backup og meta

9 Makanan yang Perlu Dihindari Setelah Melahirkan

9 Makanan yang Perlu Dihindari Setelah Melahirkan

Ada sejumlah makanan yang dilarang untuk dikonsumsi, baik setelah melahirkan normal maupun caesar. Menghindari makanan-makanan ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan sekaligus mempersiapkan ibu sebelum masa menyusui.

Daftar makanan yang dilarang setelah melahirkan normal

Memperhatikan kandungan gizi dalam makanan setelah melahirkan tidak kalah pentingnya seperti ketika ibu memilih makanan selama kehamilan.

Pasalnya, zat gizi dari makanan yang diserap tubuh akan terbawa oleh ASI yang menjadi sumber makanan utama bayi.

Selain itu, jenis makanan tertentu juga akan membantu ibu lebih mudah melewati masa nifas.

Sebaliknya, ada juga jenis makanan yang tidak boleh dimakan setelah melahirkan.

Tidak hanya menghambat proses pemulihan, beberapa jenis makanan berikut juga dikhawatirkan mengganggu pertumbuhan bayi.

1. Makanan pedas

pantangan makanan ibu nifas

Makanan pedas sebaiknya dijadikan pantangan saat ibu berada dalam masa nifas. Pasalnya, terlalu banyak makan makanan pedas dapat membuat ibu mulas, sakit perut, hingga diare.

Gangguan pencernaan karena adanya capsaicin pada makanan pedas juga akan mengganggu pemberian ASI kepada bayi.

ASI yang keluar mungkin akan membuat bayi mengalami kolik. Ini merupakan kondisi ketika bayi menangis tanpa sebab dan sulit dikendalikan.

2. Makanan dan minuman berkafein

Bukan hanya kopi, kafein juga dapat ditemukan pada cokelat hingga teh. Asupan kafein berlebih bisa meresap ke dalam ASI dan berdampak langsung pada bayi.

Tidak hanya membuat ibu mudah dehidrasi, kafein juga bisa membuat bayi lebih gelisah. Ketika bayi gelisah, mereka akan menjadi lebih rewel dan sulit tidur.

Melansir dari laman National Health Service, setelah melahirkan ibu sebaiknya tidak minum lebih dari 300 mg kafein (kira-kira tiga cangkir kopi) setiap hari.

3. Makanan berminyak

Makanan selanjutnya yang dilarang dikonsumsi setelah melahirkan normal adalah makanan berminyak seperti gorengan.

Pasalnya, makanan ini bisa mempercepat kenaikan berat badan sehingga menurunkan kebugaran ibu.

Tubuh yang kurang fit setelah melahirkan tentu akan membuat ibu semakin kesusahan merawat bayi baru lahir. Padahal, bayi baru lahir sangat membutuhkan perhatian ibu.

Selain itu, makanan berminyak lebih sulit dicerna oleh tubuh sehingga dapat menyebabkan masalah pada saluran pencernaan seperti sakit perut.

4. Beberapa jenis ikan

Berbagai zat gizi pada ikan memang bagus untuk ibu menyusui. Namun, ibu perlu lebih berhati-hati dalam memilih jenis ikan.

Pastikan untuk menghindari ikan yang mengandung merkuri seperti tenggiri, tuna mata besar, todak, dan tilefish.

Selain itu, ibu juga sebaiknya membatasi konsumsi ikan berminyak seperti sarden, makerel, teri, dan salmon agar tidak lebih dari dua kali dalam seminggu.

5. Peppermint dan peterseli

manfaat peppermint

Jika jumlah ASI ibu terbilang cukup sedikit, sebaiknya batasi konsumsi peppermint atau peterseli. Kedua bahan tersebut diketahui dapat mengurangi produksi ASI.

Meski begitu, ibu tetap bisa mengonsumsi makanan yang memiliki sedikit campuran keduanya. Pasalnya, hanya sedikit ekstrak peppermint dan peterseli yang terserap ke dalam ASI.

Pada akhirnya, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai dampak negatif peppermint dan peterseli pada ibu yang baru melahirkan.

6. Alkohol

Alkohol, baik pada makanan atau minuman, merupakan pantangan utama setelah melahirkan normal ataupun caesar.

Melansir dari laman Mayo Clinic, alkohol dapat bertahan di dalam ASI selama 2–3 jam setelah diminum.

Jika terserap oleh tubuh bayi, alkohol dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pola tidur, kekurangan berat badan, hingga keterlambatan perkembangan motorik.

Alkohol juga akan mengurangi tingkat kesadaran ibu. Pada kondisi tertentu, ini akan meningkatkan risiko terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS) pada bayi.

7. Makanan bergas

Tidak hanya makanan pedas, kolik juga bisa disebabkan oleh makanan yang tinggi akan gas.

Oleh karena itu, makanan bergas seperti kembang kol, brokoli, atau kacang-kacangan sebaiknya menjadi pantangan bagi ibu selama masa nifas.

Tangisan bayi yang sulit dikendalikan karena kolik kerap membuat orang tua merasa frustasi. Maka, penting untuk melakukan pencegahannya.

Selain makanan, minuman bersoda juga bisa memicu kolik pada bayi sehingga ibu sebaiknya menguranginya.

8. Cokelat termasuk pantangan makanan setelah melahirkan

Cokelat termasuk makanan yang tidak boleh dimakan terlalu banyak setelah melahirkan Selain karena kadar gulanya yang tinggi, cokelat diketahui mengandung theobromine.

Theobromine merupakan zat yang memiliki efek serupa dengan kafein. Maka, saat ibu terlalu banyak makan cokelat, bayi bisa menjadi gelisah.

Tentu ibu tidak harus sepenuhnya menghindari makanan yang satu ini. Cukup batasi konsumsinya dan makanlah sesekali saja.

9. Makanan yang memicu alergi

Pada dasarnya, tidak ada larangan khusus terkait makanan untuk ibu menyusui usai melahirkan.

Pengenalan beragam jenis makanan sedini mungkin justru membantu dokter mengetahui apakah terdapat makanan yang membuat bayi alergi.

Namun, jika bayi ibu sudah ketahuan memiliki alergi terhadap makanan tertentu saat dilahirkan, hindarilah makanan tersebut selama menyusui.

Makanan atau minuman yang ibu konsumsi tersebut dikhawatirkan akan terbawa ke dalam ASI sehingga bayi pun merasakan dampaknya.

[embed-health-tool-due-date]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

The New Mother – Taking Care of Yourself After Birth. (n.d.). Stanford Medicine Children’s Health – Lucile Packard Children’s Hospital Stanford. Retrieved 17 February 2023 from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=the-new-mother—taking-care-of-yourself-after-birth-90-P02693.

Postpartum nutrition – Your road to recovery. (n.d.). HealthHub. Retrieved 17 February 2023 from https://www.healthhub.sg/live-healthy/2092/Postpartum-Nutrition-Your-Road-To-Recovery.

You do not need a special diet while breastfeeding, however there are certain food and drinks that you should avoid if you are breastfeeding. Find out more about what these are. (n.d.). Start4Life. Retrieved 17 February 2023 from https://www.nhs.uk/start4life/baby/feeding-your-baby/breastfeeding/healthy-diet/food-and-drinks-to-avoid/.

Food allergies in babies and young children. (2020, December 7). nhs.uk. Retrieved 17 February 2023 from https://www.nhs.uk/conditions/baby/weaning-and-feeding/food-allergies-in-babies-and-young-children/.

I’m breastfeeding. How can I lower my baby’s food allergy risk? (n.d.). Nemours KidsHealth – the Web’s most visited site about children’s health. Retrieved 17 February 2023 from https://kidshealth.org/en/parents/bfeed-allergies.html.

Chocolate and breastfeeding | La Leche league Canada. (n.d.). La Leche League Canada – Breastfeeding Support and Information. Retrieved 17 February 2023 from https://www.lllc.ca/chocolate-and-breastfeeding#.

Colic and gas. (n.d.). Children’s Hospital of Philadelphia. Retrieved 17 February 2023 from https://www.chop.edu/conditions-diseases/colic-and-gas.

What to eat while breastfeeding your baby. (2022, April 27). Mayo Clinic. Retrieved 17 February 2023 from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/breastfeeding-nutrition/art-20046912.

Tips to boost your milk supply, herbs, and fun recipes to try at home — Breastfeeding center for greater Washington. (2022, January 26). Breastfeeding Center for Greater Washington. Retrieved 17 February 2023 from https://www.breastfeedingcenter.org/blog/2021/8/23/wj0hl6vzljnnvjg56q9nztq8jn3sqk.

Versi Terbaru

03/03/2023

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

7 Tips Diet Ibu Menyusui Tanpa Mengurangi ASI

Benarkah Proses Melahirkan Anak Kedua Lebih Mudah?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 03/03/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan