Rasa bahagia saat akhirnya bertemu dengan buah hati tentu bisa terganggu dengan kehadiran sembelit. Lantas, mengapa Anda jadi susah BAB setelah melahirkan? Yuk, cari tahu penyebab dan cara mengatasinya pada pembahasan berikut ini.
Penyebab susah BAB setelah melahirkan
Setelah bersalin, perubahan tubuh yang cukup drastis dapat terjadi selama nifas. Selain perdarahan nifas (lokia), Anda mungkin juga akan mengalami perubahan dalam kebiasaan buang air besar (BAB).
Jika tadinya Anda bisa BAB setiap hari selama hamil, kini Anda mungkin tidak akan “ke belakang” selama dua hingga tiga hari.
Kondisi ini menyebabkan penumpukan feses di dalam usus. Feses pun mengeras dan kering sehingga susah dikeluarkan. Akibatnya, ibu yang baru melahirkan mengalami sembelit.
Selain faktor perubahan alami tubuh setelah melahirkan, penyebab sembelit pada ibu yang baru melahirkan sebetulnya tetap sama dengan orang-orang pada umumnya.
Kurangnya asupan makanan berserat dan air putih, baik itu menjelang maupun selama melahirkan, bisa menyebabkan susah buang air besar.
Di samping itu, sebagian wanita juga mengalami wasir atau ambeien setelah persalinan. Hal ini tentu makin menyulitkan Anda untuk buang air besar dengan lancar.
Ambeien setelah bersalin biasanya disebabkan oleh tekanan akibat mengejan saat melahirkan.
Tahukah Anda?
Tanda dan gejala susah BAB setelah melahirkan
Gejala sembelit pascamelahirkan tidak jauh berbeda dengan sembelit pada umumnya, yaitu:
- kesulitan buang air besar,
- frekuensi buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu,
- feses terasa keras dan kering,
- mual dan ingin muntah,
- rasa sakit pada perut,
- perasaan perut yang tegang, keras, penuh, atau padat,
- keluarnya darah saat buang air besar, dan
- rasa tidak puas setelah buang air besar (seperti ada yang tersumbat pada anus).
Meski begitu, banyak ibu baru melahirkan yang mengalami sembelit merasakan intensitas sakit perut yang lebih kuat dari biasanya.
Hal ini disebabkan oleh robekan pada vagina dan wasir yang membuat BAB setelah melahirkan terasa sangat sakit dan susah.
Robekan pada vagina bisa terjadi saat kepala atau bahu bayi melewati vagina. Hal ini juga bisa terjadi bila dokter melakukan prosedur episiotomi atau gunting vagina.
Jahitan dan luka yang didapatkan setelah melahirkan normal maupun melalui operasi memang dapat menimbulkan rasa nyeri sehingga BAB terasa susah.
Salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan melakukan perawatan setelah melahirkan, terutama pada luka perineum dan luka bekas operasi caesar.
Cara mengatasi susah BAB setelah melahirkan
Anda bisa melakukan beberapa pengobatan rumahan dan perubahan gaya hidup berikut ini untuk mengatasi masalah susah BAB setelah melahirkan.
1. Minum banyak air dan perbanyak asupan serat
Minum banyak air dapat membantu mengatasi sembelit setelah melahirkan secara normal atau operasi caesar. Pasalnya, air membantu melunakkan feses yang keras.
Penting juga untuk meningkatkan serat dalam menu makanan setelah melahirkan. Anda bisa menambahkan makanan tinggi serat seperti buah pir, apel, kacang polong, dan gandum utuh.
Masukkan makanan tersebut dalam menu sarapan, makan siang, maupun camilan sehat Anda.
Perubahan pola makan lainnya
2. Kunyah permen karet
Mengunyah permen karet dinilai membantu melancarkan BAB setelah melahirkan, khususnya persalinan dengan operasi caesar.
Sebuah studi dalam Journal of Clinical Nursing (2015) menjelaskan bahwa mengunyah permen karet membantu mendukung kerja sistem pencernaan sehingga Anda bisa lebih mudah buang air besar.
Ini lantaran gerakan mengunyah permen karet bisa “menipu” tubuh agar berpikir bahwa Anda sedang makan dengan meniru proses makan sungguhan.
Selanjutnya, otak membantu mengirimkan sinyal ke usus bahwa ada “makanan” yang akan datang sehingga saluran cerna siap untuk mulai bergerak kembali.
3. Jangan menahan BAB
Makin lama Anda menunda dan menahan BAB, makin sulit juga bagi Anda untuk BAB dengan nyaman.
Menahan BAB setelah melahirkan justru berisiko membuat feses semakin mengeras sehingga susah dikeluarkan.
Anda juga tidak disarankan untuk mengejan berlebih karena bisa menimbulkan iritasi atau luka pada anus.