backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Plasma Darah, Cairan yang Bertugas Membawa Sel Darah

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 05/10/2022

    Mengenal Plasma Darah, Cairan yang Bertugas Membawa Sel Darah

    Darah Anda terdiri komponen darah berupa zat cair dan padat. Bagian yang cair disebut dengan plasma terbuat dari air, garam, dan protein. Sementara itu, bagian yang padat dalam darah adalah sel-sel darah yang dikenal dengan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Lebih dari separuh bagian dari darah terdiri dari plasma. Lantas, apa itu plasma darah dan fungsinya bagi tubuh? Simak penjelasannya di bawah ini. 

    Apa itu plasma darah?

    Plasma darah merupakan bagian cair dalam darah Anda.

    Plasma darah merupakan bagian cair dalam darah yang berwarna kuning terang.

    Sekitar 55% darah terdiri dari plasma, sedangkan sisanya adalah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang tercampur dalam plasma. 

    Dikutip dari jurnal yang dipublikasikan di US National Library of Medicine, plasma terdiri dari 91-92% air dan 8-9% zat padat dengan rincian di bawah ini:

    • Koagulan, terutama fibrinogen, yang membantu pembekuan darah.
    • Protein plasma, seperti albumin dan globulin, yang membantu menjaga tekanan osmotik koloid pada sekitar 25 mmHg.
    • Elektrolit, seperti natrium, kalium, bikarbonat, klorida, dan kalsium yang membantu menjaga pH darah.
    • Imunoglobulin, yang membantu melawan infeksi dan berbagai enzim, hormon, dan vitamin dalam jumlah kecil lainnya.

    Pembentukan plasma tergolong unik karena tidak ada organ yang memproduksinya. Plasma terbentuk dari air dan garam yang diserap melalui saluran pencernaan.

    Sementara itu, protein plasma diproduksi dari organ, bergantung pada tahap perkembangan individu. 

    Pada embrio, sel mesenkim bertanggung jawab dalam produksi sel plasma. Protein yang dibuat pertama adalah albumin, kemudian diikuti oleh globulin, dan protein plasma lainnya. 

    Pada orang dewasa, sel retikuloendotelial dalam hati bertanggung jawab atas pembentukan protein plasma pada orang dewasa.

    Sumsum tulang, sel darah, sel-sel jaringan tubuh, serta limpa juga berkontribusi dalam proses tersebut. Gamma globulin yang berasal dari limfosit B, nantinya akan membentuk imunoglobulin.

    Apa saja fungsi plasma darah?

    darah kental berisiko jantung

    American Red Cross menyebutkan empat fungsi penting plasma darah dalam tubuh.

  • Membantu menjaga tekanan dan volume darah.
  • Menyediakan protein penting untuk pembekuan darah dan kekebalan.
  • Membawa elektrolit, seperti natrium dan kalium, ke otot.
  • Membantu menjaga keseimbangan pH yang tepat dalam tubuh untuk mendukung fungsi sel.
  • Secara lebih rinci, fungsi plasma sering kali tumpang tindih dengan darah, mengingat plasma adalah bagian cair dari darah.

    Fungsi-fungsi tersebut meliputi berikut.

    • Koagulasi (pembekuan darah). Fibrinogen di dalam plasma memainkan peran utama dalam pembekuan darah bersama dengan trombin dan faktor koagulasi X. 
    • Pertahanan tubuh. Imunoglobulin dan antibodi dalam plasma berperan penting dalam pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, jamur, dan parasit. 
    • Pemeliharaan tekanan osmotik. Tekanan osmotik koloid dipertahankan sekitar 25 mmHg oleh protein plasma seperti albumin.
    • Nutrisi. Pengangkutan nutrisi, seperti glukosa, asam amino, lipid, dan vitamin yang diserap dari saluran pencernaan ke berbagai bagian tubuh sebagai sumber bahan bakar untuk pertumbuhan dan perkembangan.
    • Respirasi. Transportasi gas pernapasan, yaitu membawa oksigen ke berbagai organ dan membawa karbon dioksida kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan.
    • Ekskresi. Berfungsi untuk membuang produk limbah nitrogen yang dihasilkan setelah metabolisme sel dan mengangkutnya ke ginjal, paru-paru, dan kulit untuk dikeluarkan.
    • Hormon. Hormon dilepaskan ke dalam darah dan diangkut ke organ targetnya.
    • Pengaturan keseimbangan asam-basa. Protein plasma berkontribusi pada keseimbangan asam-basa dalam darah.
    • Pengaturan suhu tubuh. Fungsi ini dilakukan dengan menyeimbangkan proses kehilangan panas dan perolehan panas dalam tubuh.
    • Peran dalam tingkat sedimentasi eritrosit atau erythrocyte sedimentation rate (ESR). Fibrinogen meningkat selama kondisi peradangan akut dan menyebabkan peningkatan ESR, salah satu jenis tes darah, yang merupakan alat untuk mendiagnosis penyakit.

    Apa saja kegunaan plasma darah untuk kesehatan?

    Plasma darah

    Plasma adalah bagian penting dari perawatan yang bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan serius. Bahkan, ada transfusi khusus plasma darah, selain transfusi yang umum kita ketahui. 

    Selain air, garam, dan enzim, plasma juga mengandung komponen penting, termasuk antibodi, faktor pembekuan, protein albumin, dan fibrinogen.

    Saat Anda mendonorkan darah, petugas kesehatan akan memisahkan bagian-bagian penting ini dari plasma darah. 

    Bagian-bagian penting tersebut dapat disatukan menjadi berbagai produk. Produk ini kemudian digunakan sebagai perawatan yang dapat menyelamatkan nyawa orang dengan luka bakar, syok, trauma, dan keadaan darurat medis lainnya. 

    Protein dan antibodi dalam plasma juga digunakan dalam terapi untuk kondisi kronis yang langka, seperti penyakit autoimun dan hemofilia.

    Orang dengan kondisi ini dapat bertahan hidup dengan lama dan produktif karena perawatan tersebut. Itu sebabnya, beberapa organisasi kesehatan menyebut plasma darah sebagai “anugerah kehidupan”. 

    Berikut berbagai kandungan plasma darah dan kegunaannya untuk menangani sejumlah kondisi kesehatan.

    1. Plasma secara keseluruhan

    Kantung plasma darah

    Plasma yang dibekukan bermanfaat untuk pengobatan perdarahan parah yang mengakibatkan syok, luka bakar, dan penyakit hati.

    Koagulan (faktor pembekuan darah) yang ditemukan dalam plasma dapat mengurangi waktu perdarahan dan meningkatkan kestabilan pasien. 

    Plasma juga digunakan sebagai pengobatan pertama trombositopenik purpura (TTP) dan sindrom uremik hemolitik atau hemolytic uremic syndrome (HUS).

    Selain itu, plasma juga berperan dalam pengobatan bayi baru lahir dengan kondisi hemolisis berat atau hiperbilirubinemia (kondisi ketika kadar bilirubin bayi lebih dari 10 mg/dL).

    2. Faktor pembekuan

    pembekuan darah

    Faktor pembekuan dan faktor von Willebrand (VWF) yang ditemukan dalam plasma memainkan peran penting dalam pembekuan darah yang dapat menghasilkan kolagen.

    Orang dengan kelainan pembekuan darah, seperti hemofilia dan penyakit von Willebrand dapat mengambil manfaat dari turunan protein plasma. 

    3. Imunoglobulin

    Plasma darah

    Imunoglobulin melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus, serta memainkan peran kunci dalam pertahanan tubuh.

    Infus imunoglobulin sangat bermanfaat pada orang dengan gangguan imun, seperti defisiensi imun primer, yaitu kondisi ketika tubuh tidak dapat memproduksi antibodi.

    Pengobatan itu juga bermanfaat untuk orang yang menjalani pengobatan kanker. 

    4. Albumin

    tes serum albumin

    Infus albumin digunakan dalam pengobatan luka bakar dan syok hemoragik.

    Jurnal yang dipublikasikan di US National Library of Medicine menyebutkan bahwa infus albumin juga telah terbukti dapat meningkatkan harapan hidup pasien sirosis.

    Albumin juga berguna dalam pengobatan sindrom hepatorenal. 

    5. Antitripsin alfa-1

    Antitripsin alfa-1 yang diturunkan dari plasma dan diberikan melalui intravena bermanfaat untuk menurunkan angka kematian dan banyaknya kekambuhan pada penyakit peradangan. 

    6. Plasma darah sebagai tes laboratorium

    Tes plasma dapat mendiagnosis dan mengonfirmasi penyakit, seperti diabetes berdasarkan glukosa serum. 

    7. Plasmapheresis

    Plasmapheresis adalah pengobatan sementara yang efektif mengatasi berbagai penyakit autoimun. Plasmapheresis dilakukan dengan memisahkan plasma darah dari komponen darah lainnya.

    Prosedur ini juga diketahui berpotensi dapat membersihkan penyebab penyakit.

    Dalam prosedur ini, darah vena Anda ditarik, dipisahkan sel darahnya, dan larutan koloid pengganti sel darah dimasukkan ke tempatnya.

    Prosedur yang juga disebut sebagai Therapeutic Plasma Exchange (TPE) ini juga digunakan untuk mengatasi COVID-19.

    Beberapa penelitian telah menguji seberapa efektif pengobatan ini melawan COVID-19.

    Jurnal yang diterbitkan International Journal of Infectious Disease menyebutkan bahwa penggunaan TPE pada pasien COVID-19 yang parah menunjukkan hasil yang baik.

    Plasma darah mengandung berbagai komponen yang masing-masing punya fungsi dan kegunaannya sendiri. Oleh karena itu, gangguan pada plasma dapat menyebabkan gejala yang mengganggu Anda. 

    Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala kelainan darah, seperti lemah, lesu, luka tak kunjung sembuh, perdarahan, hingga kulit mudah memar.

    Deteksi awal penyakit dapat memudahkan Anda mendapat perawatan yang tepat. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 05/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan