backup og meta

7 Pantangan Ibu Melahirkan sebelum 40 Hari dan Alasannya

7 Pantangan Ibu Melahirkan sebelum 40 Hari dan Alasannya

Masa nifas adalah periode setelah melahirkan yang berlangsung selama 40 hari. Kondisi tubuh yang rentan pada masa ini membuat ibu lebih berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan. Itu sebabnya, ada beberapa hal yang menjadi pantangan bagi ibu melahirkan sebelum 40 hari. Apa sajakah itu?

Pantangan ibu melahirkan sebelum 40 hari

Masa nifas dianggap sebagai waktu yang cukup bagi tubuh ibu untuk pulih dari proses melahirkan normal maupun operasi caesar.

Lantas, kenapa perlu memerhatikan pantangan dan menunggu sampai 40 hari setelah melahirkan?

Rahim perlu waktu 6 minggu atau sekitar 40–42 hari untuk kembali ke ukuran semula. Tubuh ibu pun butuh memulihkan diri dari luka yang didapatkan selama persalinan.

Berikut ini adalah beberapa pantangan selama 40 hari setelah melahirkan yang perlu diperhatikan agar ibu lekas pulih dan bisa segera merawat bayinya secara optimal.

1. Berhubungan intim

berhubungan intim setelah melahirkan caesar

Salah satu pantangan selama masa nifas ialah berhubungan intim. Baik itu secara normal atau operasi caesar, ibu perlu menghindari seks sekitar 4–6 minggu setelah melahirkan.

Waktu yang lebih lama mungkin dibutuhkan bila ibu mengalami robekan vagina atau mendapat tindakan gunting vagina (episiotomi) saat melahirkan normal.

Hal ini perlu dilakukan karena rahim yang belum pulih sepenuhnya pascapersalinan. Selain itu, risiko infeksi pada organ reproduksi juga lebih tinggi selama periode ini.

2. Menggunakan menstrual cup atau tampon

Jika ibu terbiasa memakai menstrual cup atau tampon sebelum hamil, kedua benda ini justru menjadi pantangan bagi ibu melahirkan sebelum 40 hari masa nifas.

Pemakaian benda yang dimasukkan ke dalam vagina ini bisa meningkatkan risiko infeksi sebab bakteri dapat masuk ke dalam rahim yang kondisinya masih rentan.

Oleh sebab itu, ibu disarankan untuk memakai pembalut guna mengatasi lokia atau perdarahan yang terjadi sejak awal masa nifas.

Mengenal tanda bahaya pada masa nifas

Selama periode ini, ibu juga perlu mewaspadai tanda bahaya pada masa nifas seperti berikut.
  • Perdarahan yang sangat banyak atau berkepanjangan.
  • Nyeri perut yang hebat atau terus-menerus.
  • Bengkak dan keluar cairan berbau tidak sedap dari vagina.
  • Kesulitan bernapas, sesak napas, atau nyeri dada.
  • Migrain atau sakit kepala hebat.
  • Perubahan suasana hati yang ekstrem.
  • Munculnya pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi.

3. Makan makanan tidak sehat

Semua makanan yang tidak sehat adalah pantangan makanan ibu melahirkan sebelum 40 hari.

Masa-masa setelah melahirkan sering kali dianggap sebagai “waktu pembalasan”. Kondisi ini membuat ibu mengonsumsi makanan tidak sehat, seperti makanan kemasan dan makanan cepat saji.

Mengabaikan makanan sehat setelah melahirkan, termasuk sayuran, buah-buahan, susu, serta telur, berpotensi memperlambat pemulihan dan menghambat produksi ASI.

4. Merokok dan berada di dekat perokok

cara menetralisir asap rokok yang terhirup

Ibu tidak boleh merokok dan perlu menghindari berada di dekat perokok. Pasalnya, asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya yang berbahaya untuk kesehatan bayi.

Paparan asap rokok pada bayi bisa meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti asma hingga sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Dikutip dari laman Government of Canada, risiko SIDS dapat meningkat seiring dengan jumlah perokok di rumah dan kedekatan tempat merokok dengan bayi.

5. Mengangkat beban berat

Pantangan lain selama 40 hari setelah melahirkan yakni mengangkat beban yang terlalu berat.

Mengangkat beban berat setelah melahirkan dapat menimbulkan cedera pada otot perut yang masih lemah. Bahkan, ini dapat menyebabkan komplikasi, seperti prolaps organ panggul.

Ibu tetap bisa mengangkat beban atau barang yang beratnya tidak melebih berat bayi. Namun, sebaiknya mintalah bantuan suami atau keluarga untuk melakukan tugas ini.

6. Melakukan aktivitas fisik berlebihan

Ibu mungkin sangat semangat berolahraga untuk mengecilkan perut setelah melahirkan. Meski begitu, perlu diingat bahwa perut besar pascapersalinan adalah hal yang normal. 

Rahim dan otot-otot perut memerlukan waktu untuk pulih setelah meregang selama kehamilan.

Berolahraga terlalu intens justru bisa memicu cedera dan memperlambat pemulihan. Jika ingin tetap melakukannya, lakukanlah olahraga ringan, seperti jalan kaki atau senam Kegel.

7. Menyimpan beban perasaan sendiri

Ibu baru melahirkan kerap mengalami perubahan emosional yang signifikan. Menyimpan beban emosional sendiri adalah salah satu pantangan ibu melahirkan sebelum 40 hari.

Kecenderungan untuk mengisolasi diri dan tidak mendapatkan dukungan setelah bersalin dapat meningkatkan risiko baby blues pada ibu melahirkan.

Menurut Pregnancy, Birth and Baby, sindrom baby blues dapat muncul dalam 3–10 hari setelah melahirkan. Gejala dari kondisi ini umumnya bertahan selama kurang dari 2 minggu.

Masa nifas atau selama 40 hari setelah melahirkan adalah periode yang penting untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi yang baru lahir.

Dengan mencerman berbagai pantangan di atas, ibu dapat memastikan proses pemulihan setelah melahirkan dan perawatan bayi berjalan dengan optimal.

Kesimpulan

  • Masa nifas adalah periode penting selama 40 hari setelah melahirkan untuk mendukung pemulihan ibu dan menjaga kesehatan bayi yang baru lahir.
  • Beberapa pantangan ibu melahirkan sebelum 40 hari yakni berhubungan intim, makan makanan tidak sehat, merokok, dan melakukan aktivitas fisik berlebihan.
  • Mematuhi pantangan tersebut dapat membantu mengurangi risiko komplikasi, seperti sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), baby blues, hingga depresi postpartum.

[embed-health-tool-due-date]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

The postpartum period. (2024). Cleveland Clinic. Retrieved September 10, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/postpartum

The new mother: Taking care of yourself after birth. (n.d.). Stanford Medicine Children’s Health. Retrieved September 10, 2024, from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=the-new-mother-taking-care-of-yourself-after-birth-90-P02693

Bleeding after birth: 10 things you need to know. (2024). National Childbirth Trust. Retrieved September 10, 2024, from https://www.nct.org.uk/life-parent/your-body-after-birth/bleeding-after-birth-10-things-you-need-know

Sex after having a baby. (2024). Pregnancy, Birth and Baby. Retrieved September 10, 2024, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/sex-and-contraception-after-birth

Baby blues. (2022). Pregnancy, Birth and Baby. Retrieved September 10, 2024, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/baby-blues

Tobacco and sudden infant death syndrome (SIDS). (2023). Government of Canada. Retrieved September 10, 2024, from https://www.canada.ca/en/health-canada/services/health-concerns/tobacco/legislation/tobacco-product-labelling/smoking-sudden-infant-death-syndrome.html

Lopez-Gonzalez, D.M., & Kopparapu, A.K. (2022). Postpartum Care of the New Mother. StatPearls Publishing. Retrieved September 10, 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK565875/

Versi Terbaru

19/09/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

6 Tips Sehat Menurunkan Berat Badan Setelah Melahirkan

5 Rekomendasi Pembalut Nifas Terbaik untuk Ibu setelah Melahirkan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 14 jam lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan