Transfusi tukar adalah prosedur yang berpotensi menyelamatkan nyawa. Tindakan ini umumnya dilakukan untuk melawan efek penyakit kuning yang serius atau perubahan darah akibat penyakit seperti anemia sel sabit.
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Transfusi tukar adalah prosedur yang berpotensi menyelamatkan nyawa. Tindakan ini umumnya dilakukan untuk melawan efek penyakit kuning yang serius atau perubahan darah akibat penyakit seperti anemia sel sabit.
Transfusi tukar atau disebut juga dengan terapi pertukaran plasma darah (therapeutic plasma exchange) adalah tindakan yang dilakukan untuk mengganti plasma darah seseorang dengan darah pendonor.
Tindakan ini biasanya dilakukan pada bayi baru lahir yang mengalami kondisi polisitemia neonatus (jumlah sel darah merah berlebihan pada bayi baru lahir) atau pada penderita anemia sel sabit.
Prosedur ini digunakan untuk “membersihkan” darah dari berbagai unsur yang menimbulkan penyakit, termasuk antibodi, kompleks imun, elemen sel, agen infeksius, dan racun.
Selanjutnya, memasukkan kembali darah segar yang lebih sehat dalam jumlah yang sama ke dalam tubuh penderita.
Melansir situs National Library of Medicine, transfusi tukar mungkin diperlukan pada orang-orang yang mengalami kondisi berikut ini.
Prosedur ini melibatkan pengambilan darah pasien secara perlahan kemudian menggantinya dengan darah atau plasma donor segar. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut.
Proses transfusi tukar biasanya menggunakan alat berupa selang tipis yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah yang disebut kateter.
Setelah keseluruhan prosesnya selesai, kateter mungkin akan tetap dibiarkan terpasang guna mengantisipasi kemungkinan prosedur ini perlu diulang.
Pasien mungkin perlu dipantau selama beberapa hari di rumah sakit setelah menjalani tindakan ini. Lama rawat inap tergantung pada kondisi pasien masing-masing.
Terdapat perbedaan prosedur pada perawatan anemia sel sabit dengan pada kondisi polisitemia neonatus (jumlah sel darah merah yang berlebihan pada bayi baru lahir).
Pada anemia sel sabit, darah yang dikeluarkan akan diganti dengan darah donor. Sementara pada polisitemia neonatus, darah yang dikeluarkan diganti dengan larutan saline, plasma darah, atau albumin.
Tujuannya adalah untuk menurunkan jumlah sel darah merah pada penderitanya serta memudahkan mengalirkan darah kembali ke seluruh tubuh.
Melansir situs Stat Pearls, ada dua metode berbeda untuk pemisahan plasma darah pada transfusi tukar, yaitu dengan cara manual dan otomatis.
Pada metode manual langkah-langkahnya terdiri dari tahapan berikut.
Pada metode otomatis, tahapan-tahapannya kurang lebih sama dengan metode manual. Bedanya, ia menggunakan bantuan mesin plasmapheresis untuk memisahkan plasma darah.
Terapi pertukaran plasma pada bayi mungkin membutuhkan persiapan yang cenderung lebih rumit daripada orang dewasa, berikut hal-hal yang biasanya lakukan.
Setelah semua persiapan selesai, proses transfusi tukar pada bayi sudah bisa dimulai. Tindakan ini perlu mengikuti panduan dari American Academy of Pediatric Guidelines.
Volume darah untuk perlu ditukar dihitung dengan cara memperkirakan berapa volume darah yang beredar di tubuh bayi baru lahir.
Sama halnya dengan transfusi darah secara umum. Transfusi tukar pada umumnya aman, tetapi ada beberapa risiko komplikasi yang terjadi baik yang ringan maupun parah.
Risiko yang ringan seperti demam dan gatal-gatal. Sementara risiko yang cukup parah meliputi komplikasi seperti berikut.
Bayi yang menjalani transfusi tukar memiliki risiko komplikasi atau efek samping yang cenderung lebih banyak untuk diwaspadai.
Komplikasi terkait kateter seperti emboli udara, trombosis, dan pendarahan adalah yang paling sering terjadi pada saat transfusi dilakukan atau segera setelahnya.
Di samping itu, terdapat risiko komplikasi lainnya yang perlu diperhatikan sebagai berikut.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar