5. Sering merasa haus tapi buang air kecil sangat sedikit
Anda juga perlu berhati-hati jika sering merasa haus tetapi buang air kecil sangat sedikit. Padahal Anda merasa sudah cukup minum. Apalagi jika mengalami rasa nyeri dan kesulitan saat buang air kecil.
Segeralah periksakan diri ke dokter jika mengalami hal ini sebab bisa jadi itu adalah pertanda adanya infeksi.
6. Mual, muntah dan nafsu makan hilang
Pada trimester pertama kehamilan, kondisi ini mungkin wajar Anda alami. Namun jika terjadi setelah melahirkan maka sebaiknya ibu berhati-hati.
Pasalnya, mual, muntah, dan nafsu makan hilang juga merupakan tanda bahaya nifas, seperti infeksi pada rahim. Oleh karena itu, sebaiknya ibu tidak menganggap remeh jika mengalami hal ini, ya.

7. Tekanan darah tinggi (preeklampsia)
Setelah proses bersalin, kondisi tubuh Anda perlu dipantau secara rutin baik oleh dokter maupun perawat, seperti melakukan pengecekan suhu tubuh dan tekanan darah.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi infeksi maupun preeklampsia. Meskipun jarang terjadi tapi kondisi ini dapat berakibat fatal.
Dilansir My Cleveland Clinic, preeklampsia adalah kondisi kenaikan tekanan darah secara drastis pasca-melahirkan. Jika tidak segera tertangani, ini dapat berisiko menyebabkan stroke, kejang bahkan kematian.
8. Sakit kepala hebat atau migrain
Menurut jurnal Continuing Education in Anaesthesia Critical Care & Pain, 4 dari 10 ibu mengalami sakit kepala pada satu minggu pertama setelah melahirkan. Hal ini biasanya terjadi akibat adanya perubahan hormonal, stres dan kelelahan.
Namun, sebaiknya Anda berhati-hati jika mengalami sakit kepala yang tak tertahankan atau migrain sebab hal ini bisa jadi adalah pertanda preeklampsia.
Segeralah periksakan diri ke dokter jika sakit kepala disertai gejala seperti:
- pandangan kabur,
- tekanan darah tinggi,
- bengkak pada wajah, tangan dan kaki,
- berkeringat berlebih, serta
- mual dan muntah.
9. Sesak nafas sebagai tanda bahaya nifas
Tanda bahaya pada masa nifas berikutnya yang perlu Anda waspadai adalah sesak napas. Kondisi ini dapat terjadi jika terdapat penyumbatan pada pembuluh darah paru-paru (emboli paru).
Hal ini disebabkan oleh masuknya cairan ketuban pada pembuluh darah ibu yang terbawa hingga ke paru-paru dan membuat sumbatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar