakan memar serta mempercepat penyembuhan.

Berikut adalah beberapa cara yang dimaksud.

  • Istirahatkan bagian tubuh yang mengalami lebam.
  • Bila memungkinkan, angkat atau posisikan bagian tubuh yang memar lebih tinggi untuk mencegah pembengkakan.
  • Siapkan kompres dari es yang dibungkus dengan handuk atau kain flanel yang dingin. Kompres bagian tubuh yang memar pada 24 hingga 48 jam setelah cedera terjadi, tidak lebih dari 15 menit setiap kali mengompres. Ulangi kompres ini beberapa kali sepanjang hari.
  • Setelah dua hari atau 48 jam, gunakan kompres hangat ke area yang cedera. Ini juga dapat Anda lakukan beberapa kali sepanjang hari.
  • Bila terasa nyeri, Anda bisa meredakannya dengan mengonsumsi paracetamol. Jangan konsumsi pereda nyeri aspirin atau ibuprofen yang justru bisa memperparah memar.  Namun, sebaiknya tetap konsultasikan dengan dokter untuk konsumsi obat-obatan.

Adapun bila ekimosis Anda terjadi karena efek samping obat-obatan, sebaiknya tanyakan pada dokter apakah perlu menghentikan konsumsi obat tersebut.

Tetap ikuti petunjuk dokter tentang konsumsi obat-obatan.

Bagaimana mencegah ekimosis?

Sebagian besar kasus ekimosis tidaklah berbahaya dan tak perlu Anda khawatirkan.

Meski begitu, Anda bisa mencegahnya dengan melakukan cara-cara di bawah ini.

  • Gunakan pakaian atau peralatan pelindung khusus, seperti bantalan tulang kering, saat berolahraga.
  • Gunakan helm saat berkendara motor atau bersepeda.
  • Jauhkan furnitur dan benda besar lainnya dari pintu atau area Anda berjalan untuk menghindari terbentur.
  • Pastikan tidak ada benda-benda yang berada di lantai yang membuat Anda tersandung, seperti kabel, karpet, atau sepatu.
  • Nyalakan lampu saat berjalan di area yang gelap.
  • Pastikan Anda mencukupi kebutuhan vitamin dengan mengonsumsi makanan yang beragam dengan gizi yang seimbang.
  • Jika Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah, periksakan darah Anda melalui tes atau pemeriksaan rutin ke dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Epperla, N., Mazza, J. J., & Yale, S. H. (2015). A Review of Clinical Signs Related to Ecchymosis. WMJ : official publication of the State Medical Society of Wisconsin114(2), 61–65. https://wmjonline.org/wp-content/uploads/2015/114/2/61.pdf

Bleeding and bruising | DermNet NZ. Dermnetnz.org. (2022). Retrieved 5 January 2022, from https://dermnetnz.org/topics/bleeding-and-bruising

Bleeding into the skin: MedlinePlus Medical Encyclopedia. Medlineplus.gov. (2022). Retrieved 5 January 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/003235.htm

Bruises: Types, Causes, Diagnosis, Treatment & Prevention. Cleveland Clinic. (2022). Retrieved 5 January 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15235-bruises

Bruising or Black Eye (Ecchymosis) – Health Encyclopedia – University of Rochester Medical Center. Urmc.rochester.edu. (2022). Retrieved 5 January 2022, from https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=90&ContentID=P02806

Versi Terbaru

17/01/2022

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Beberapa Komplikasi yang Dapat Terjadi Akibat Trombositopenia

Sekadar Memar atau Ada Darah Beku di Dalam? Ini Cara Mudah Membedakannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 17/01/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan