backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Normalkah Nyeri Perineum Setelah Melahirkan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 09/11/2022

    Normalkah Nyeri Perineum Setelah Melahirkan?

    Setelah menjalani persalinan, tubuh Anda mungkin akan mengalami beberapa kondisi. Salah satu kondisi yang kerap kali dikeluhkan oleh ibu setelah melahirkan yaitu nyeri di bagian perineum. Apakah perineum itu? Dan apakah nyeri perineum setelah melahirkan normal terjadi?

    Normalkah nyeri pada perineum setelah melahirkan?

    perawatan luka perineum cara merawat jahitan setelah melahirkan

    Rasa sakit atau nyeri pada perineum adalah hal yang wajar terjadi setelah Anda melahirkan normal atau melalui vagina.

    Perineum sendiri adalah area di antara vagina dan anus yang berupa kulit dan otot berbentuk berlian atau diamond.

    Rasa nyeri pada perineum bisa disebabkan oleh adanya luka akibat peregangan saat proses melahirkan.

    Kondisi ini cenderung lebih sering terjadi pada ibu yang baru melahirkan untuk pertama kali.

    Bahkan, diketahui bahwa sebagian besar ibu pasti mengalami nyeri perineum setelah melahirkan, meski tidak ada robekan pada vagina.

    Pada beberapa kasus, luka mungkin hanya berupa sedikit memar akibat tekanan dari kepala bayi.

    Namun, beberapa ibu juga bisa mengalami robekan saat persalinan. Biasanya, robekan berukuran cukup kecil, tetapi dapat menyebabkan rasa nyeri.

    Jika Anda mengalami perobekan, rasa sakit yang timbul tergantung dari seberapa dalam robekannya.

    Robekan minor umumnya tidak membutuhkan jahitan. Sementara itu, kasus yang lebih parah mungkin perlu ditangani dengan melakukan jahitan untuk mempercepat proses penyembuhan.

    Selain terjadi secara alami, robekan juga bisa disebabkan oleh episiotomi. Anda mungkin memerlukan episiotomi untuk mempermudah keluar atau lahirnya bayi maupun jika bayi Anda perlu untuk segera dilahirkan.

    Berapa lama nyeri perineum setelah melahirkan?

    Lama waktu penyembuhan nyeri perineum setelah melahirkan bisa berbeda-beda. Hal ini biasanya tergantung dari tingkat keparahan robekan.

    Semakin dalam dan lebar luka yang terjadi, maka bisa semakin lama waktu penyembuhan yang dibutuhkan.

    Memar dan nyeri dari robekan atau sayatan bisa membaik dalam beberapa hari, tetapi bekas luka umumnya baru akan hilang dalam beberapa minggu.

    Setelah pemeriksaan kelahiran dengan dokter, sekitar 2—3 minggu setelah persalinan, Anda seharusnya sudah dalam proses pemulihan.

    Setelah 1 bulan, Anda biasanya sudah tidak lagi merasakan sakit atau nyeri pada perineum setelah melahirkan.

    Apa penyebab nyeri perineum setelah melahirkan?

    Perineum

    Nyeri perineum setelah melahirkan dapat disebabkan oleh 3 kondisi yang terjadi saat proses persalinan, yaitu meliputi berikut ini.

    1. Persalinan pervaginam

    Kelahiran pervaginam atau persalinan normal melalui vagina memberikan tekanan besar pada perineum yang harus merenggang dan melebar agar kepala bayi bisa muat keluar dari vagina.

    Meski Anda melahirkan secara normal tanpa adanya robekan, perineum mungkin tetap akan mengalami bengkak atau nyeri setelahnya.

    Nyeri kemungkinan akan mulai mereda dalam waktu seminggu atau bisa juga setelah 1—2 hari.

    2. Robek saat lahir

    Perineum Anda dapat robek dengan sendirinya saat melahirkan. Sekitar 9 dari 10 wanita umumnya akan mengalami robekan saat menjalani persalinan, walau hanya berupa peregangan kulit vagina.

    Robekan ini juga disebut laserasi perineum dan bisa terjadi saat bayi keluar melalui vagina.

    Posisi kepala bayi saat melahirkan serta kecepatan bayi turun dari panggul dapat meningkatkan risiko terjadinya robekan.

    3. Episiotomi

    Dokter atau bidan Anda mungkin memutuskan untuk melakukan prosedur pembedahan yang disebut episiotomi untuk membuat lubang yang lebih lebar pada vagina agar bisa dilewati kepala bayi.

    Prosedur ini hanya perlu dilakukan jika ada kebutuhan untuk mempercepat kelahiran akibat kondisi janin yang berbahaya.

    Akan tetapi, prosedur ini dapat meningkatkan risiko nyeri perineum dan rasa tidak nyaman setelah melahirkan seiring dengan proses penyembuhan luka yang terjadi saat persalinan.

    Bagaimana cara mengurangi rasa sakit pada perineum?

    Nyeri perineum setelah melahirkan umumnya bisa diatasi sesuai dengan tingkat keparahan robekannya.

    Meski begitu, nyeri biasanya bisa cepat sembuh. Terlebih, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan secara mandiri di rumah untuk membantu meredakan nyeri di perineum setelah melahirkan.

    Dokter atau bidan Anda akan memberi saran untuk menjaga perineum tetap bersih dan bagaimana cara mempercepat proses penyembuhan.

    Jika Anda membutuhkan penghilang rasa sakit, gunakan paracetamol terlebih dahulu sebelum menggunakan obat-obatan lain. Ini karena paracetamol aman digunakan untuk ibu menyusui.

    Jika membutuhkan penghilang rasa sakit yang lebih kuat, Anda bisa mencoba ibuprofen.

    Namun, jika bayi Anda prematur atau lahir dengan berat badan rendah (BBLR), sebaiknya tanyakan pada dokter sebelum menggunakan ibuprofen.

    Dilansir dari Cochrane, obat OAINS, seperti aspirin dan ibuprofen, bisa meredakan nyeri selama sekitar 4 jam setelah diminum.

    Meski begitu, obat hanya bisa diberikan kepada ibu yang tidak menyusui setelah melahirkan.

    Selain menggunakan obat-obatan, melansir dari Mayo Clinic, berikut adalah metode yang dapat Anda lakukan untuk meringankan rasa sakit.

    • Duduk di atas bantal atau alas yang empuk.
    • Tempelkan kompres dingin atau es batu dalam plastik yang dibungkus kain di antara area antara lubang vagina dan anus (perineum).
    • Siram air hangat pada bagian perineum saat sedang buang air kecil.
    • Duduk di bak mandi dengan air hangat yang cukup dalam untuk merendam bokong dan pinggul selama lima menit. Namun, air dingin juga bisa digunakan untuk berendam jika Anda merasa lebih nyaman.
    • Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas. Jika diperlukan, Anda juga bisa minta diresepkan semprotan atau krim mati rasa.
    • Konsultasikan kepada dokter jika ingin menggunakan pelunak tinja atau pencahar untuk mencegah sembelit.

    Fokus pada proses penyembuhan dan kumpulkan kekuatan yang Anda butuhkan untuk merawat si Kecil yang baru lahir.

    Jaga bagian luka agar tetap bersih dan mandilah setiap hari. Jika menggunakan pembalut, ganti pembalut lebih sering, dan cuci tangan sebelum atau sesudahnya untuk mencegah infeksi.

    Hubungi dokter atau bidan jika Anda mengalami demam, atau rasa nyeri tidak kunjung membaik. Ini karena demam dapat menjadi gejala adanya infeksi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 09/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan